Diketahui Virus Corona di Indonesia Beda dengan 3 Jenis Lain di Dunia, Apakah Vaksinnya Juga beda Nantinya? Ini kata Ahli!

Minggu, 10 Mei 2020 | 12:00
kompas.com

Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah).

IDEAOnline-Disampaikan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, tipe virus corona Covid-19 yang menyebar di Indonesia berbeda dengan 3 jenis virus Covid-19 di dunia.

Dilansir Kontan.co.id, Selasa (5/5/2020) dalam artikel berjudul "Menristek sebut tipe Covid-19 di Indonesia beda dengan 3 tipe lain di dunia", kesimpulan itu berdasar hasil analisis genom virus corona atau Whole Ghenome Sequencing (WGS) yang dikirim Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman ke portal GISAID. GISAID, singkatan dari Global Initiative on Sharing ALL Influenza Data, merupakan inisiatif kerjasama antara pemerintah Jerman dengan organisasi nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan akses terhadap berbagai informasi genetik virus-virus yang menyebabkan epidemi seperti flu.

Baca Juga: Bercerai yang Kedua Kali, Artis Ganteng Ini Dulu Sempat Dituding Penyuka Sesama Jenis, Intip Huniannya di Sini!

Baca Juga: Fasilitasi Serangkaian Acara Agar Anak-anaknya Tak Bosan di Rumah, Arie Untung dan Fenita Arie Lakukan Hal Ini, Unik Yah!

GISAID telah mengumpulkan data Covid-19 dari berbagai negara.

Sejauh ini, sebagian besar tipe Covid-19 yang ditemukan di dunia berjenis S, G, atau V.

Sementara di Indonesia, Bambang menyebut tipe Covid-19 yang menyebar di Tanah Air tidak termasuk dalam tiga tipe tersebut.

"Di luar 3 tipe itu ada yang disebut dengan tipe lain, atau yang belum terindentifikasi. Ternyata WGS yang dikirim Indonesia termasuk kategori lainnya. Jadi tidak termasuk kategori S, G, maupun V," kata Bambang dalam rapat gabungan dengan DPR, Selasa (5/5/2020).

Meski begitu, Bambang menyebut, hasil yang didapatkan ini merupakan langkah awal.

Menurutnya, Indonesia akan mengirimkan lebih banyak lagi WGS untuk melihat kategori seperti apa virus Covid-19 yang ada di Indonesia.

Untuk mengetahui lebih lanjut apa yang disampaikan Bambang, Kompas.com menghubungi peneliti post doktoral LBM Eijkman, Pradiptajati Kusuma. Dijelaskan Pradipta, virus corona bermutasi sehingga membentuk jenis-jenis virus corona tertentu yang memiliki "penanda" asam amino tertentu.

Sederhananya, tipe-tipe yang umum di dunia itu (S, G, atau V) seperti pengelompokan kelas atau pengelompokan warna.

Baca Juga: Berhasil Buat 'Zero Case' Covid-19 Lebih dari Seminggu, Kabar Baik untuk Kota di Jawa Tengah Ini Karena Tak Temukan Kasus Baru, Walikota Janjikan Ini

Baca Juga: Krusialnya Data Riwayat Kontak dan Perjalanan, Inilah Hasil Penelitian Asal Muasal Virus Corona SARS-CoV-2 di Indonesia

https://kids.grid.id/

Kilat, Rumah Sakit untuk Penderita Virus Corona Ini Cuma Dibangun dalam 10 Hari!

"Tipe S, G, V itu nama pengelompokkan. Misal gini, ada orang pakai baju warna merah, kuning, oranye, itu satu kelompok S. Ada orang pakai baju biru, nila, ungu, mereka kelompok G. Nah, yang (tipe corona) S, V, G itu seperti itu," kata Pradipta kepada Kompas.com, Rabu (6/5/2020).

"Jadi pengelompokkan ditandai oleh perubahan unik pada asam amino yang ada di RNA virus," ungkapnya.

Untuk diketahui, RNA merupakan salah satu unsur yang terkandung dalam sel virus.

Materi genetik virus corona adalah RNA, dan menjadi tang terbesar dibanding virus RNA lainnya.

"Misal tadi yang pakai baju warna merah, kuning, oranye itu kan berarti punya satu kesamaan warna, awalnya merah. Jadi tandanya adalah merah. Kemudian kelompok yang memakai baju warna biru, nila, ungu, itu awalnya merah. Jadi penandanya adalah biru," kata Pradipta memberi contoh.

"Nah, sama halnya pada (virus corona tipe) S, V, dan G, itu masing-masing memiliki penanda asam amino tertentu, atau mutasi asam amino tertentu," jelasnya.

Tipe virus corona yang ada di Indonesia, kata Pradipta, tidak memiliki mutasi asam amino tersebut dan berbeda dengan tipe S, V, dan G.

"Yang (jenis virus corona) di Indonesia ini, tidak memiliki mutasi penanda seperti pada kelompok S, V, G," ungkapnya.

Baca Juga: Belum Teruji Kebenarannya, Ternyata Obat Maag di Negara Ini Laku Keras Karena Dipercaya Obati Virus Corona, Ini Faktanya!

Baca Juga: Berusia Muda dan Alami Ini di Kaki? Ahli Selidiki sebagai Gejala Baru Terinfeksi Virus Corona

World of Buzz

Petugas medis dengan APD dalam penanganan covid-19.

Dengan kata lain, jenis virus corona yang ada di Indonesia memiliki "penanda" berbeda dengan 3 tipe virus corona yang umum ada di banyak negara lain.

"(Tipe virus corona) di Indonesia memiliki penanda lain. Atau mungkin bahkan lebih dekat dengan jenis virus corona yang ada di Indonesia," terang Pradipta.

Pradipta mengatakan, meski virus corona yang awalnya dari China sudah berpindah atau melakukan transmisi dari satu tempat ke tempat lain, penanda unik dalam asam aminonya sangat mungkin tak selalu sama.

"Meskipun virus sudah berpindah (transmisi) dari satu tempat ke tempat lain, dalam tanda kutip bervolusi dari satu tempat ke tempat lain, itu (jenis virus) masih bisa berbeda dengan kelompok S, V, dan G tadi," imbuh dia.

Baca Juga: Fasilitasi Serangkaian Acara Agar Anak-anaknya Tak Bosan di Rumah, Arie Untung dan Fenita Arie Lakukan Hal Ini, Unik Yah!

Baca Juga: Terungkap 4 Artis yang Miliki Hunian Berbeda Setelah Menikah, Ada yang Dilengkapi Lift dan Harganya Capai Rp 3 Miliar

Dia menjelaskan, pengelompokan asam amino ini dilakukan untuk memudahkan peneliti melihat bagaimana virus corona berkembang dan melakukan mutasi.

Tipe virus berbeda, apa jenis vaksin juga berbeda? Dengan jenis atau tipe virus corona yang beragam di dunia, kemudian muncul pertanyaan baru.

Apakah nantinya vaksin untuk melawan Covid-19 juga akan berbeda?

Tergantung. Begitu jawaban Pradipta. Dia menjelaskan lebih lanjut, prinsip vaksin dilihat dari protein yang berada di permukaan virus, yang dapat dikenali oleh antibodi manusia.

" Asam amino itu berlipat-lipat atau terdiri dari lipatan-lipatan sehingga menjadi satu protein. Asam amino itu ada yang berada di luar, dalam artian terekspos ke luar lingkungan. Ada yang terlipat berada di dalam, tidak terkespos lingkungan," terangnya.

"Jadi yang berada di dalam, tidak akan bisa dikenali antibodi. Sedangkan yang berada di luar, yang terekspos di luar, itu yang bisa dikenali antibodi," sambungnya.

"Nah, apabila variasi berada di luar permukaan, maka akan susah. Namun jika variasi (protein) berada di dalam, mungkin masih aman dan bisa menjadi target vaksin," terangnya.

Baca Juga: Pasien Sembuh Jangan Buru-buru Melakukan Aktivitas Normal karena Belum Tentu Kebal terhadap Covid-19, Ini Penjelasan WHO!

Oleh sebab itu, untuk melihat vaksin biasanya dilihat dari asam amino yang seragam di semua kelompok dan dilihat dari konfigurasi protein, apakah dia berada di dalam atau di luar.

"Jadi yang menjadi target vaksin biasanya yang berada di luar tapi seragam di semua region (kelompok jenis virus). Itu yang menjadi target vaksin," ujarnya. Hal inilah yang masih diteliti lebih jauh oleh para peneliti, bagaimana sebenarnya karakteristik virus corona yang ada di seluruh dunia. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Tipe Virus Corona di Indonesia Berbeda dengan 3 Jenis Lain di Dunia, Apa Maksudnya

(*)

#BerbagiIDEA #Berbagicerita#BisadariRumah#GridNetwork

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya