Kasus Covid-19 Bertambah 33 Orang, Total 1.076 Pasien untuk Update Jumat 15 Mei, WHO Umumkan Virus Akan Tetap Hidup Berdampingan

Sabtu, 16 Mei 2020 | 08:00
Kompas/ Garry Lotulung

Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Rabu (22/4/2020).

IDEAonline- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, hingga Jumat (15/5/2020) total ada 1.076 pasien yang meninggal dunia karena terjangkit virus corona.

Data ini diperoleh setelah pemerintah memastikan ada penambahan 33 pasien yang tutup usia.

"Jumlah pasien yang meninggal dunia bertambah 33 orang."

"Sehingga total pasien meninggal dunia sebanyak 1.076 orang," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat sore.

Selain itu, Yuri juga menyampaikan adanya penambahan kasus pasien positif Covid-19.

Menurut Yuri, berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga Jumat, pukul 12.00 WIB, ada 490 kasus baru Covid-19.

"Sehingga secara akumulatif ada 16.496 kasus kasus positif Covid-19 (di Indonesia) sampai saat ini, " kata Yuri.

Sementara itu, secara total penularan Covid-19 hingga saat ini terjadi 383 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Baca Juga: Dukungan pada Konsep Go Green Mendatangkan Banyak Manfaat Kehidupan, Ini Alasannya!

Baca Juga: Cara Cerdas Menyimpan Perkakas, Jangan Lakukan 3 Hal Ini, Bahaya!

Kemudian, Yuri menyampaikan ada tambahan pasien yang dinyatakan telah sembuh dari Covid-19.

"Ada penambahan jumlah pasien sembuh sebanyak 285 orang."

"Sehingga secara akumulatif ada 3.803 pasien yang sembuh dari Covid-19 sampai saat ini, " tutur Yuri.

WHO Umumkan Virus Corona Kemungkinanan Tidak Bisa Dimusnahkan

Berbulan-bulan masyarakat dunia bertahan dengan situasi pandemi Covid-19 diliputi dengan harapan bahwa kondisi ini akan segera berakhir.

Namun, baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia WHO justru memperingatkan bahwa virus corona 'mungkin tidak pernah hilang'.

Hal itu sedikit banyak tentu menimbulkan keresahan.

Baca Juga: Dulu Diakui Sebagai Tambatan Hati Ardie Bakrie, Kini Manohara Jalani Hidup Sebagai Pekerja Seni, Intip Hunian Mewahnya!

Baca Juga: Dinilai Tak Punya Moral dan Hanya Punya Nafsu, Pertarungan Istri Kedua dengan Kiwil Sempat Jadi Perbincangan, Begini Tampilan Rumahnya

Namun, berbarengan dengan peringatannya, WHO juga mengatakan bahwa umat manusia harus belajar hidup dengan penyakit dengan cara yang sama seperti penyakit yang sudha lebih dulu kita 'perangi', yaitu HIV.

MelansirDaily Mail(14/5/2020), Dr Mike Ryan, direktur program Kedaruratan Kesehatan WHO, memperingatkan tentang kemungkinan virus corona tidak akan pernah hilang.

Hal itu diungkapkannya saat menjawab pertanyaan berapa lama waktu yang diperlukan sebelum kita muncul di sisi lain COVID-19.

Daily Mail
Daily Mail

Dr Mike Ryan

"Saya pikir penting untuk meletakkan ini di atas meja: virus ini mungkin hanya menjadi virus endemik lain di komunitas kami dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang." Ryan mengatakan pada konferensi pers di Jenewa.

Baca Juga: Cara Cerdas Menyimpan Perkakas, Jangan Lakukan 3 Hal Ini, Bahaya!

Baca Juga: Terbitkan Fatwa Terbaru, Karena Prediksi Covid-19 Masih Bertahan Sampai Lebaran MUI Sarankan Salat Idulfitri di Rumah Saja, Simak Ketentuannya

Ia menggambarkan bagaimana menghadapi virus corona selayaknya selama ini masyarakat menghadapi penyakit HIV yang tetap ada.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul"UPDATE 15 Mei: Bertambah 33 Orang, Total 1.076 Pasien Covid-19 Meninggal"

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas, intisari

Baca Lainnya