Keuntungan Investasi Properti Dibanding Emas dan Saham dan Cara Mengoptimalkan

Kamis, 09 Juli 2020 | 16:05
Foto Dok. Sub /Pemilik Muhammad Sagitha /Arsitek Sub (Wiyoga Nurdiansyah, Muhammad Sagitha)

Ilustrasi jual beli properti akan menguntungkan jika paham proses dan aturannya.

IDEAOnline-Investasi di sektor properti masih jadi pilihan utama kebanyakan orang.

Ada banyak keuntungan berinvestasi di sektor ini.

Apa saja daya tarik dan bagaimana mengoptimalkan keuntungannya?

Properti? Ya, itu adalah salah satu alternatif tujuan investasi yang bisa kita gunakan.

Bukan jenis investasi baru.

”Properti adalah produk investasi favorit para orangtua zaman dulu. Mereka lebih percaya membenamkan hartanya ke properti dibandingkan produk keuangan dan investasi di pasar modal,” ujar Mike Rini Sutikno, CFP, konsultan keuangan.

Aman dan Menjanjikan

Lalu, apa yang membuat orang tertarik berinvestasi di properti?

Menurut Mike, salah satu daya tarik nya adalah aman dan menjanjikan.

”Memang, semua jenis investasi memiliki risiko. Namun, sejelek-jeleknya investasi di properti, tanah dan rumah masih bisa dilihat setiap saat. Masyarakat Indonesia lebih senang berinvestasi pada produk yang bisa dilihat fisik barangnya, seperti tanah dan rumah. Berbeda dengan berinvestasi di produk keuangan yang hanya memegang selembar kertas sebagai bukti kepemilikan dananya,” tambah Mike.

Alasan lain terkait rasa aman berinvestasi di properti adalah calon investor (orang yang akan berinvestasi) menguasai atau dapat mengelola sendiri investasinya.

Dengan demikian, si investor bisa mengendalikan hampir semua prosesnya.

Baca Juga: Beli Rumah Tanpa Repot Hemat Waktu, Pakai Agen Bukan Calo, Ini Bedanya!

www.cohenhandler.com.au.jpg
www.cohenhandler.com.au.jpg

Ilustrasi membeli properti.

Lebih Menguntungkan

Menurut Mike, alasan lain yang paling menarik, berinvestasi di properti secara umum lebih menguntungkan dibanding investasi lain.

Pertama, calon investor tidak harus memiliki uang tunai sebanyak harga beli properti yang akan dibeli.

Investor bisa mendapatkan properti dengan menggunakan sebagian uang sendiri dan sisanya memakai uang orang lain, dalam hal ini uang bank.

Kedua, investor bisa membeli properti dengan nilai yang jauh lebih tinggi daripada yang dibayarnya.

Ketiga, investor bisa meningkatkan nilai propertinya secara besar-besaran tanpa mengeluarkan banyak uang.

Bandingkan dengan investasi di emas atau saham.

Ketika membeli emas, kamu tidak bisa menaikkan harga emas.

Kalau mau menjual maka harganya sesuai dengan harga pasar yang fluktuatif naik turun.

Baca Juga: Membidik Rumah yang Mau Dibeli, 4 Hal Ini Wajib Dipastikan Aman

Ilustrasi diramalkan bakal berpotensi membaik bisnis properti 2020.

Meski emas kamu diberi hiasan atau bentuk yang indah, cukup sulit untuk mendapatkan pembeli yang senang dengan emas kamu.

Demikian juga investasi di saham.

Kamu tidak bisa mengontrol harga saham yang kamu beli.

Keempat, kamu bisa mendapatkan kredit lagi dari properti yang sudah dimiliki, kemudian membelikan properti yang lain.

Kelima, kamu tidak perlu lagi setiap hari mendatangi rumah itu.

Tidak perlu kuatir rumahmu akan hilang.

Kondisinya akan berbeda jika memiliki emas senilai Rp 200 juta.

Kamu tidak perlu memikirkan tempat yang aman.

Setelah properti dibeli kamu bisa menyewakannya dan kamu tak perlu memikirkan harganya naik atau turun sehingga pikiran lebih tenang.

Keenam, harga properti cenderaung naik.

Kenaikannya yang pasti adalah perlahan-lahan dan konsisten, tapi tak menutup kemungkinan naiknya akan melejit jika ada perubahan positif di sekitar propertimu.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19 Prospek Properti Masih Bagus Khususnya Bagi Pengembang yang Mengusung Konsep Hunian Hijau, Ini Buktinya!

Shutterstock

Definisikan secara detail kebutuhan properti yang diinginkan.

Tetapkan Tujuan

Setelah yakin ingin berinvestasi di properti, tetapkan tujuan investasi secara spesifik dan terukur.

Misalnya tetapkan berapa kenaikan properti yang telah kamu beli dalam waktu tertentu.

Dari sini, kamu bisa menentukan jenis properti yang cocok, apakah perumahan, bangunan komersial, atau tanah.

Hitung berapa uang yang harus kamu siapkan untuk investasi tersebut, kondisi pasar propertinya, kemudia jumlah uang sewa yang kamu harapkan, serta berapa banyak bangunan yang harus dibeli.

Lakukan riset kecil soal suku bunga, kenaikan harga properti, serta harga sewa, kamu akan bisa memperkirakan berapa banyak uang yang kamu harus sediakan dan berapa investasi yang bisa harapkan untuk terus berkembang.

Kamu juga bisa memperkirakan berapa lama properti itu harus kamu pertahankan sebelum menjualnya.

Dengan membuat ujuan keuangannya, kamu akan mendapatkan semacam pedoman untuk memulai bisnis baru, mengambil tindakan yang perlu, mengantisipasi risiko, kemudian melakukan investasinya.

Maka kamu pun menemukan ketenagan dalam berinvestasi.

Baca Juga: Plus Minus Investasi Rumah Vs Investasi Lahan, Mau Pilih Mana?

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

#berbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya