Arsitek Bakal Banjir Order Renovasi di Era New Normal, Apa Saja Jenis Pekerjaannya?

Minggu, 14 Juni 2020 | 10:00
dok. d2v9y0dukr6mq2.cloudfront.net

Ilustrasi arsitek.

IDEAOnline-Masyarakat mulai beradaptasi, hidup berdampingan dengan virus penyebab Covid-19, tentunya dengan protokol kesehatan yang harus diikuti agar tak turut terjangkit.

Hal ini yang kemudian disebut dengan new normal atau kenormalan baru.

Secara sederhana, new normal ini hanya melanjutkan kebiasaan yang dilakukan selama isolasi di rumah, ke dalam kehidupan yang lebih luas.

Salah satu profesi yang terdampak pandemi Covid-19 dan harus beradaptasi dengan kenormalan baru adalah arsitek.

Menurut arsitek, urban designer, serta Editor in Chief Arsitag, Evan Kriswandi, selama pandemi dan kenormalan baru, ada peluang yang masih bisa dieksplorasi.

Berikut peluang tersebut.

Baca Juga: Kondisi Rumah seperti Ini Akan Meningkatkan Imunitas Tubuh Lansia

freshome

Dapur termasuk ruang yang bakal paling banyak direnovasi.

1. Melakukan renovasi rumah

Kondisi saat ini membuat banyak orang menghabiskan waktu lebih panjang di dalam rumah dibandingkan sebelumnya.

Evan berpendapat, hal ini bisa saja membuat orang-orang merasa tidak nyaman.

Namun, hal ini bisa disiasati dengan beragam cara, satu di antaranya melakukan renovasi.

Apabila sebelumnya hunian hanya dirancang sekadarnya, saat ini arsitek bisa menawarkan jasanya untuk membuat rumah terasa lebih nyaman bagi penghuninya.

Evan mengatakan, ada beberapa renovasi rumah yang bisa dilakukan seperti merombak ruangan loteng, garasi, atau basement guna dijadikan ruang kerja.

Kemudian merenovasi dapur. Evan berpendapat, banyak orang kini sering meluangkan waktunya berada di dapur.

"Renovasi dapur mungkin juga akan semakin populer karena banyak orang yang kini menjadi chef dadakan setiap harinya," tutur Evan.

Selain itu, bagian rumah lain yang bisa dirombak adalah taman serta teras.

Para penghuni kini menginginkan adanya kenyamanan di dalam rumah.

Bahkan mereka juga ingin merombak area ini menjadi tempapt nongkrong luar ruangan sebagai pengganti lokasi-lokasi instagrammable yang tidak bisa dikunjungi.

Baca Juga: Pemborong Kabur Renovasi belum Kelar? Antisipasi dengan 6 Poin Penting Ini di Surat Konrak

Foto Richard Salampessy /Properti Samsara Pictures, Bintaro/ Arsitek Yu Sing

Rumah Kantor karya arsitek dalam negeri.

2. Renovasi kantor.

Masa kenormalan baru menjadi tantangan bagi sektor perkantoran.

Selain harus menjaga ruangan agar tetap steril, pengelola pun perlu membuat aturan agar aturan physical distancing tetap terjaga.

Dalam fase ini, perusahaan-perusahaan dunia tengah merombak cara mereka bekerja.

Seperti Twitter. Perusahaan ini mengumumkan bahwa karyawan mereka boleh bekerja dari rumah untuk selamanya.

Setelah Twitter, Facebook menyusul dengan memperbolehkan karyawannya mengajukan proposal apabila ingin bekerja dari rumah seterusnya.

Raksasa internet Google ikut serta. Perusahaan ini memperbolehkan pekerjanya melakukan aktivitas dari rumah hingga akhir tahun.

Tren ini diprediksi akan diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain yang berusaha beradaptasi dengan kenormalan baru.

"Ini akan mengubah kebutuhan akan kantor bersama dan tentunya juga konfigurasi interior untuk mendukung physical distancing," ucap Evan.

Baca Juga: Bekerja di Masa Persiapan New Normal, Teknologi Ini Dibutuhkan Perusahaan untuk Menyiapkan Kondisi Ruang Kantor yang Sehat

www.archdaily.com
www.archdaily.com

Material prefabrikasi untuk dak lantai, siap pakai dan hemat kayu bekisting dan pemakaian beton.

3. Renovasi fasilitas kesehatan.

Selama pandemi, berbagai bangunan diubah menjadi tempat isolasi.

Tak hanya rumah sakit, klinik, hotel, hingga mal pun digunakan sebagai lokasi isolasi pasien Covid-19.

Dengan adanya kasus Covid-19, tata letak bangunan perlu diperhatikan guna memisahkan pasien biasa dengan pasien terinfeksi.

Baca Juga: Seberapa Besar Potensi Rumah Sakit Jadi Tempat Penyebaran Virus Corona? Ini Jawabnya!

4. Rumah prefabrikasi.

Evan meyakini kondisi kenormalan baru menuntut penyesuaian konstruksi di lapangan dengan meminimalisasi kontak fisik antar pekerja,

Dia berpendapat, konsep rumah fabrikasi akan dibutuhkan.

Konsep hunian fabrikasi adalah rumah yang komponennya sudah dibangun atau dirakit di pabrik lalu dirakit di lokasi yang diinginkan.

Sayangnya, di Indonesia belum banyak pemain konstruksi yang menerapkan ide ini.

Menurut Evan, konsep rumah fabrikasi bisa menjadi peluang bagus bagi arsitek serta desainer interior untuk memunculkan ide-ide baru.

Mereka juga bisa berkolaborasi dengan supplier serta pemain manufaktur untuk menawarkan pilihan konstruksi fabrikasi ke pasar.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Simak, Peluang Arsitek pada Masa Kenormalan Baru"

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya