IDEAOnline-Banyaknya pilihan bantal, mulai dari ukuran, ketinggian, hingga isi bantal seringkali membuat bingung harus membeli yang mana.
Sebenarnya, setiap orang memiliki bentuk tubuh yang berbeda sehingga bantal yang cocok untuk tiap orang pun berbeda.
Nah, sebelum belanja bantal, simak beberapa tips berikut ini, agar kamu bisa membeli yang pas untuk kamu.
1. Idealnya, bantal yang digunakan mampu menopang leher dan mempertahankan bentuk tubuh ketika tidur.
Dengan begitu, otot-otot leher dan pundak bekerja secara baik sehingga leher dan tubuh tidak terasa sakit saat bangun tidur.
Tidak menggunakan bantal saat tidur juga tidak baik karena bisa membuat dagu tertekuk sedikit ke arah leher atau bahkan menyebabkan dagu terlalu mendongak, yang dapat mengganggu jalannya pernafasan.
Baca Juga: Mengerikan, Bahaya Mengintai Jika Kamu Tidak Pernah Ganti Bantal Tidurmu!
2. Ada beberapa jenis bahan pengisi bantal, yakni bahan alam dan sintetis.
Yang mana yang akan kamu pakai tergantung selera dan kondisi kamu.
Bahan alam yaitu kapuk dan bulu angsa.
Kapuk sebenarnya cukup kuat menahan beban dan ketebalannya dapat disesuaikan.
Tetapi bahan ini tak baik untuk kesehatan kulit dan pernafasan karena ia dapat menyimpan debu dan dapat menjadi sarang tungau.
Bahan ini pun mudah berkumpul dan mengeras.
3. Bahan alam lainnya adalah bulu angsa.
Bantal bulu angsa sangat nyaman digunakan, namun harganya mahal.
Ada 2 jenis bulu yang menjadi pengisi, yaitu bulu bagian leher (disebut down) yang sangat halus dan bulu bagian dada (disebut feather) yang mengandung tulang.
Semakin tinggi kandungan down-nya, semakin mahal harganya.
Karena terbuat dari bahan alam, bulu angsa menghasilkan debu sehingga kain pelapis bantal harus tebal.
Baca Juga: Bantal Super Empuk Tak Cocok untuk Balita, Pilih Jenis yang Tepat!
4. Salah satu pengisi bantal sintetis adalah dakron.
Dakron terbuat dari serat plastik yang sangat halus, sehingga tidak bisa menyerap air.
Bantal yang berkualitas bagus terbuat dari lembaran dakron yang dilipat, bukan gumpalan.
Dengan begitu, tidak ada masalah dakron menggumpal di satu sisi.
Cirinya, saat diraba, bantal dari lembaran terasa halus, bebas benjolan.
Semakin berat bantal dakron, semakin ia tahan lama.
5. Bahan sintetis lainnya adalah lateks.
Bahan dari karet ini memiliki sifat isolator, tidak menghantarkan panas, sehingga permukaan bantal lateks tetap dingin di tempat panas dan sebaliknya.
Bantal lateks umumnya memiliki lubang-lubang sebagai pengatur kekenyalan bantal.
Ada dua jenis lateks yakni sintetis dan natural (yang memiliki kadar lateks lebih banyak).
Lateks sintetis lebih mudah hancur ketimbang yang natural.
Baca Juga: Sama-Sama Bahan Alami, Pilih Bantal Kapuk atau Bulu Angsa? Ini Plus Minusnya!
6. Ada bahan yang disebut memory foam.
Bahan yang biasa digunakan para astronot ini ketika ditekan akan mengikuti bentuk penekan namun membutuhkan waktu untuk kembali ke bentuknya semula.
Bahan ini nyaman untuk digunakan karena dapat menopang leher dengan sempurna.
Namun sayangnya, bahan ini panas dan menyerap keringat sehingga lebih cocok digunakan di ruang yang menggunakan AC.
7. Setelah menemukan bahan yang tepat, perhatikan tingkat kepadatan bantal.
Jika kamu lebih sering tidur dengan tubuh berada di satu sisi, pilih bantal dengan tingkat kepadatan tinggi.
Jika kamu tidur tengkurap, pilih bantal dengan kepadatan sedang.
Jika tidur telentang, pilih bantal dengan tingkat kepadatan rendah.
Jangan lupa untuk memastikan kain pelapis bantal terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan menutup dengan sempurna.
Jangan sampai kamu alergi karena isi bantal keluar dan mengganggu pernapasan.
Baca Juga: Sebelum Beli Bantal, Ketahui Plus Minus Bahan Pengisi Ini: Dakron, Lateks, dan Memory Foam
#BerbagiIDEA #BerbagiCerita #BisaDariRumah #GridNetwork
(*)