Covid-19 Berdampak pada Tren Kebutuhan Elektronik Rumah Tangga, Ini Dia Alasannya!

Kamis, 30 April 2020 | 10:59

Elektronik pengondisi dan penjernih udara diperlukan saat Covid-19 demi kenyamanan tinggal di rumah.

IDEAOnine-Tinggal di rumah saja, membuat masyarakat mengalami perubahan pola hidup yang cukup signifikan.

Pengaruh itu terjadi di 4 kegiatan di dalam rumah seperti dalam hal penyimpanan bahan makanan, penciptaan pengudaraan yang nyaman dan sehat, serta sarana atau produk untuk mendukung kebersihan pakaian dan perlengkapan lainnya.

Kecerdikan industri elketronik membidik kebutuhan masyarakat ini dan mengakomodasinya, akan menjadi senjata untuk tetap dapat menjual produknya di masa sulit ini.

Baca Juga: Lahir dan Tinggal di Sini, Rumah Sederhana Nabi Muhammad SAW Masih Berdiri Kokoh Meski Sudah Ribuan Tahun Lamanya, Lokasinya Dekat Masjidil Haram

Padahal di saat Covid-19 ini perusahaan Sharp Indonesia menerapkan pembatasan karyawan yang bekerja sehingga mengakibatkan penurunan kapasitas produksi hingga 20%.

Diketahui, pandemi Covid-19 berpengaruh pada semua sektor usaha dan membuat ekonomi Indonesia berada dalam tekanan saat ini.

Pemerintah pun telah mengeluarkan pernyataan bahwa pandemi Covid-19 ini sebagai Bencana Nasional.

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan.

Dampaknya, roda perekonomian di Indonesia tersendat, tidak sedikit perusahaan mengalami penurunan performa.

Seiring dengan turunnya PDB, nilai tukar Rupiah pun turun hingga menyentuh angka Rp16.500 per US Dollar.

Jika dicermati dari lingkup yang lebih besar, ASEAN juga terdampak cukup parah, pasalnya menurut ASEAN Coordinating Council (ACC) target pertumbuhan ekonomi regional menyusut hingga 1%.

Baca Juga: Berbagi IDEA Cara Aman Menggunakan Perangkat Elektronik di Rumah

twitter

Penyimpan bahan makanan sangat dibutuhkan di saat pandemi Covid-19 ini, salah satunya kulkas.

Penurunan produktivitas juga dirasakan oleh ekonomi secara global, sehingga fenomena ini berdampak langsung terhadap perusahaan-perusahaan yang memiliki jaringan global, termasuk Sharp Electronics Indonesia (SEID).

Sejatinya perusahaan ini mengantungi Surat Keterangan/izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri, namun demi mendukung kebijakan PSBB pemerintah, perusahaan harus melakukan pembatasan jumlah karyawan bekerja yang akhirnya berdampak pada penurunan kapasitas produksi sebesar 20%.

Namun di tengah segala keterbatasan tersebut, nyatanya Sharp Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan di kuartal pertama dari kategori produk rumah tangga.

Hal ini terjadi karena Sharp dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan produk-produk elektronik tertentu yang membantu mereka mengatasi masa Work from Home ini.

Baca Juga: Tinggalkan Rumah Saat Lockdown, Wanita di Malaysia Kena Denda dan Terancam Dipenjarakan Hanya untuk Rayakan Ulang Tahun Sang Pacar, Definisi Bucin Sesungguhnya?

“Performa positif kami terlihat dari beberapa produk seperti lemari pendingin, AC - 118,1%, Air Purifier - 155%, dan Mesin Cuci 98,2% terang Andri Adi Utomo selaku Sr. General Manager National Sales Sharp Electronics Indonesia.

Menjelaskan lebih lanjut, Andry mengungkapkan bahwa capaian ini dapat diraih karena produk-produk Sharp sesuai dengan kebutuhan keluarga Indonesia., terlebih pada masa Work from Home ini.

Selain itu, kerja sama dengan partner-partner bisnis strategis, mempermudah pelanggan setia Sharp untuk melakukan pembelian bahkan dari rumah.

Baca Juga: Idealnya Temperatur AC Antara 24 Derajat hingga 36 Derajat, Ini Alasannya!

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya