Dapat Jadi Solusi di Tengah Pandemi Covid-19, Cari Tahu Apa Itu Coliving dan Keuntungannya

Jumat, 08 Mei 2020 | 13:30
Flokq

Dapat Jadi Solusi di Tengah Pandemi Covid-19, Cari Tahu Apa Itu Coliving dan Keuntungannya!

IDEAonline -IDEA lovers apa itu FlokQ? FlokQadalah penyedia layanan coliving space, di mana calon penyewa dapat memilih apartemen sesuai dengan kebutuhannya.

Baca Juga: Cara Memesan Furnitur Custom agar Sesuai Kebutuhan, Selera dan Anggaran

Baca Juga: Masyarakat Fokus Bikin Rumah Nyaman Saat WFH dan SFH, Peritel Furnitur Ini Alami Kenaikan Drastis Penjualan Produknya

Jadi alih-alih menjual satu unit apartemen, mereka (FlokQ) menjual kamarnya jadisemacam kost-kostan premium.

Nah untuk istilah Coliving sendiri mungkin banyak yang belum paham.

Coliving

Flokq

Dapat Jadi Solusi di Tengah Pandemi Covid-19, Cari Tahu Apa Itu Coliving dan Keuntungannya!

IntinyaColiving adalah sebuah konsep tinggal di sebuah hunian bersama orang lain sebagai satu komunitas.

Hunian yang dimaksud bisa berupa rumah, bisa juga apartemen, yang ditempati bukan oleh satu keluarga, melainkan oleh beberapa orang yang masing-masing menempati satu kamar.

Teman-teman serumah ini bisa orang-orang yang sudah kita kenal sejak dulu dan sepakat untuk berbagi, bisa juga orang-orang asing yang kebetulan sama-sama membutuhkan tempat tinggal.

Baca Juga: Jawaban Wirang Mengenai Rumor Asteroid yang Disebut Akan Tabrak Bumi Tak Jauh Beda dengan Pendapat Ahli, Apakah Berbahaya?

Baca Juga: 3 Inspirasi Keramik Lantai Terbaru nan Ciamik, untuk Sambut Lebaran

Bedanya, orang-orang ini tak hanya berbagi atap saja, tapi juga membentuk satu komunitas sendiri layaknya “keluarga” yang saling membantu dan mendukung.

Kemunculan di tengah pandemi

Baru-baru ini, kemunculan Coliving telah membantu banyak kaum millennial memecahkan permasalahan hunian tak fleksibel ataupun berharga sewa mahal.

Apalagi, Coliving juga menyediakan berbagai event serta fasilitas umum yang dapat membantu terbangunnya jalinan hubungan antar penghuninya.

Di kala banyak pekerja didorong untuk bekerja di rumah, mereka yang tinggal di lingkungan Coliving justru tidak perlu mengorbankan kenyamanan semasa bekerja karena tetap dimungkinkan untuk menjaga komunikasi serta kondusivitas kerja di dalam ruang komunal.

Sebagai pekerja digital media lepas di Jakarta, Fati (24) memiliki kebebasan untuk memilih tempat kerjanya.

Namun, Ia memutuskan untuk menyewa ruang co-working di Mega Kuningan.

Baca Juga: Berhasil Buat 'Zero Case' Covid-19 Lebih dari Seminggu, Kabar Baik untuk Kota di Jawa Tengah Ini Karena Tak Temukan Kasus Baru, Walikota Janjikan Ini

Baca Juga: Masyarakat Fokus Bikin Rumah Nyaman Saat WFH dan SFH, Peritel Furnitur Ini Alami Kenaikan Drastis Penjualan Produknya

Pilihan tersebut didasari oleh adanya kemungkinan untuk melakukan networking, hingga tersedianya acara mingguan hingga fasilitas macam WiFi berkecepatan tinggi.

unsplash.com

Ilustrasi WFH

Sebelum Pemerintah Jakarta mendorong warganya untuk bekerja dari rumah pada awal Maret, Fati biasa menghabiskan 15 menit waktu perjalanan ke tempat kerja dari huniannya di kawasan Setiabudi yang disewa dari operator Coliving bernama Flokq.

Selama pandemi, Ia melakukan seluruh pekerjaan dari ruang co-livingnya, dan sama sekali tidak kehilangan segala kelebihan yang juga biasa Ia rasakan di tempat kerjanya.

“Beberapa waktu terakhir, aku meluangkan lebih banyak waktu di apartemenku. Flokq menyediakan internet yang cepat, dan aku juga merasa mudah melakukan pekerjaan di ruang komunal bersama teman-teman flat.

Ini terasa nyaman, dan sepertinya aku akan melanjutkan gaya kerja seperti ini bahkan setelah pandemi selesai,” jelas Fati.

Cerahnya bisnis co-living di masa depan juga sudah diprediksi oleh Akash Mulani, Flokq Advisior and Director Real Estate Investment Firm, di Australia.

Ia mengaku malah sedang menggodok konsep bisnis baru setelah melihat dampak pandemi saat ini.

“Kami sangat yakin akan masa depan co-living terkait kondisi masyarakat dan ekonomi saat ini yang terdampak COVID-19.

Kegiatan isolasi mandiri yang saat ini banyak dilakukan masyarakat berarti akan mengurangi interaksi manusia dan dapat menurunkan kualitas kesehatan mental.

Wah menarik bukan? Gimana nih menurut IDEA lovers?

(*)

#BerbagiIDEA #Berbagicerita#BisadariRumah#GridNetwork

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya