Beton dari Kerang Laut Inovasi Ramah Lingkungan, Seperti Apa?

Rabu, 02 September 2020 | 08:00
Kompas.com

Inovasi beton dari kerang.

IDEAOnline-Banyak kalangan mulai bereksperimen dengan menciptakan alternatif material bangunan ramah lingkungan, hemat energi, dan efisien.

Seperti yang dilakukan oleh Newtab-22.

Perusahaan ini menciptakan Sea Stone, sebuah material yang terbuat dari limbah kerang yang diambil dari industri makanan laut. Pendiri Newtab-22 mengklaim, material ini dapat menjadi salah satu jawaban untuk mengurangi masalah limbah pada industri makanan laut, yang disebut menghasilkan tujuh ton sampah setiap tahunnya.

Mayoritas dari limbah industri tersebut dibuang ke tempat sampah maupun pantai.

Dengan demikian, pengembangan ini sekaligus bertujuan memberikan material yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Melansir laman Dezeen, pemilihan kerang sebagai salah satu bahan utama pembuatan beton alternatif ini lantaran bahan tersebut kaya akan kalsium karbonat yang juga digunakan dalam pembuatan semen.

Menurut laman Newtab-22, Sea Stone dapat menjadi material bangunan alternatif.

Akan tetapi, material ini hanya bisa digunakan dalam pengembangan berskala kecil.

Ini artinya, beton dari kerang ini tidak dapat digunakan dalam proyek pengembangan skala besar.

Baca Juga: Daur Ulang Sampah Jadi Lampu Hemat Energi Ala Mahasiswa Surabaya

Kompas.com
Dezeen

Inovasi beton dari kerang.

Material terebut dibuat dengan cara menggiling kerang yang akan ditimbun, lalu digabungkan dengan bahan pengikat alami.

Bahan tersebut kemudian dituangkan ke dalam cetakan dan dibiarkan mengeras menjadi potongan-potongan beton.

Proses tersebut nantinya memberikan efek estetik layaknya teraso.

Metode ini saat ini dilakukan secara manual untuk menghindari penggunaan panas, listrik dan perlakuan kimiawi serta memastikan prosesnya berkelanjutan dan terjangkau.

"Kami tidak ingin merusak lingkungan dalam proses atau hasilnya," kata salah satu pendiri Newtab-22, Hyein Choi.

Proses tersebut menghasilkan variasi ukuran beton.

Hyen mengatakan tekstur dan warna pada setiap beton memiliki keunikan.

Perbedaan tersebut terjadi jika pembuat mengubah jumlah kerang dan bahan pengikat atau menambahkannya dengan pewarna.

Bahan tersebut saat ini sedang dikembangkan untuk tujuan komersial dan sejauh ini telah digunakan untuk membuat produk seperti ubin dekoratif, permukaan meja, alas piring dan vas.

"Meski sebagian kerang telah didaur ulang dan digunakan sebagai pupuk, sebagian besar dibuang ke tempat pembuangan sampahh atau di tepi pantai," tulis Newtab-22 dalam penjelasannya.

Sebelumnya, limbah kerang dibuang dan menumpuk di pantai. Hal ini menyebabkan polusi serta mencemari tanah di sekitarnya. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Inovasi Ramah Lingkungan, Beton dari Kerang Laut

#berbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas