Lihat Bagaimana Arsitek Ini Wujudkan Rumah Impiannya, Penggabungan 2 Kaveling Tanah yang Cantik

Kamis, 09 April 2020 | 17:30
Properti Sukendro S. Priyoso

Arsitek Sukendro S. Priyoso dan tampak depan rumahnya.

IDEAonline-Inilah sekelumit kisan, arsitek Sukendro S. Priyoso membangun rumahnya di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur.

Kala itu, pertama dibangun rumah berdiri di atas lahan 110 m².

Dalam lahan yang terbatas, ia menata ruangan untuk berbagai aktivitas keluarga, dengan total bangunan hanya 110 m².

Namun, seiring perkembangan waktu, kebutuhan ruang kian bertambah.

Kedua putrinya kian beranjak dewasa, membutuhkan kamar tidur pribadi, agar tak lagi berbagi.

Ukuran ruang rumah yang terbatas juga membuat kegiatan dalam rumah menjadi tidak bebas.

Baca Juga: Pesona Turquoise Beri Kesan Segar nan Relaks, Ini Tips Aplikasinya!

Dengan bukaan yang lebar, Kendro dan keluarga bisa menikmati taman tanpa terhalang. Kolam di sisi rumah lama ditutup dan diganti dengan lantai dek kayu ulin.

Kamar baru terkesan cozy dengan paduan warna cokelat dan motif kayu pada lantai dan plafon.

Pengembangan rumah pun mendesak untuk dilakukan.

“Dulu rumah satu kaveling saja. Kemudian ada rezeki dan akhirnya bisa beli tanah yang di sebelah rumah. Bangunan awal 110 m², kalau sekarang jadi 180 m²,” cerita Kendro.

Boleh dikata, cukup lama Kendro mendapatkan tanah kosong di samping rumah.

Menurutnya, semenjak rumah dibangun, tanah kosong di sisi rumah sudah ia incar untuk diwujudkan menjadi bagian dari rumah yang diidamkan, rumah yang lapang dan nyaman.

Tak butuh waktu lama, Kendro yang juga berprofesi sebagai arsitek, merancang pengembangan rumah.

Kendro lantas menambahkan beberapa ruang baru yang terhubung langsung dengan massa bangunan lama.

Ia menambahkan living room dan kamar tamu di sisi depan.

Baca Juga: Berbagi IDEA Kegiatan Positif Selama #DirumahAja, 5 Langkah Percantik Taman

Empat pohon parahyba di tengah taman menjadi aksen menarik di antara bangunan yang mengelilingi

Di sisi belakang, terdapat kamar asisten rumah tangga yang langsung terhubung dengan dapur.

Sedangkan sisi atasnya, dibangun kamar utama.

“Dulu, kamarnya sampai batas dinding kamar mandi sekarang. Terus kita perluas. Kamar mandi ini (di dalam kamar utama) juga dulunya tidak ada.Cuma ada satu kamar mandi di lantai dua, awalnya,” tutur Kendro menjelaskan kamar tidurnya.

Dengan 2 massa bangunan baru yang terhubung di depan dan belakang rumah lama, ruang terbuka kemudian tercipta di tengah rumah.

Taman dengan 4 pohon parahyba dan sebuah kolam ini menjadi central point dari ruang rumah.

Baca Juga: Inilah Warna Populer Sepanjang Masa untuk Kayu dan Besi, Pilih Mana?

Eksplorasi kayu dan besi di beberapa bagian rumah.

Hampir semua ruangan mempunyai bukaan yang langsung terhubung dengan taman.

Bahkan untuk ruang makan dan ruang keluarga mempunyai bukaan pintu yang sangat besar.

Tujuannya, agar pemandangan taman tidak terhalang.

Hunian yang diidamkan pun kini didapatkan oleh Kendro dan keluarga.

Selain kebutuhan ruang yang terpenuhi, penghuni juga mendapatkan suasana rumah nan asri.

Baca Juga: Jadikan Loteng Lebih Nyaman, Ini Cari Singkirkan Panas di Attic Ini

Editor : Maulina Kadiranti