Jati Belanda Urat dan Mata Kayunya Memesona, Bekas Peti Kemas yang Naik Kelas

Kamis, 05 Maret 2020 | 12:00
dok. tematy.info

Kayu jati belanda untuk perabot di ruang keluarga.

IDEAOnline-Karena menyandang berbagai kelebihan, kayu yang sering dimanfaatkan untuk peti kemas ini pun banyak dimanfaatkan kembali.

Jika menyebut jati belanda, yang terbayang adalah kayu bekas peti kemas.

Kayu ini banyak peminatnya karena ia menyimpan kekuatan dan keunikan.

Selain warnanya yang kuning gading, urat dan mata kayunya juga unik memikat mata.

Daya tarik lainnya adalah harganya yang relatif murah.

Tentu saja harganya bisa murah karena dianggap kayu bekas.

Menurut Roy, seorang pengamat perkayuan, walau disebut jati tetapi jenis tanamannya berbeda dengan jati yang tumbuh di Indonesia.

Jati belanda ini termasuk keluarga pinus yang tumbuh di Jerman, Australia, Jepang, dan Korea.

Baca Juga: Ragam Kayu Jati Belanda Ini Wajib Kita Ketahui Sebelum Membuat Atau Membeli Furnitur!

Baca Juga: Ambalan Sudut Kayu Jati Belanda. Apik!

Dok. Tabloid RUMAH

Urat dan mata kayu jati belanda ini adalah pokok pesonanya.

Yang dari Jerman dinilai paling kuat, ringan, tidak mudah patah, dan tidak berubah karena pengaruh cuaca.

Sedangkan yang dari Korea sedikit mudah melengkung.

Mereka menggunakan jati belanda ini untuk mengemas barang-barang otomotif dan elektronik yang diekspor ke luar negeri, termasuk ke Indonesia.

Maksudnya agar barang-barang itu terlindung dari goncangan dan benturan.

Karena fungsinya sebagai pengemas barang tentu saja material yang dipilih pun harus kuat dan tingkat kekeringannya sesuai dengan standar luar negeri.

Daya Pikatnya pada Urat dan Mata Kayu

Di pasaran, ukuran kayu yang tersedia sesuai dengan benda yang dikemas.

Selain ada yang seukuran papan panjang atau balokan, ada juga yang seukuran daun pintu (biasanya bekas peti kemas mobil).

Baca Juga: Dikenal Murah, Berikut Tips Memilih Kayu Peti Kemas untuk Furnitur

Baca Juga: Rumah Cluster Tampil Beda dengan Suasana Café yang Homey, Terapkan 3 Gaya Interior Sekaligus, Dindingnya Mirip Peti Kemas

Adeline Krisanti/Tabloid RUMAH
Adeline Krisanti/Tabloid RUMAH

Meja island custom berbahan jati belanda untuk dapur cantik hemat bujet.

Jika belum diolah, penampilan kayu jati belanda bekas kemasan ini memang biasa saja, tidak tampak urat dan mata kayunya yang unik, dan bahkan sering terdapat lubang bekas paku.

Perlu diproses lebih lanjut, yaitu diamplas, di-sanding, dan divernis.

Kelebihan-kelebihan inilah yang mengilhami seseorang memanfaatkannya untuk dibuat furnitur, misalnya kitchen set, lemari, meja, rak, juga pajangan agar urat dan matanya memesona.

Jangan bayangkan bahwa jati belanda yang bertumpuk di pelabuhan ini urat dan mata kayunya sudah bersinar seperti yang tampak pada kitchen set, lemari, dan meja.

Ia hanya berupa papan polos dan kasar dengan lubang bekas paku atau sekrup di sana-sini.

Di ruang kerja tukang furnitur, material bekas kemasan yang masih “mentah” dan kadang penuh bopeng (lubang) ini didempul dan dipoles agar tampil cantik dan indah.

Baca Juga: 4 Kayu Solid Moncer untuk Furnitur, Simak Plus Minus Tiap Jenisnya!

Baca Juga: Bebas Rayap & Seret Saatnya Tinggalkan Kayu? Ini 5 Alasan Utamanya!

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti