Klinik Tanaman Indoor-1, Enam Gangguan Fisologis Tanaman, Penyebab, Penyembuhan, dan Pencegahannya

Jumat, 29 Mei 2020 | 15:30
Dok IDEA

Hijauan tanaman dalam wadah (pot) di sudut rumah.

IDEAOnline-Saat berkebun tanaman indoor, beberapa gejala buruk sering terjadi pada tanaman.

Jika tiak ditanggulangi segera, dikhawatirka dapat membuat tanaman mati.

Berdasarkan hasil pengamatan, ada tiga penyebab terjadinya gangguan, yaitu kesalahan perawatan (gangguan fisiologis), gangguan yang disebabkan oleh hama, dan penyakit.

Klinik Tanaman Indoor-1 kali ini membahas tentang gangguan tanaman fisiologis (karena kesalahan perawatan).

Baca Juga: Tiga Hal Buruk yang Bisa Merusak Keasrian Taman di Musim Hujan, Atasi dengan Cara Ini

Ujung daun hangus adalah salah satu gangguan tanaman indoor fisiologis (kesalahan perawatan).

Berikut ini 6 gangguan yang seringkali dialami tanaman indoor.

1. Ujung daun hangus.

Penyebab: kelebihan air dan pemupukan.

Penyembuhan: mengurangi frekuensi penyiraman, pemupukan, dan jumlah air saat penyiraman.

Pencegahan: periksa media tanamn sebelum diberi air dan keperluan hara bagi tanaman, frekuensi pemupukan diperjarang.

2. Daun tua menguning.

Penyebab: kekurangan unsur N. Akar tidak sehat dan mengalami busuk akar. Drainase buruk.

Penyembuhan: aplikasi dengan pupuk NPK seimbang atau N lebih banyak. Tambahkan lubang pada pot sehingga air dapat leluasa keluar, ganti media jika terlalu asam.

Pencegahan: gunakan pupuk N seimbang dan gunakan pot tanaman dengan lubang air banyak, terutama pada level terendah pot.

Baca Juga: Agar Tanaman Subur, 5 Lapisan Ini Wajib Ada pada Struktur Roof Garden

Menguningnya daun tua maupun daun muda adalah gangguan tanaman fisiologis (karena kesalahan perawatan).

3. Daun muda menguning.

Penyebab: keasaman tanah tidak seimbang dan unsur mikro dalam tanah rendah.

Penyembuhan: cek keasaman tanah dengan kertas lakmus, beri larutan kapur untuk menetralkan keasaman. Pemupukan dengan pupuk mikro lengkap, lihat label pada pupuk yang digunakan.

Pencegahan: usahakan media tanam porous sehingga tidak menahan air terlalu lama, dan gunakan pupuk makro dan mikro yang tepat.

Daun menggulaung adalah gangguan tanaman fisiologis karena kesalahan perawatan.

4. Bercak-bercak pada daun, daun cacat dan menggulung.

Penyebab: tanaman terjemur terik matahari. Kelebihan air saat penyiraman. Infeksi luka saat aplikasi bahan kimia dan perawatan.

Penyembuhan: pindahkan tanaman ketempat yang agak teduh, beri air secukupnya. Keringkan luka dengan mengoleskan fungisida berbentuk salep.

Pencegahan: hati-hati dalam aplikasi bahan kimia dan pupuk cair. Letakkan tanaman pada tempat yang sesuai intensitas cahaya mataharinya.

Baca Juga: Taman dalam Ruang, 3 Hal Penting Merencanakan agar Asri, Indah, Rapi

Daun layu juga merupakan gangguan fisiologis pada tanaman karena kesalahan perawatan.

5. Daun layu.

Penyebab: tanaman stress, kesehatan akar buruk akibat penyiraman yang berlebihan dan jumlah lubang pot yang sedikit serta tanah terlalu padat dan terdapat bahan kimia yang membahayakan tanaman.

Penyembuhan: pindahkan tanaman ke lingkungan tumbuh yang ideal. Perbanyak lubang pada pot dan tambahkan media dengan pasir malang agar porous atau menggantikannya dengan yang lebih porous dan hentikan pengunakan bahan kimia merugikan.

Pencegahan: beri pupuk secara teratur, gunakan pot yang sesuai dengan rekomendasi jenis tanaman serta hati-hati menggunakan zak kimia pada tanaman.

6.Daun gugur.

Penyebab: mirip dengan penyebab daun layu, dan adanya perubahan mendadak antara suhu tinggi (panas) dan suhu rendah (dingin).

Penyembuhan: perhatikan pergantian musim dan kelembapan di sekitar tanaman, perbaiki dengan mengalirkan udara (pengunaan fan), check kesehatan akar dan perlakuakn media tanam agar porous.

Pencegahan: letakkan tanaman pada tempat yang sesuai dengan lingkungan tumbuhnya, cermati perubahan musim dan kelembapan ruangan.

Baca Juga: Getah Adenium Bersifat Toksik Tapi Bisa Saja Terserang Hama Penyakit, Kenali 9 Jenis Perusak Tanaman Ini

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti