IDEAOnline-Demam Berdarah Dengue tidak disebabkan oleh nyamuk Aedes aegepti.
Nyamuk dengan warna belang putih dan hitam tersebut merupakan vektor pembawa virus dengue, yang pada dasarnya terdiri dari empat jenis.
Hal tersebut dikemukakan oleh Dr Tedjo Sasmono, Kepala Unit Penelitian Dengue di Eijkman Institute of Molecular Biology yang dirilis Kompas.com.
“Virus dengue terdiri dari empat jenis, yaitu virus dengue serotipe-1, serotipe-2, serotipe-3, dan serotipe-4.”
Keempat jenis tersebut, biasa disingkat DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4, hidup di Indonesia.
Inilah yang oleh Tedjo sebut sebagai 'hiperendemik'.
Untuk apa kita mengetahui jenis virus dengue?
Tiap daerah memiliki epidemi virus dengue yang berbeda.
Di Indonesia sendiri, tutur Tedjo, virus dengue pertama kali ditemukan pada 1968. Tiap tahun, jenis-jenis virus dengue ini memiliki pola penyebaran sendiri.
Baca Juga: Temuan Ahli di Italia Ini Bisa Bikin Nyamuk Malas Gigit Manusia
“Tiap daerah di Indonesia punya karakteristik virus dengue. Bagian barat, tengah, dan timur, pada tahun yang sama memiliki karakteristik epidemi yang berbeda,” lanjut Tedjo.
Ia mencontohkan pada 2018, jenis virus dengue yang mewabah di Batam adalah DEN-2. Sementara di Ambon, virus yang mewabah adalah DEN-1.
Ilmu taksonomi menggolongkan setiap serotipe sebagai spesies tersendiri.
Virus dengue berukuran sekitar 50 nanometer (nm) terdiri dari komponen materi genetik/genom virus berupa asam ribonukleat (Ribonucleic Acid/ RNA) untai tunggal sepanjang sekitar 10.700 basa nukleotida.
Keanekaragaman virus dengue ini dilatarbelakangi oleh berbagai faktor.
Termasuk iklim, kekebalan populasi, dan sifat virus dengue yang sangat mudah bermutasi.
Untuk mengantisipasi penyebarannya, perlu dilakukan pemetaan jenis virus dengue yang menjangkit daerah-daerah di Indonesia dari tahun ke tahun.
Karakteristik 4 virus dengue Tedjo menyebutkan, tiap virus dengue memiliki karakteristik yang berbeda.
“DEN-1 punya ciri khas, ketika masuk ke suatu daerah yang belum pernah terjangkit sebelumnya, virusnya sangat cepat menyebar.
Namun, tidak menyebabkan penyakit parah meski kasus yang ditimbulkan banyak,” papar Tedjo.
Bagaimana dengan DEN-2 dan DEN-3? Tedjo menyebutkan bahwa kedua jenis ini merupakan jenis yang paling ganas.
“DEN-2 dan DEN-3 cenderung menyebabkan keparahan penyakit.
Kalau kena, tingkat keparahannya tinggi. Hal ini terjadi di Indonesia juga luar negeri,” tambahnya.
Baca Juga: Dari Data Sinar-X, Ilmuwan Jelaskan Senyawa Alami ini Bunuh Nyamuk
Sementara itu, DEN-4 adalah jenis virus yang paling sedikit ditemukan serta tidak ganas. “DEN-4 paling jarang diteliti, karena paling sedikit jumlahnya di Indonesia dan di luar negeri.
Kami (Eijkman Institute) telah melakukan penelitian ke 20 kota di Indonesia, dan DEN-4 paling sedikit jumlahnya. Virusnya cenderung agak silent, tidak masif,” papar Tedjo.
Beda daerah, beda lagi jenis virus yang mayoritas menjangkit masyarakatnya.
Pada 2010 di Medan, DEN-3 menjadi jenis virus yang paling masif.
Tahun 2013 di Surabaya, mayoritas warganya terjangkit virus DEN-1.
“Dulu tahun 1970-an, dengue yang paling banyak adalah DEN-2. Begitu terus sampai tahun 1990-an. Tahun 1970-an juga angka kematiannya tertinggi, karena selain virusnya ganas, pengetahuan serta fasilitas tentang DBD di kalangan ahli medis masih minim,” lanjut Tedjo.
Baca Juga: Waspada Penularan Penyakit oleh Nyamuk Masih Terus Terjadi Saat Ini
Mutasi genetik virus dengue Virus dengue bermutasi dengan sangat cepat. DEN-1 misalnya, paling mudah ditransmisikan (ditularkan) karena sifatnya yang lebih kuat baik pada tubuh nyamuk maupun manusia.
Lain halnya dengan DEN-2. Virus ini memang ganas, namun ketika suatu virus terlalu ganas, kecenderungannya adalah membunuh orang.
“Ini disebut teori kompensasi. Ketika organisme patogen ingin menyebar dengan cepat, ia tidak boleh ganas. Ketika ganas, orang yang ia infeksi akan terbunuh. Inilah yang menyebabkan shift, alias perubahan pola penyebaran akibat mutasi genetik pada tubuh virus,” papar Tedjo.
Dalam 10 tahun mendatang, lanjut Tedjo, mungkin penyebaran jenis virus dengue akan berbeda dengan masa sekarang.
“DEN-2 atau DEN-3 misalnya, mungkin akan bermutasi untuk mengerem keganasannya sehingga bisa tertransmisi dengan baik (pada tubuh manusia),” tambahnya.
Jenis virus dengue yang beragam dan bermutasi ini menjadi kendala tersendiri bagi perusahaan farmasi untuk menciptakan virus anti-dengue.
“Itulah mengapa vaksin dengue agak sulit (dibuat), karena terdiri dari empat jenis (virus) dan tidak saling menetralisir,” tambahnya.Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul "4 Jenis Virus Penyebab Demam Berdarah dan Karakteristiknya"