Betulkah Bumi Makin Panas? Kenapa Begitu? Ini Penjelasannya!

Rabu, 17 Juni 2020 | 09:00
hellosehat

Pemanfaatan matahari sebagai sumber energi dikembangkan untuk cegah pemanasan global.

IDEAOnline-Benarkah bumi semakin panas?

Mari lihat data temperatur tahunan global yang dilaporkan badan laut dan atmosfer Amerika Serikat, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dan beberapa lembaga ilmiah lainnya.

Secara umum, suhu bumi naik terus sejak tahun 1880.

Lima tahun terakhir (2020-2015) adalah lima tahun terpanas sepanjang catatan sejarah modern.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga menunjukkan tren yang sama.

Berdasarkan hasil pengamatan data selama 1981-2020, anomali suhu udara Indonesia bulan April cenderung naik.

Anomali suhu udara adalah perbandingan suhu udara pada tahun tertentu, relatif terhadap periode normal, dalam hal ini adalah rentang waktu tahun 1981-2020.

Penyebab bumi semakin panas Fenomena naiknya suhu bumi disebut sebagai pemanasan global.

Baca Juga: Gerakan Earth Hour 2019 Dorong Masyarakat Gunakan Transportasi Umum Demi Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Ilustrasi berjemur.

Dilansir dari NASA, bumi semakin panas karena semakin banyak gas rumah kaca di atmosfer bumi.

Gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana, membuat panas dari matahari terperangkap di bumi.

Keberadaan gas rumah kaca di atmosfer bumi sebenarnya dibutuhkan.

Gas rumah kaca membantu bumi cukup hangat untuk ditinggali manusia dan makhluk hidup lainnya. Namun jika terlalu banyak, maka bumi akan terlalu panas.

Apa yang menyebabkan gas rumah kaca semakin banyak?

Gas rumah kaca semakin banyak di atmosfer karena pembakaran bahan bakar fosil.

Yang termasuk bahan bakar fosil yakni batu bara, minyak bumi, dan gas alam.

Baca Juga: Dituding sebagai Penyebab Perubahan Iklim dan Pemanasan Global, Inilah 6 Jenis Utama Gas Rumah Kaca

Ketiga materi itu terbentuk dari fosil makhluk hidup yang mati dan terkubur jutaan tahun lalu.

Panas dan tekanan dari dalam bumi mengubah fosil-fosil itu menjadi batuan, minyak, dan gas.

Manusia memanfaatkan bahan bakar fosil sebagai sumber energi untuk mesin, kendaraan, dan pembangkit listrik.

Meski membantu memudahkan hidup manusia, pembakaran batu bara, minyak bumi, dan gas alam melepaskan karbon dioksida ke atmosfer.

Penggunaan bahan bakar fosil meningkat di abad 19 atau ketika Revolusi Industri terjadi. Sejak saat itu, suhu bumi naik sekitar 2 derajat celsius.

Apa akibat bumi semakin panas? Angka kenaikan suhu tampaknya memang kecil. Namun pengaruhnya luar biasa bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

Kenaikan suhu ini mendorong perubahan iklim. Iklim dan cuaca menjadi tak menentu. Bencana alam menjadi lebih sering terjadi.

Contohnya panas ekstrem, kekeringan, badai, dan banjir.

Bagi alam, pemanasan global menyebabkan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan mencair.

Es yang mencair itu menyebabkan air di laut semakin banyak. Akibatnya, air laut naik dan daratan semakin berkurang.Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul "Kenapa Bumi Semakin Panas?"

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber Kompas.com