IDEAOnline-Terkoneksi ke semua bagian itulah desain yang diterapkan pada rumah seluas 400m² yang ada di salah satu kompleks di Bintaro ini.
Konsep ini terwujud oleh desain open space yang meminimalkan sekat dan “membuka” dinding batas rumah dengan kaca.
Bukan tanpa alasan jika sang pemilik, Christ (45) dan Lina (41) memilih desain seperti ini.
Kebiasaan keluarga besar mereka yang sering berkumpul dan beracara santai adalah satu alasannya.
“Saat kumpul, kami ingin suasana yang bebas, dan masing-masing dari kami bisa saling berinteraksi, tanpa terhalang apapun,” ujar Lina.
Di ruang keluarga yang berada di lantai 1, keluarga ini biasa berkumpul, baik keluarga inti maupun keluarga besar.
Luas sekali. Itu kesan pertama yang dapat dirasakan saat memasuki rumah.
Pandangan kami langsung dihadapkan pada tatanan ruang yang apik dengan latar belakang kolam renang yang menampilkan aura kesegaran ke seluruh bagian ruang.
Baca Juga: 4 Wajib Dilakukan Saat Membangun agar Dinding Rumah Bebas Jamur
Focal Point di Area Depan
Lantai 1 ini diisi dengan ruang keluarga, ruang makan, dapur, satu sudut ruang baca, dan powder room.
Hanya ada satu sekat pembatas dihadirkan di area ini.
Sekat unik terbuat dari batu susun sirih, membatasi foyer dengan dapur.
Keunikannya terletak pada desain melengkungnya serta cara penyusunan batu yang acak sehingga sangat terlihat natural.
Sekat batu ini mencuri perhatian saat pertama kali kami memasuki ruang.
Memberi keseimbangan pada desain modern dengan kesan tropikal melalui penggunaan batuan alami.
Demikian alasan Lina menggunakan batu susun sirih ini.
Lahan Tak Lurus Tak Masalah
Dari luar sangat terlihat kalau rumah ini berdiri di lahan yang tak lurus.
Tapi anehnya, kami tak lagi merasakan itu saat sudah berada di dalam.
“Itu siasat kami,” ujar Lina dengan bangga.
Memiliki lahan tak lurus bukan masalah buat Lina.
Baca Juga: Fasad Mencuri Perhatian dengan Warna Salem, Paduan Abu-abu dan Putih nan Elegan
Meski sudah dipastikan lahan tak lurus itu akan menghasilkan dinding batas rumah yang melengkung, namun itu bisa disiasati dengan baik melalui detail desain yang pas.
Mengarahkan orang agar tak fokus pada kemiringan dengan membuat detail khusus sebagai kumuflase pandangan, itulah yang Lina lakukan.
Aplikasi kaca sepanjang dinding yang miring di bagian bawah dan atas adalah detail khusus yang dimaksud Lina.
Hadirnya deretan kaca inilah yang mengubah fokus pandangan orang dan “menutupi” kemiringan dinding.
Visualisasi Area Luar
Sebagai penyuka olah raga renang, Lina pun sengaja menghadirkan kolam renang di rumahnya.
“Keluarga kami, semua suka renang. Tak ada salahnya, kami juga melengkapi fasilitas rumah kami dengan kolam renang, “ tambah ibu dari Kevin (20) dan Ezra (12) ini.
Mengoptimalkan kehadiran kolam renang, maka dibuatlah deretan pintu kaca besar yang juga berfungsi sebagai batas dalam dan luar rumah.
Material transparan ini, menampilkan keindahan dan kesegaran kolam ke dalam rumah.
“Sore hari menjadi begitu menyenangkan berada di ruang ini,” ujar Christ yang keturunan Jerman.
Kepala rumah tangga ini mengaku sangat menikmati berada di dalam rumah, karena kenyamanan suasana dan kesegaran udara yang dirasakannya.
“Saat malam biasanya kami mematikan seluruh lampu di ruang ini. Kami buka roller blind, dan kami bisa merasakan kehangatan ketika melihat deretan lampu kolam di luar sana,” kata Lina menambahkan.
Produk Pilihan
Tak hanya nyaman, kesan elegan juga kental kami rasakan pada rumah ini.
Selain ditata dengan apik, semua furnitur dan pengisi ruang terlihat anggun dengan pesonanya masing-masing.
“Harga tidak bisa bohong. Saya percaya barang yang berkualitas itu memang pasti lebih mahal,” kata Lina mengaku bahwa setiap barang yang mengisi rumahnya adalah barang yang berkualitas, baik dari sisi material maupun desainnya.
Baca Juga: Menengok Hunian Milik Bule Kelahiran Swiss Karya Arsitek Indonesia, Bangunannya Eksentrik!
Lina tak masalah dengan harga yang lebih mahal, karena baginya kualitas lebih penting. Dan ini terbukti, dengan barang-barang pilihan, rumah tinggalnya pun terlihat lebih elegan.
“Selain kualitas, tataletak, buat saya penting,” tambah wanita keturunan Palembang dan Ambon ini.
“Jangan too much, berlebihan. Buat semua pas, “ kata Lina.
Berlebihan yang dimaksudkannya adalah tidak penuh (sesak).
“Beda sama rumit, kalau rumit boleh-boleh saja,” tambahnya.
Menurutnya, sesuatu yang rumit kalau menatanya oke malah jadi unik. Demikian Lina memberi alasan. “Artwork pun kadang rumit, namun ketika ditata dengan pas ia akan tampil apik,” ujarnya.
Putih-Hitam Sebagai Latar
Dinding putih dan lantai hitam. Dua paduan yang kontras dan saling menguatkan secara karakter.
Dua warna ini dipilih Lina karena dapat menjadi latar yang baik buat warna apapun yang akan dihadirkan di dalamnya.
“Itulah mengapa saya menempatkan beberapa artwork di sudut tertentu dengan warna-warna yang lebih “berani” meski masih dalam koridor lembut dan netral, agar rumah tak terlalu pucat,” tambahnya.
Baca Juga: Penggabungan 2 Unit Apartemen Usung Gaya Modern dengan Sentuhan Klasik
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
(*)