Rajin Mencuci Sih Boleh Saja untuk Menjaga Kebersihan, tapi Benarkah Pakaian Bisa Menularkan Virus Corona?

Selasa, 31 Maret 2020 | 19:35
safelaundrytips

Tidak ada data yang menunjukkan bahwa kita dapat terinfeksi langsung virus corona melalui pakaian.

IDEAOnline-Selama menjalani masa-masa #DiRumahAja dan mengisinya dengan #BelajardiRumah dan #WorkFromHome, banyak perubahan pola hidup di setiap keluarga.

Dari kebiasaan memasak yang kabarnya jadi semakin sering, karena di rumah terus membuat anak-anak dan anggota keluarga jadi merasa cepat lapar dengan kegiatan yang terasa monoton.

Tak hanya soal dapur, kegiatan di ruang servis pun makin disibukkan dengan banyaknya tumpukan pakaian yang siap dicuci.

Ingin menjamin kebersihan setiap anggota keluarga dan mencegah penularan virus corona, seperangkat baju yang dipakai setiap hari mesti diganti dan dicuci. Apalagi jika habis bepergian ke luar rumah untuk sesuatu urusan penting.

Namun, tak sedikit juga masyarakat yang mempertanyakan, benarkah pakaian bisa menularkan virus corona?

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Jadi Lebih Sering Mencuci Baju? 3 Cara Bijak Cuci Baju Aman, Hemat, dan Ramah Lingkungan

ThriftyFun.com

Jika pakaian terkontaminasi virus dan kita menyentuhnya dengan tangan, dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata, maka kita bisa terinfeksi

Dikutip di laman Kompas.com, Dr. Jill Weatherhead—Asisten Profesor Pediatri yang mengkhususkan diri dalam pengobatan tropis dan penyakit menular di Baylor College of Medicine, Houston, Texas, Amerika Serikat—mengatakan, tidak ada data yang menunjukkan bahwa kita dapat terinfeksi langsung melalui pakaian.

Weatherhead menyebut belum ada penelitian konkret tentang berapa lama virus corona dapat bertahan hidup di baju, celana, sepatu kets, atau pakaian kita lainnya.

Meski demikian, beberapa dugaan dengan latar belakang keilmuan bisa disusun untuk menerangkan hal ini.

Dia mengatakan, pengujian telah mengungkap, virus dapat bertahan hidup di permukaan yang tidak berpori-pori -seperti kertas atau karton selama 24 jam, atau pada plastik dan baja hingga tiga hari. Pakaian, bagaimana pun, adalah permukaan yang berpori.

Baca Juga: Sama-sama Bisa Membunuh Virus, Antiseptik Punya Peruntukan Berbeda dengan Desinfektan

KBIS
KBIS

Virus dapat bertahan hidup di permukaan yang tidak berpori. Pakaian adalah permukaan berpori.

“Celah pada serat-serat itu akan membuatnya lebih buruk karena bisa menyembunyikan virus, ketimbang kardus," kata Dr. Philip Tierno, seorang ahli mikrobiologi di NYU Langone Health.

Weatherhead kemudian mengklarifikasi, meskipun skenario seperti itu dapat dibayangkan, namun kemungkinan besar kita tidak akan terinfeksi karena apa yang kita pakai.

“Ada kemungkinan bahwa jika pakaian kita terkontaminasi oleh virus dan kita menyentuh area yang terkontaminasi pada pakaian dengan tangan, dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata, maka kita bisa terinfeksi."

"Namun, ini tidak mungkin menjadi mode penularan yang umum kecuali Anda berada dalam pengaturan berisiko tinggi, seperti petugas kesehatan," jelas Weatherhead.

Tapi tentu saja, tak ada salahnya jika di saat ini kamu lebih rajin mencuci baju yang kamu pakai untuk menjaga kebersihan tubuh.

Agar kegiatan ini tak menggerus kantong terlalu dalam, lakukan langkah mencuci bijak dengan pemilihan deterjen yang tepat, gunakan alat cuci (mesin cuci yang punya fitur hemat energi) dan memiliki banyak pengaturan untuk mencuci sesuai kondisi pakaian, dan atur saat mencuci dengan menyesuaikan kapasitas mesin yang digunakan. Jika cucian sedikit, cuci saja pakai tangan sehingga hemat listrik, air, dan sabun.

Baca Juga: Berjemur yang Benar untuk Perempuan Berhijab, Ini Saran Dokter Tan Shot Yen

Baca Juga: Siasati Masa Pandemi Covid-19 dengan Memakai Pembersih Serbaguna dari Bahan Dapur, Apa Saja?

Tag

Editor : Maulina Kadiranti