Kenapa Kusen Pintu Sebaiknya Tidak Terbuat dari Kayu Sambungan? Ini Alasannya!

Jumat, 17 April 2020 | 15:41
Erly

Kusen Pintu Sebaiknya Jangan Terbuat dari Kayu Sambungan? Ini Alasannya!

IDEAonline -Peruntungan penghuni rumah bisa dipengaruhi oleh bahan yang digunakan untuk membuat pintu.

Kayu dipercaya sebagai bahan paling bagus untuk pintu. Pintu merupakan salah satu dari tiga masalah paling penting dalam Feng Shui, selain kamar tidur dan dapur.

Baca Juga: Jadi Terkenal dan Sukses di Indonesia, Artis Asli Korea Ini Ungkap Dulu Hidupnya Susah bahkan Pernah Tinggal di Gudang Tanpa WC

Baca Juga: Mau Hemat Kuota Internet Saat WFH di Rumah? Ikuti Tips Ini Agar Meeting Online Lancar Namun Tidak Boros!

Kayu Jati Lebih Baik Dari sudut pandang ilmu Feng Shui, apapun bahan yang ditawarkan oleh pasar pada intinya tidak terlalu bermasalah, sebab masing-masing memiliki keunggulan dan fungsi yang berbeda.

FOTO: TAN RAHARDIAN/LOKASI: KEDIAMAN YUSTINUS WISNOE BAYUAJI - ASRI SEKARTAJI, KEDOYA SELATAN, JAKAR

Kusen Pintu Sebaiknya Jangan Terbuat dari Kayu Sambungan? Ini Alasannya!

Namun, sebaiknya untuk pintu utama rumah tinggal, yang paling disarankan adalah penggunaan bahan kayu yang keras dan berkualitas baik.

Ini karena ada penjabaran yang dipercayai dapat membawa berkah bagi kehidupan penghuni.

Selain itu, kayu berkualitas baik akan lebih tahan lama menghadapi berbagai perubahan cuaca.

Di Indonesia, bahan kayu yang disarankan dan dinilai paling baik bila dikaitkan dengan hitungan Feng Shui, adalah kayu jati. Mengapa kayu jati? Ternyata, selain mutu yang dijadikan pertimbangan, ada kaitannya dengan makna filosofis dari kata “kayu jati”.

Kata “jati” diartikan sebagai “sejatinya diri”. Lebih luas lagi, artinya adalah pemilik rumah memiliki kepribadian yang baik dan berpendirian teguh, bukan penjilat, juga bukan orang plin-plan.

Baca Juga: Jadi Terkenal dan Sukses di Indonesia, Artis Asli Korea Ini Ungkap Dulu Hidupnya Susah bahkan Pernah Tinggal di Gudang Tanpa WC

Baca Juga: Jadi Ruang Vital Saat Ramadan, Yuk Rapikan Dapur dari Sekarang dengan 8 Langkah Praktis Ini

Tetapi dengan mahalnya harga kayu jati, seringkali orang hanya menggunakan bahan kayu jati untuk pintu utama. Ini adalah solusi yang cukup baik, karena yang penting syarat sudah dipenuhi.

Penggunaan bahan pintu dari kayu jati memang merupakan bagian budaya Nusantara. Di daerah lain mungkin punya filosofi yang berbeda, namun menurut analisis penulis, yang penting kita tahu makna yang tersirat dan kalau mau dijalankan itu bukan sesuatu yang buruk.

Hindari Cacat Kayu Kalau bahan pintu terbuat dari kayu, yang harus diperhatikan adalah kualitas bahan. Bahan berkualitas rendah dikhawatirkan tidak akan tahan lama dan mudah rusak/melengkung.

Kalau ini yang terjadi,pengaruh buruk Feng Shui dapat merusak rezeki, kesehatan, dan hubungan sosial lainnya. Ini beberapa contohnya.

1. Papan daun pintu tidak mudah retak/pecah, sebab daun pintu yang retak atau berlubang mencerminkan hubungan sosial dalam keluarga yang tidak pernah akur.

2. Kusen dan daun pintu tidak mudah melengkung. Kusen yang melengkung/miring mencerminkan ketidakstabilan ekonomi/rezeki dan kepribadian penghuninya.

3. Waspadalah kalau ada mata kayu, agar tidak melubangi daun pintu atau kusen. Pintu yang berlubang memiliki nilai Feng Shui yang kurang baik.

4. Kayu tidak mudah dimakan rayap. Apabila ada kusen pintu yang dimakan rayap, sebaiknya cepat dibenahi. Rayap sering diartikan sebagai bibit penyakit yang sering melanda keluarga.

5. Kusen pintu sebaiknya jangan terbuat dari kayu sambungan, karena pengaruh Feng Shuinya tidak baik. Pintu utama yang terbuat dari kaca polos paling baik untuk perkantoran/pertokoan, tetapi kurang baik untuk rumah tinggal.

Dengan pintu polos dipercaya situasi keluarga mudah dibaca oleh orang luar yang akhirnya menyebabkan karir banyak persaingan.

Pintu yang terbuat dari besi paling baik digunakan untuk pintu gudang atau pabrik, sebab memiliki ketahanan yang kuat. Berbicara tentang pembuatan kusen, sebetulnya ada aturannya sendiri.

Posisi kayu yang akan dibuat kusen harus tetap mengikuti struktur pertumbuhan pohon, jadi tidak boleh terbalik. Posisi mana pangkal dan mana ujung pohon sebetulnya dapat dilakukan oleh tukang kayu saat membuatnya.

Sayangnya, hal ini sekarang jarang dilakukan pada–hal tujuannya sangat baik.

Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 55

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya