IDEAOnline-Apa yang kita ketahui tentang timbal?
Konsentrasi terbesar dari timbal muncul dari pencemaran udara akibat aktivitas manusia.
Banyak orang beranggapan jika zat ini banyak bersumber dari asap pembuangan kendaraan bermotor.
Sebenarnya anggapan tersebut tidaklah salah.
Namun apakah kita mengetahui jika zat tersebut tidak hanya bersumber dari asap kendaraan saja, tetapi juga datang dari kegiatan di rumah, seperti merenovasi maupun merawat rumah?
Melalui sebuah penelitian yang dilakukan pada anak-anak berusia 1 sampai 5 tahun di kota New York, Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa renovasi rumah dan pengecatan dapat meningkatan 14% kadar timbal dalam darah anak-anak.
Konsentrasi zat tersebut banyak dihasilkan melalui berbagai jenis cat, pelitur, hingga peralatan dan bahan bangunan lainnya.
Fakta tersebut merupakan sebuah realita tak tersanggah, bahwa betapa kita kerap melupakan keamanan dan kesehatan keluarga saat membangun, merenovasi, atau merawat rumah.
Baca Juga: Selamat Tinggal Dinding Berlapis Timbal, Tangkal Radiasi Sinar-X dengan Material Aman Ini
Bahaya terbesar dari terserapnya timbal ke tubuh anak-anak dapat menyebabkan gangguan pada fase awal pertumbuhan fisik dan mental yang kemudian berakibat pada fungsi kecerdasan dan kemampuan akademik.
Hal ini terasa semakin krusial karena pada usia dinilah pertumbuhan seorang anak dimulai.
Paparan timbal umumnya terjadi setelah cat mengering pada kusen, pagar atau permukaan lain yang dicat.
Saat ini anak-anak kerap menyentuh permukaan yang telah dicat.
Kebiasaan alamiah seorang anak yang suka memasukkan tangan ke mulut-lah yang kemudian menjadi salah satu gerbang masuknya timbal kedalam tubuh mereka, selain dari udara yang mereka hirup.
Tidak hanya pada anak-anak. Timbal juga memberikan dampak negatif kepada orang dewasa, meskipun dalam kadar yang sedikit.
Dalam kondisi terpapar terus menerus, timbal dapat menyebabkan insomnia, bingung atau kacaunya pikiran, gangguan ingatan, hingga keguguran serta kematian pada janin saat kelahiran.
Baca Juga: Mengenal Cat Dekoratif, Apa Bedanya dengan Cat Tembok Biasa?
Sedangkan dalam kondisi terpapar secara akut dapat memberikan dampak seperti sakit perut, hingga koma dan gagal ginjal.
Bahaya-bahaya tersebut dapat menjadi peringatan bagi kita, bagaimanakah cara yang tepat saat merenovasi rumah.
Walaupun produsen-produsen cat atau furnishing mulai mengeluarkan produk yang diklaim bebas timbal, hal tersebut tidaklah lantas menjadi solusi atas keseluruhan permasalahan yang diakibatkan saat merawat rumah.
Hal yang utama tentunya adalah menjalankan sistem yang tepat saat merenovasi maupun merawat rumah.
Karena tentu saja, kita tidak ingin aktivitas kita dalam merawat rumah justru memberikan dampak negatif kepada penghuni rumah, bukan?
Baca Juga: Cat Ulang Fasad Rumah, Bagaimana Jika Pagar Terlanjur Berkarat?