Pilih Mundur Walau Gaji Naik hingga Rp5 Juta Per Bulan, Terungkap Alasan 21 Cleaning Service di Rumah Sakit Ini Keluar

Kamis, 02 April 2020 | 15:00

IDEAonline- Gubernur Banten diketahui memberikan perhatian lebih kepada pegawai RSUD Banten akibat pandemi virus corona.

Gubernur Banten Wahidin Halim pun memberikan perhatian berupa kenaikan gaji kepada pegawai RSUD.

Kenaikan gaji yang diberikan tidak main-main.

Baca Juga:Dinyatakan Negatif dari Hasil Rapid Test Tetap Harus Isolasi 14 Hari, Ini Alasannya!

Baca Juga:#DiRumahAja, Simak Olahraga Tanpa Alat yang Cocok Isi WFH di Rumah

Untuk pegawai RSUD bagian cleaning service, yang tadinya 1,5 juta gajinya per bulan, naik menjadi 5 juta per bulan.

Kenaikan gaji tersebut tak berapa lama setelah Gubernur mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang menetapkan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Banten atau RSUD Banten menjadi RS khusus rujukan penanganan pasien Covid-19.

Tapi setelah ditetapkannya kenaikan gaji tersebut, entah apa yang merasukinya, 60 lebih petugas kebersihan atau cleaning service di RSUD Banten kompak memilih mengundurkan diri menjadi pegawai RSUD.

Mereka umumnya takut terpapar virus Corona.

Sehingga saat ini tercatat hanya tinggal 21 orang cleaning service yang memilih bertahan bekerja di RSUD Banten.

Baca Juga:Mau Buat Cahaya Di Taman Jadi Romantis Dan Cantik? Ini Dia Tipsnya

Baca Juga:Dinyatakan Negatif dari Hasil Rapid Test Tetap Harus Isolasi 14 Hari, Ini Alasannya!

Mereka mendapatkan kenaikan gaji signifikan sebesar Rp 5 juta per bulan selama tiga bulan penanganan Covid-19 di Banten.

Padahal normalnya mereka hanya digaji Rp 1,2 juta per bulan.

Salah seorang mantan pekerja yang engan menyebutkan namanya, ia dan rekannya memilih keluar dari RSUD Banten dengan alasan takut terpapar Covid-19.

“Setelah ditetapkan jadi rumah sakit rujukan saya dan kawan-kawan ditanya oleh pihak direktur RSUD Banten mengenai kesiapan untuk menangani Corona,” katanya saat ditemui di rumahnya, di Kota Serang.

Ia menjelaskan, sesaat setelah RSUD Banten ditetapkan jadi rujukan penanganan pasien Covid-19, para cleaning service diberikan arahan dari pukul 22.00-23.00 WIB.

Mereka diminta kesiapan menangani Covid-19. Namun malam itu tidak ada yang mau.

Baca Juga:Siap Punya Anak Lagi Karena WFH, Pasangan Artis Ini Pamer Mandi Satu Bathtub di Kamar Mandi Mewah, 'Salahin Corona'

Baca Juga:Lebih dari Seminggu di Rumah, Pedangdut Ini Isi WFH dengan Memasak Kue Cucur, Wajah Tanpa Makeupnya Jadi Sorotan Warganet

“Tidak mau. Malam itu saya dan kawan-kawan masih bekerja membersihkan setiap ruangan gedung lama dan gedung baru pulang jam 1 malam,” ungkapnya.

Sumber kembali menambahkan, satu hari jelang disinya RSUD oleh pasien Covid-19, para cleaning service, OB dan seluruh karyawan kembali dikumpulkan.

“Saat siang itu kita di jelaskan soal kerjaan penanganan dan nilai gaji yang diterima per 1 bulan Rp 5 juta. Saat malam itu belum dijelaskan soal gaji.

Setelah dijelaskan ada beberapa teman saya yang mau untuk terus bekerja, sebelumnya kita (cleaning service) menerima gaji Rp 1,2 juta per bulan,” jelasnya.

Setelah mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut, mantan cleaning service di RSUD Banten itu mengaku, tidak berpikiran untuk segera mencari pekerjaan baru.

Dia lebih memilih menjaga kesehatan seperti olah raga dan kembali kumpul dengan keluarga di rumah.

“Setelah saya berhenti bekerja ya kembali main bola dengan rutin, salah satu cara menjaga kesehatan dan yang utama sering-sering cuci tangan,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Gridhealth dengan judulGaji Cleaning Service RSUD Banten Dinaikan 5 Juta, Tapi Pilh Resign Karena Takut Terinfeksi Corona.

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : Grid Health

Baca Lainnya