Kasur dari Kapuk Tak Baik untuk Anak, Ini Penjelasan Dokter Spesialis

Selasa, 12 Mei 2020 | 15:29

Tidur dengan kasur yang nyaman memberi kesegaran anak saat bangun dan menambah konsentrasi.

IDEAOnline-Menurut dr. Andreas Prasadja, dokter spesialis gangguan tidur, kasur yang nyaman merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan tidur yang nyenyak.

Dengan tidur yang nyenyak (berkualitas), anak tidak hanya terlihat segar saat bangun pagi, juga meningkatkan konsentrasi belajar.

Kasur yang baik buat anak, menurut dr. I. Gusti Ayu Nyoman Partiwi, dokter spesialis anak RS Bunda Jakarta, harus mampu menopang struktur tulang belakang tubuh.

Hindari memilih jenis kasur yang terlalu lunak/empuk, yang akan menyebabkan tubuh dapat tenggelam di dalamnya.

Atau sebalik, tidak memilih jenis kasur yang terlalu keras, karena membuat bahu menjadi tertekan ke atas dan menyebabkan punggung dan bahu terasa salah bantal.

Baca Juga: Dianggap Ternyaman, Begini Cara Bedakan Kasur Lateks Asli atau Palsu

Kasur bahan lateks atau sprng disarankan untuk anak karena punya tingkat keempukan sedang.

Yang terbaik adalah jenis kasur dengan keempukan yang sedang saja.

“Bahannya bisa dari lateks atau pegas (spring),” tutur dr. Tiwi.

Kasur berbahan kapuk sebaiknya tidak dipilih karena agak keras dan kurang dapat menopang lekuk tubuh.

Kapuk juga bersifat alergenis karena debunya dapat merangsang alergi, baik pada anak sehat, terlebih anak yang menderita asma.

Tidak hanya kasur. Bahan untuk seprai dan bed cover juga sebaiknya tidak menggunakan bahan yang mengandung bulu atau serat.

Bahan katun lebih baik, karena membuat anak bisa tidur dengan nyaman.

Selain soal memilih kasur, soal tempat tidur pun mesti diperhatikan.

Baca Juga: Hati-hati Rawat Kasur, Jangan Gunakan Jasa Dry Cleaning Sekalipun, Terungkap Alasannya

Selain kasur, pilihan tempat tidur berukuran reguler lebih disarankan agar nyaman lebih lama.

Hindari tempat tidur berukuran mini.

Mungkin kamu akan tertarik membelikan tempat tidur berukuran semacam ini karena terlihat sangat manis ketika ditempatkan di kamar anak.

Jika anak masih berusia 5-6 tahun, mungkin tidak jadi masalah.

Tapi bayangkan saat usianya 10 tahun ke atas.

Dia pasti akan bertambah tinggi dan tempat tidurnya tidak muat lagi.

Karenanya belilah tempat tidur ukuran reguler agar bisa digunakan dengan nyaman dalam waktu lama.

Baca Juga: Gawat, Salah Kasur Bisa Sebabkan Balita Alami Kematian Mendadak Saat Tidur, Cegah dengan Ini!

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya