IDEAonline -Sulit membayangkan bagaimana menghadirkan inspirasi desain rumah mungil seluas 33 meter persegi yang tetap terlihat rapi walau ada balita yang tinggal di dalamnya.
Kehadiran balita memang terkadang membuat rumah berantakan karena mainan yang acapkali berserakkan di berbagai ruang.
Apalagi bila si kecil sedang aktif-aktifnya bermain dan gemar bereksplorasi.
Barang-barang dan perlengkapan rumah pun seolah tercecer, berpindah, bahkan tidak ada pada tempatnya.
Lantas, bisakkah membuat rumah tampil selalu rapi meski ada balita di dalamnya?
Baca Juga: Teliti Dulu Perlu Direnovasi Total Atau Sebagian, Ini Tips Renovasi Dapur Anti Gagal!
Pasangan milenial yang satu ini, Adelya Vivin Kumidaninggar (32) dan Shandy Maulana (32), ternyata punya triknya sendiri untuk menghadirkan inspirasi desain rumah mungil.
Kepada buah hatinya yang berusia 3 tahun, Bellaluna Shanaia Putri, Adel mengajarkan teritori ruang sedari umur satu tahun.
Dengan menerapkan sistem tersebut, si kecil sudah dibiasakan untuk tidur di kamar sendiri.
Semua mainan diletakkan di kamarnya, bermain juga di kamarnya, lalu dibereskan kembali di kamarnya.
“Kami berdua menyebutnya Teritori Naia, di sinilah ia tidur, main, gambar, belajar,berantakinmainan, semuanya di sini. Jadi, walaupun kamarnya se-‘kapal pecah’ apapun, ruangan lain di rumah tetap aman. Jarang sekali ada mainan yang berceceran di ruangan lain,” ujar Adel.
Disiplin menaruh barang juga jadi kunci dari pemilik rumah agar hunian mungilnya selalu rapi.
“Sebenarnya, aku dan suami termasuk disiplin naruh-naruh barang, tapi kadang memang sukaskipnaruh di tempatnya langsung,” kisah wanita yang gemar kopi ini.
Sebagai solusi, Adel memiliki kotak sortir yang diletakkan di atas mesin cuci.
Kotak tersebut digunakan untuk meletakkan barang-barang perintilan yang tidak sempat dibalikkan ke tempatnya.
Baca Juga: Terungkap 7 Kesalahan Pemakaian Saat Meramu Semen, Jangan Terburu-buru
“Barang yang enggak tau mau ditaruh di mana, kitamasukinke situ dulu, baru nanti di sortir dan dibalikkan ke tempatnya masing-masing,” jelas Adel.
Desain huniannya yangopen spacejuga membuat pemilik rumah selalu menjaga kerapiannya.
Dapur, ruang makan, dan ruang tamu terbagi tanpa adanya sekat.
Adel mengaku mesti pintar-pintar mengatur dapur agar tidak terlihat terlalu berantakan dari ruang tamu.
Untuk mengatasi hal ini, Adel punya jurus tersendiri, yakni dengan membeli barang-barang yang senada.
“Jadi walaupun berantakan tetap terlihat apik. Sink untuk cuci piring pun aku cari yang dalam. Tujuannya biar kalau ada tamu yang datang dan piring kotor belum dicuci, enggak terlalu kelihatan-kelihatan banget,” cerita Adel.
Tinggal di hunian mungil dengan desainopen spaceternyata juga menguntungkan bagi pasangan muda ini dari sisi konsumsi listrik.
“Karena rumahnya mungil danopen space, seluruh kegiatan anggota keluarga bisa terlihat. Listrik enggak boros karena satu lampu bisa untuk dua ruangan. Masak sambil nonton tv pun bisa karena dapurnya di sebelah ruang tamu. Ngobrol juga bisa walaupun suami di ruang tamu nonton tv dan aku menyiapkan masakan di dapur. Jadi intinya hemat energi dan hemat tenaga,” kisah Adel.
Untuk pemilihan furnitur, Adel bercerita sebisa mungkin furnitur di rumahnya memiliki dua fungsi atau lebih.
Seperti rak buku yang juga berfungsi sebagai rak TV,draweryang berfungsi juga sebagai meja rias, dan lain-lain.
Dengan begini, luas rumah yang terbatas pun bukan menjadi halangan bagi pasangan milenial ini untuk menciptakan hunian yang nyaman dan layak huni bagi keluarga serta sang buah hati. (Tiya/ IDEA)
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
(*)