Berbagi IDEA Agar Tidur Berkualitas, Tips Atasi 3 Masalah Pengudaraan di Kamar Tidur: Lembap, Suhu, Asap

Selasa, 10 Maret 2020 | 08:00

Kenyamanan tidur ditentukan oleh idealnya pengudaraan kamar.

IDEAOnline-Lembap-kering, dingin-panas, serta polusi adalah beberapa hal yang harus diatasi untuk menciptakan ruang tidur yang nyaman.

Pengudaraan adalah salah satu faktor penting dalam menentukan tingkat kenyamanan tidur.

Dengan udara yang sehat dan nyaman, kualitas tidur akan terjaga.

Sebaliknya, udara dapat menjadi penyakit yang justru merusak kesehatan.

Pengudaraan sendiri perlu mendapat penanganan berbeda pada lokasi rumah yang berbeda.

Masalah pengudaraan di rumah dataran tinggi tentunya berbeda dengan dataran rendah karena semuanya bergantung dari iklim dan cuaca setempat.

Meski begitu, kita sendiri dapat mengatur pengudaraan di dalam kamar tidur sesuai keinginan.

Dengan memerhatikan beberapa faktor berikut, kualitas pengudaraan di kamar tidur dapat ditingkatkan menjadi lebih sehat dan berkualitas.

Baca Juga: Berbagi IDEA Hadirkan Gaya Mediterania Timur Tengah di Kamar Tidur

Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Berbahaya dengan Menjaga Kebersihan Udara dalam Rumah, Ini Caranya!

Mengurangi kelempbapan bisa dengan membuka jendela atau memasang exhaust fan.

Lembap

Kelembapan bisa menjadi masalah yang merepotkan. Kelembapan ini diukur dengan persen (%).

Semakin tinggi persennya, semakin tinggi tingkat kelembapan di kamar tidur.

Jika ruang tidur telah mencapai kadar kelembapan ideal, tidur akan menjadi lebih berkualitas.

Sebaliknya, kadar yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah masing-masing memiliki dampak buruknya sendiri.

Ruang tidur yang terlalu lembap akan merangsang pertumbuhan jamur dan lumut yang bisa mengganggu kesehatan serta memicu alergi.

Solusinya, bukalah jendela kamar tidur pada pagi hari agar sirkulasi udara mengalir dengan lancar.

Jika kamar tidur tidak memiliki jendela, pertimbangkan untuk memasang exhaust fan agar udara tetap sehat.

Sebaliknya, kurangnya kelembapan udara saat tidur akan menyebabkan udara kering, sehingga meningkatkan risiko sesak napas yang memicu batuk dan mengganggu tidur.

Baca Juga: Mengenal 8 Jenis Jendela, Mana yang Ideal untuk Kebutuhan Ruangmu?

Baca Juga: Rumah yang Menangkap Angin, Manfaatkan Alam dengan 3 Jenis Jendela

Foto Richard Salamessy

Ac atau kipas angin dapat digunakan untuk mengontrol suhu ruangan.

Solusinya, sebaskom air bisa menjadi solusi praktis meningkatkan kelembapan kamar dan menurunkan suhu yang terlampau tinggi

Yang perlu diingat, saat menggunakan alat pengontrol tingkat kelembapan ruangan, jangan lupa untuk memilih alat yang memiliki filter antibakteri dan antijamur.

Suhu

Suhu yang sejuk dan cenderung dingin akan lebih cepat menyebabkan kantuk.

Namun, jika suhu terlalu rendah kita akan cenderung terbangun untuk buang air di malam hari.

Sebaliknya, tubuh akan kekurangan cairan dalam bentuk keringat jika suhu terlalu tinggi, sehingga tidur pun menjadi tak nyaman.

Solusinya, pendingin udara seperti AC dan kipas angin bisa digunakan untuk mengatur suhu di dalam ruangan.

Bila menggunakan AC, atur temperatur sekitar 24-27ºC di musim hujan dan temperatur sekitar 22-24ºC di musim kemarau untuk mendapatkan suhu yang ideal.

Selain menggunakan peranti yang hemat energi, lakukan 3 langkah ini: naikkan temperature hingga 25ºC, gunakan selimut berbahan tipis, dan pasang timer sehingga peranti akan mati pada waktu subuh.

Baca Juga: Suhu Terlalu Tinggi Ganggu Kesehatan, Ini Cara Usir Panas dari Rumah

Baca Juga: Ciptakan Suhu Nyaman, Faktanya AC Punya Sisi Negatif Sick Building Syndrome

Dok. Sharp Indonesia

Penggunaan air purifier dapat menjernihkan udara kotor karena asap.

Asap

Salah satu polusi udara di kamar tidur adalah asap.

Asap ini bisa berasal dari kendaraan bermotor yang masuk lewat jendela, maupun dari rokok yang dihisap di dalam kamar.

Partikel kecil yang terdapat dalam asap maupun debu bisa masuk ke dalam pernapasan dan mengganggu tidur pada malam hari.

Untuk mengatasi hal ini, penanganannya secara umum sama.

Pada dasarnya, merokok di dalam kamar tidur tidak disarankan secara medis.

Asap rokok dapat menyumbat saluran pernapasan saat tidur dan menyebabkan asma.

Selain itu, asapnya dapat merusak dinding dan perabot, serta menyebar ke ruangan lain di rumah.

Baca Juga: 3 Pertimbangan Sebelum Membeli Penjernih Udara (Air Purifier)

Baca Juga: Solusi Udara Sejuk Bersih Bebas Nyamuk, Kipas Angin Inverter Ini Bisa Dikontrol dengan Smartphone

newzes

Air purifier dengan sistem carbonnya akan menyerap zat berbaya dan mengeluarkan kembali udara segar dan sehat.

Solusinya, usahakan kamar tidur si perokok memiliki jendela untuk membantu pergerakan udara di dalam ruangan.

Pasang exhaust fan pada jendela kamar untuk melancarkan aliran udara di dalam ruangan.

Gunakan penjernih udara dengan filter karbon untuk membersihkan partikel asap di udara.

Duduklah di teras atau dekat jendela saat merokok, sehingga mengurangi pergumulan asap di dalam ruangan.

Tutup pintu kamar saat merokok agar asap tidak menyebar ke area lain di rumah.

Bila perlu, gunakan keset di bawah pintu untuk mengganjal asap.

Selain mempertimbangkan 3 hal di atas, untuk mendapatkan tidur yang nyak bisa dilakukan dnegan tidur di saat hujan.

Bagi sebagian orang, hujan membuat tidur terasa lebih lelap.

Suara rintik yang berulang akan membuat tubuh menjadi lebih rileks seperti efek relaksasi.

Suhu kamar pun akan turun sehingga menjadi lebih dingin dan sejuk.

Baca Juga: Ternyata Polusi di Dalam Rumah Bersumber dari Benda Ini, Atasi Segera!

Baca Juga: Ini Cara Kerja Teknologi Plasmacluster Sehatkan Ruang & Usir Polusi!

Tag

Editor : Maulina Kadiranti