IDEAonline-Siapa tak kenal rice cooker.
Peranti dapur ini, awal muncul di pasaran, sesuai namanya adalah merupakan peranti untuk memasak atau menanak nasi.
Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi, rice cooker yang diproduksi oleh banyak industri elektronik rumah tangga sudah memiliki fungsi lengkap.
Tak hanya untuk memasak atau menanak nasi, tapi juga punya fungsi menghangatkan (keep warm), dan bahkan bisa dipakai untuk memasak jenis makanan lain, selain nasi.
Tiga masalah yang akan dibahas di sini terkait dengan fungsi rice cooker untuk menanak dan memasak, serta menghangatkan nasi.
Tiga masalah paling populer dari penggunaan peranti ini adalah: nasi jadi kuning, nasi jadi kerak, dan nasi bau.
Bahkan, ketiga masalah di atas sering diikuti dengan meluapnya air dari dalam rice cooker dan mengotori meja dapur.
Beberapa solusi diberikan oleh para ahli untuk masalah-masalah ini.
Posisi nasi yang berada dalam status warming mengalami proses panas dan pengeringan terus-menerus.
Hal inilah yang dapat mengubah warna asli pada nasi.
Baca Juga: Fatal Bisa Berujung Diare, Jangan Lakukan Hal Ini Terhadap Rice Cooker di Rumah
Nita Nurul Ayuningtyas, Product Marketing for Small Home Appliances Sharp Electronics Indonesia (SEID) mengingatkan, normalnya takaran air yang digunakan sebanyak satu ruas jari.
Namun, perhatikan juga garis ukur yang ada di rice cooker.
Jika takaran air terlalu banyak, maka nasi akan menjadi lembek dan air akan meluap ke luar.
Air yang meluap disebabkan oleh sistem steam ventilation yang kurang baik.
Rice cooker dengan steam ventilation yang baik menyebabkan uap keluar secara sempurna tanpa menyebabkan luapan air.
Melalui jawaban tertulis kepada IDEA online, Nita mengatakan fitur pada rice cooker yang mengatur suhu adalah thermostat.
Fitur ini berfungsi menjaga suhu nasi agar tetap stabil.
Suhu normal rice cooker berada pada 70°C-80°C, jika suhu terlalu rendah maka nasi akan menjadi lembek dan cepat basi.
Sebaliknya, jika suhu terlalu tinggi maka nasi akan menjadi kuning dan kering.
Biasanya thermostat akan berkurang performanya jika rice cooker yang digunakan sudah dipakai lebih dari tiga tahun.
Adapun Asa Waworuntu, Consumer Marketing Manager Philips Indonesia mengatakan cara atau kebiasaan memasak nasi dapat berpengaruh terhadap kualitas nasi.
Contohnya mengaduk nasi saat baru saja matang dan masih terdapat banyak uap air, tidak disarankan.
Sebaiknya biarkan dulu hingga uap air hilang/berkurang.
Asa juga mengingatkan untuk mengecek kondisi rice cooker, apakah masih berfungsi dengan baik bagian-bagiannya.
Kondisi elemen penting dalam rice cooker seperti thermostat, lempeng pelapis, saluran uap, dan panci memasak/inner pot, akan memengaruhi kemampuan menahan panas/keep warm dari sebuah penanak nasi, yang biasanya menjadi penyebab nasi berubah warna.
Sementara itu teknisi dari PT Electrolux Indonesia, menambahkan proses warming yang baik tidak harus terus-menerus, karena pada proses itu terjadi penguapan air pada nasi.
Namun, hal tersebut kembali lagi kepada kemampuan atau spesifikasi yang dimiliki produk rice cooker.
Menurut Asa, waktu penyimpanan di dalam alat rice cooker dengan fungsi keep warm bervariasi tergantung merk dan jenis dari penanak nasinya.
Waktu penyimpanan yang disarankan sebenarnya adalah 6 jam – 12 jam (bergantung pada suhu ruangan dan kondisi iklim).
Meskipun demikian ada beberapa merk yang menawarkan tahan menyimpan nasi hingga 48 jam karena memiliki fitur keep warm dan penahan suhu yang baik.
Kondisi penanak nasi pun sangat berpengaruh pada kualitas nasi, contohnya thermostat pengelola suhu yang sudah berkurang kemampuannya ataupun tutup panci yang sudah rusak dapat menyebabkan masalah seperti di atas terjadi.
Baca Juga: Inilah Perbedaan Rice Cooker, Magic Com dan Magic Jar, Sudah Tahu?
#BerbagiIDEA #Berbagicerita#BisadariRumah#GridNetwork
(*)