Perusahaan Kasur Ini Justru Naikkan Produksi Saat Covid-19 untuk Penuhi Permintaan yang Melonjak

Kamis, 14 Mei 2020 | 20:54

Ilustrasi pemakaian kasur di rumah.

IDEAOnline-Banyaknya RS Darurat Covid-19 yang dibuka pemerintah dan padatnya rumah-rumah sakit rujukan yang merawat pasien, mengakibatkan bertambahnya permintaan perlengkapan tidur, utamanya kasur melonjak.

Permintaan dari sektor retail pun setali tiga uang.

Tercatat dari bulan ke bulan terus mengalami peningkatan.

Hal ini tidak hanya terjadi di pasar dalam negeri tetapi juga sampai ke seluruh dunia.

Bahkan, terkait pandemi Covid-19, Singapura dikabarkan harus mengimpor kasur dari negara lain termasuk Indonesia.

Di balik tingginya permintaan akan produk kasur ini, persaingan antar industri kasur pun makin tajam.

Persaingan di pasar kasur busa atau matras semakin ketat, menyusul produk-produk asal China yang mudah didapatkan dengan harga murah.

Karena itu, sejumlah produsen kasur busa terus melakukan inovasi produk dan layanan agar tetap menjadi pilihan konsumen dan memenangkan persaingan pasar.

PT Inoac Polytechno Indonesia melalui distributor PT Tri Sukses Jaya telah menyiapkan berbagai strategi untuk mempertahankan pangsa pasar ataumarket share di kawasan Jadebotabek, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Baca Juga: Ribuan Kasur dari Indonesia Dipesan Singapura untuk Fasilitas Karantina Darurat Hadapi Covid-19

Kompas.com

Ilustrasi Rumah Sakit

Menurut Direktur Utama Tri Sukses Jaya Arif Sukuandi, melalui merek Vita, Mattress Plus dan Inoac, mereka meguasai 82 persen pasar Jadebotabek.

"Strategi khusus kami siapkan, menjawab permintaan kasur busa sejak tiga tahun lalu yang terus mengingkat signifikan," kata Arif dalam keterangan kepada Kompas.com, Jumat (24/1/2020).

Pada 2017-2018 dan 2018-2019, permintaan kasur busa melonjak, masing-masing dengan angka 47 persen dan 35 persen.

Tahun 2020 ini, kendati perekonomian secara umum masih melambat, pertumbuhan permintaan diprediksi akan mencapai sekitar 25 persen.

Salah satu strategi perusahaan untuk dapat menjawab kebutuhan pasar adalah dengan meningkatkan kapasitas sebesar 40-50 persen.

Plant Manager PT Inoac Polytechno Indonesia Iwant Suprijanto menyebut selama ini kapasitas pabrik yang tersebar di Tangerang, dan Karawang, belum mampu memenuhi kebutuhan pasar ritel maupun korporat seluruh Indonesia.

Karenanya, hingga kini produk vita, mattress plus dan inoac masih difokuskan pada pemenuhan pasar ritel di Jabodetabek, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Baca Juga: Kasur dari Kapuk Tak Baik untuk Anak, Ini Penjelasan Dokter Spesialis

http://www.home-designing.com

Ilustrasi kasur.

Di Jawa Timur sendiri market share kami baru mencapai 37 persen.

Sehingga wilayah timur menjadi sasaran pengembagan pasar," kata Iwant.

Selain kedua pabrik tersebut, PT Inoac Polytechno Indonesia juga sedang membangun pabrik Baru di Cikupa, Tangerang, dan tahun depan mulai beroperasi.

Pabrik baru ini diproyeksikan bakal menjadi pusat produksi Mattress Inoac global untuk memasok kebutuhan pasar di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur.

“Pabrik ini dapat meningkatkan kapasitas produksi kami hingga 100 persen,” imbuh Iwant.

Sementara strategi PT Tri Sukses Jaya sebagai distributor terbesar, membuat plant kedua seluas 13.000 meter persegi.

Tahap I pembangunan warehouse (gudang) seluas 2.500 meter persegi dengan kapasitas penyimpanan 12.000 kasur busa.

Kemudian, menambah jumlah armada untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan waktu pendistribusian. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul "Permintaan Kasur Melonjak, Inoac Tambah Kapasitas Produksi 50 Persen".

Baca Juga: Dianggap Ternyaman, Begini Cara Bedakan Kasur Lateks Asli atau Palsu

#BerbagiIDEA #Berbagicerita#BisadariRumah#GridNetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas