Kini Bisa Menular dari Rumah ke Rumah, Terungkap Fakta Baru Mengenai Covid-19 yang Tak Lagi Menular Lewat Batuk, Bahkan Pedagang Pasar Ikut Terinfeksi

Selasa, 16 Juni 2020 | 16:00
Pexels

Virus corona

IDEAonline- Perumda Pasar Jaya akan menutup pasar tradisional di DKI Jakarta selama tiga hari apabila telah terindikasi memiliki kasus positif Covid-19.

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan bahwa selama tiga hari penutupan pasar, pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh ke pasar tersebut.

"Mau tidak mau kalau ada yang terindikasi positif, pasar itu ditutup tiga hari untuk dilakukan penyemprotan dan sterilisasi. Kalau satu hari di awal berpikirnya takut virusnya tidak mati, jadi kita sterilisasi tiga hari tutup setelahnya baru beroperasi lagi," kata Arief dalam siaran video conference, Kamis.

Arief menambahkan bahwa sejauh ini rapid test dan swab test Covid-19 sudah dilakukan di 19 pasar.

Baca Juga: Gembar-gembor Minta Warga di Rumah Aja, Dirinya Justru Terciduk Main ke Tempat Hiburan Malam, Warganet: ‘Menelan Ludah Sendiri?'

Baca Juga: Lima Cara Menjaga Kebersihan dan Keamanan Dapur, No. 2 Sering Lupa!

Rapid test itu diikuti pengunjung dan pedagang pasar. Beberapa pasar dari 19 pasar tersebut juga sudah ditutup selama tiga hari karena ada temuan kasus Covid-19.

"Karena memang setelah dianalisis, setelah penyemprotan butuh tiga hari untuk ditutup. Kita di awal 1x24 jam penyemprotan. Jadi itu tuh dilakukan pas 19 pasar terpapar Covid-19. Tapi, yang belum keluar hasilnya, Pasar Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Pondok Labu, kita belum lakukan penutupan. Tapi, penyemprotan tetap dilakukan," ujar Arief.

Sejumlah pedagang di delapan pasar tradisional di Jakarta terkonfirmasi positif Covid-19.

Hal ini diketahui berdasarkan tes swab dengan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).

Perumda Pasar Jaya dan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) sudah menerima data pedagang yang positif Covid-19.

Namun, ada perbedaan jumlah pedagang dari Ikappi dan Perumda Pasar Jaya.

Delapan pasar itu adalah Perumnas Klender, Cijantung, Serdang, Rawa Kerbau, Induk Kramat Jati, Mester Jatinegara, Kedip, dan Grogol.

Data Perumda Pasar Jaya ada 52 pedagang positif Covid-19 di 5 pasar:

Baca Juga: Bikin Geram, 3 Pelajar di Singapura Buang Uang ke Dalam Kloset Sambil Lakukan Hal Ini di Atas Gedung!

Baca Juga: Lima Cara Menjaga Kebersihan dan Keamanan Dapur, No. 2 Sering Lupa!

1. Pasar Perumnas Klender: 20 orang

2. Pasar Cijantung: 1 orang

3. Pasar Serdang, Kemayoran: 14 orang

4. Pasar Rawa Kerbau, Cempaka Putih: 14 orang

5. Pasar Induk Kramat Jati: 3 orang

Data Ikappi per 11 Juni 2020 pukul 10.00 WIB, ada 51 pedagang positif di 6 pasar:

1. Pasar Perumnas Klender: 20 orang

2. Pasar Mester Jatinegara: 1 orang

3. Pasar Serdang Kemayoran: 9 orang

4. Pasar Kedip, Kebayoran Lama: 2 orang

5. Pasar Rawa Kerbau, Cempaka Putih: 14 orang

6. Pasar Induk Kramat Jati: 5 orang

Bekasi menjadi salah satu dengan kasus virus corona (Covid-19) yang cukup banyak.

Apalagi warga Bekasi sebagian besar bekerja di Jakarta.

Baca Juga: Bak Tersambar Petir, Lansia Ini Kpeleset di Toilet hingga Badannya Masuk ke Lubang WC Jongkok Sampai Sedada!

Baca Juga: Toilet Menyatu dengan Dapur dan Rumah Seukuran Peti Mati Jadi Potret Biasa Kehidupan di Hongkong yang Keras, Miris!

Dan dilaporkan di Bekasa muncul ada tren penyebaran virus corona baru.

Bukan lagi melalui droplet, batuk, atau bersin, saat ini penyebaran virus corona di Kota Bekasi muncul dari rumah ke rumah.

Hal ini dikatakan oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.

Kasus ini terjadi di Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria.

Covid-19 menginfeksi tujuh orang yang berstatus satu keluarga.

Rahmat kemudian menjabarkan kronologi penularan Covid-19 dari rumah ke rumah tersebut.

Menurut dia, virus yang bernama resmi SARS-CoV-2 menginfeksi J, pedagang martabak.

Lalu, J menularkan Covid-19 ke keluarganya yang rumahnya saling berdekatan.

Sementara itu, Camat Medan Satria, Lia Erlina, mengatakan bahwa J terpapar Covid-19 setelah istrinya dinyatakan positif Covid-19 pada 30 Maret 2020.

Istri J kebetulan mempunyai penyakit bawaan kala itu, sedangkan J terpapar pada awal Juni.

“Jadi istrinya dulu yang kena."

"Jadi awalnya ada yang laporan ke tim Puskesmas Pejuang bahwa ada laporan satu warga di Pejuang terindikasi positif (istri J),” ucap Lia saat dihubungi, Jumat.

kompas.com

Ilustrasi pedagang pasar

Istri J yang dinyatakan positif Covid-19 pun dibawa ke rumah sakit.

Setelah itu petugas kesehatan melakukan tes swab terhadap orang-orang yang berinteraksi dengan istri J.

Namun, J baru dinyatakan positif Covid-19 pada awal Juni.

Dia kebetulan beraktivitas sebagai pedagang martabak dan biasa bepergian ke pasar untuk membeli bahan baku dagangannya.

“Saat dinyatakan positif, dia tidak ke mana-mana dan kebetulan usaha jualannya masih libur sehingga dia langsung diisolasi,” ucap Lia.

Tidak hanya J, keluarganya yang tinggal berdekatan juga dinyatakan positif saat dilakukan tracing.

Ada tujuh dari 11 orang keluarganya yang dites swab dan dinyatakan positif Covid-19.

Satu keluarga sempat berinteraksi pada saat momen Lebaran dan halalbihalal.

“Setelah itu didapatkanlah ada tujuh orang terdekatnya yang kebetulan memang bertetangga."

"Positif itu kakaknya J satu keluarga, ada suami, istri, dan dua anak positif."

"Kemudian, orangtua dari suaminya ini juga positif, langsung ditangani dan isolasi d RSUD,” kata Lia.

“Kemudian untuk yang lainnya karena memang orang tanpa gejala dan karena orangtuanya sudah sepuh sehingga untuk meminimalisasi segala risiko, langsung dirawat di RSUD dan yang lainnya kita lakukan isolasi mandiri,” tambahnya.

Baca Juga: Gagal Dampingi Janda Kaya yang Miliki Rumah Berlapis Emas, Penyanyi Dangdut Ini Justru Hadirkan Hunian Tak Kalah Mewah dan Tak Kalah Mahal!

Baca Juga: Ungkap Fakta Menarik dari Tetangga dan Pedagang Gado-gado yang Suka Wara-wiri di Depan Rumah Ahmad Dhani, Begini Perbedaannya Saat Masih Ada Estianty!

Ia mengatakan, karena J kerap ke pasar, tim kesehatan juga melakukan tracing ke pedagang pasar yang berinteraksi langsung dengan J.

Namun, para pedagang yang sempat berinteraksi dengan J dinyatakan negatif.

Oleh karena itu, pihak Pemkot lantas menyimpulkan bahwa penularan kasus Covid-19 kali ini terjadi dari rumah ke rumah.

“Tapi, ketika positif kan dia ada klaster besar ya dan ternyata tidak."

"Dan akhirnya kami buat kesimpulan memang di klaster keluarga saja."

"Alhamdulillah ketika kita lakukan PCR kemarin, semuanya juga sudah pulang dilakukan tes terakhir semuanya negatif,” kata Lia.

“Jadi yang tujuh ini udah semuanya negatif setelah diperiksa swab sebanyak tiga kali."

"Bahkan laporan dari Labkesda dan disampaikan langsung kepada camat kepada lurah dan kepada kepala puskesmasnya bahwa hasilnya negatif,” tuntasnya.

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Begini Proses Penularan Covid-19 dari Rumah ke Rumah di Bekasi"

Tag

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber Kompas.com