Inspirasi Bangun Apartemen dengan Pemilihan 3 Warna, Tetap Cantik!

Senin, 09 Maret 2020 | 11:30
Foto Dwight Claudia

Inspirasi Bangun Apartemen dengan Pemilihan 3 Warna, Tetap Cantik!

IDEAonline-Dengan hanya memilih 3 warna, apartemen mungil bisa tetap terlihat cantik dan tidak sempit.

Pilar-pilar khas mediterania Hendres konversi menjadi lekukan di area dinding livingroom.

Itupun hanya sepertiga dari tinggi dinding agar tidak terlihat terlaluberat.

Baca Juga: Simpan Foto Lelaki Lain, Syifa Hadju Pamer Kamarnya yang Bergaya Klasik, Bukan Rizky Nazar?

Sementara itu, gaya-gaya klasik diterapkan pada furnitur dengan jumlah lekukan yang sedikit.

Namun, gaya klasik American beauty paling bisa dikenali lewat hiasan dinding berbentuk jendela di livingroom.

“Hiasan dinding ini memiliki cermin.

Jadi, secara fungsi bisa membuat ruang terlihat lebih luas.

Namun, tujuan utama pemasangan jendela ini adalah dekorasi, untuk menegaskan American beauty,” ujar Hendres.

Di luar trik-trik tadi, trik lain yang Hendres terapkan agar apartemen tidak terlihat sempit berkaitan dengan penggunaan warna.

Baca Juga: Mengenal 8 Jenis Jendela, Mana yang Ideal untuk Kebutuhan Ruangmu?

Foto Dwight Claudia

Inspirasi Bangun Apartemen dengan Pemilihan 3 Warna, Tetap Cantik!

“saya tidak mau menggunakan terlalu banyak warna karena ini adalah ruang kecil.

Cukup gunakan 3 warna utama agar konsep tidak lari dan tidak bikin pusing,” ucapnya.

“Pemilik rumah ini memang meminta warna pastel untuk apartemennya.

Baca Juga: Apartemennya Berbau Busuk dan Muncul Darah Hitam dari Plafon, Pria Ini Kaget Setelah Temukan fakta Mengerikan di Huniannya

Jadi, saya pilihkan warna yang cerah, tetapi agak pudar,” sebut Hendres yang memilih warna putih, biru, dan hijau sebagai 3 warna utama untuk apartemen Florence.

Selain memunculkan kesan khas amerika klasik, 3 warna ini juga berfungsi sebagai pembagian ruang.

Warna biru untuk area dapur dan warna hijau untuk area livingroom, sedangkan warna putihmengisi sebagian besar dinding yang tak terisi 2 warna tadi.

Baca Juga: Rolling Door Jadi Solusi Efisiensi Energi, Jaga Kestabilan Suhu Penyimpanan Makanan

Foto Dwight Claudia

Inspirasi Bangun Apartemen dengan Pemilihan 3 Warna, Tetap Cantik!

Fresh dan apik. itulah kesan yang bisa ditangkap dari apartemen Florence karena kombinasi warna biru dan hijau beserta putih sebagai penetralnya.

Baca Juga: Sama-Sama Bahan Alami, Pilih Bantal Kapuk atau Bulu Angsa? Ini Plus Minusnya!

Berkat warna-warna itu pula, tamu yang baru bertandang ke apartemen ini pasti akan langsung teringat rumah-rumah mungil klasik khas amerika.

Pun, seperti yang dikatakan Hendres, penggunaan warna dengan jumlah yang minim membuatkonsep tetap pada alurnya dan tidak membuat pening secara visual.

Ukuran lahan yang mungil membuat pekerjaan menata apartemen menjadi agak sulit.

Di ruang yang terbatas, baik desainer maupun pemilik, dituntut untuk pintar menetapkan gaya, layout, warna, furnitur, hingga aksesori.

Jika salah langkah, apartemen bisa berubah jadi hunian yang sumpek dan tidak nyaman.

Baca Juga: Jangan Panik Jika Tidak Temukan Hand Sanitizer di Pusat Perbelanjaan, Cuci Tangan Ternyata Lebih Ampuh Mencegah Virus Berbahaya

Foto Dwight Claudia

Inspirasi Bangun Apartemen dengan Pemilihan 3 Warna, Tetap Cantik!

Di area yang terbatas ini, lazimnya gaya minimalis jadi pilihan.

Pasalnya, gaya satu ini cenderung tidak neko-neko.

Warnawarna yang digunakan pun biasanya adalah warna-warna netral, seperti cokelat, hitam, atau abu-abu.

Namun, pernahkah anda terpikir untuk menerapkan gaya yang berbanding terbalik dengan minimalis, klasik misalnya?

Baca Juga: Cocok di Apartemen Sempit, Begini 3 Cara Terapkan Desain Ala Japandi

Inilah yang akhirnya menjadi tantangan bagi Hendres Gunawan dari House of Design ketika mendesain apartemen milik Florence Gracia.

Di lahan yang hanya seluas 48 m2 itu, Hendres dituntut untuk bisa memenuhi ekspektasi Florence yang menginginkan paduan gaya klasik amerika dengan Mediterania.

Padahal, Mediterania terkenal dengan pilar-pilar besarnya. “supaya tidak memakan banyak tempat, diarahkan jadi lebih modern.

Kontemporer, tidak terlalu berat, juga tidak terlalu simpel,” jelas Hendres.

Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 143

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya