IDEAonline -Privasi ketika menikmati taman bisa diperoleh dengan menciptakan “sudut tersembunyi” di dalam taman.
Salah satu caranya adalah dengan menghadirkan dinding tanaman.
Mengapa dinding tanaman? Karena dinding tanaman akan terlihat lebih menyatu dengan taman yang ijo royo-royo dibanding material “keras” macam bata atau kayu.
Alternatif lain, Anda bisa membuat dinding yang merupakan perpaduan antara material keras dan tanaman.
Misalnya, dinding pembatas yang menggunakan tanaman merambat, memerlukan pijakan/rambatan yang bisa dibuat dari kayu atau kawat.
Baca Juga: Bikin Gudang di Bawah Tanah Siasati Rumah Mungil, Bisa Jadi Ruang Lain Juga!
Dari sisi biaya pembuatan, dinding tanaman ini jelas lebih murah dibanding dinding yang terbuat dari material keras.
Satu hal yang perlu Anda ingat ketika merencanakan pembuatan dinding tanaman ini.
Anda harus memperhatikan, apakah penempatan dinding tanaman ini tidak mengganggu lalu lintas di sekitar Anda.
Misalnya jika rumah Anda terletak di hoek, sebaiknya ketinggian dinding tanaman diperhitungkan dengan cermat, agar tidak menghalangi pandangan pengemudi yang akan berbelok.
Jenis-jenis tanaman yang bisa dipakai untuk membuat dinding tanaman ini cukup banyak. Yang paling umum adalah jenis teh-tehan, karena cepat pertumbuhannya dan mudah perawatannya.
Baca Juga: Bangunan Kantor Berpengaruh pada Produktivitas dan Kesejahteraan Karyawan, Ini Penjelasannya!
Jika ingin dinding yang berbau wangi, Anda bisa mencoba menggunakan melati, kemuning, kemuning culan, atau gardenia.
Perawatan yang perlu dilakukan untuk dinding tanaman ini cukup sederhana.
Di awal penanaman, Anda harus rajin-rajin memupuk agar dedaunan yang tumbuh cukup lebat untuk membentuk dinding yang rapat.
Selain itu, pemangkasan secara teratur juga dianjurka agar tanaman terpacu untuk tumbuh ke arah horizontal dan bukannya meninggi.
Dinding tanaman bisa membantu mengurangi polusi suara hingga 60% (tergantung penempatan dan ketebalan).
Ketika melalui ranting-ranting dan dedaunan, gelombang suara akan dipecahkan, lalu diubah arah pergerakannya, dan dikurangi intensitasnya.
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 96
(*)