IDEAonline –Memasuki rumah ini membuat kitabisa merasakan keterbukaan si pemilik, yang bernama Irene.
Dalam rumahyang terbilang cukup luas ini, bisadikatakan tidak ada satupun batas nyatayang terlihat. Satu-satunya privasi yangada adalah di kamar tidur utama.
Pendapat ini ternyata tidak salah.“Bagi saya, tamu adalah keluarga,”begitu kata perempuan bertubuhmungil ini.
Karenaitu antara ruang tamu dengan ruangkeluarga sengaja tidak dibuat pembatas.
Padahal kedua ruang ini sangat luas,sehingga bila diberi pembatas untukmendapatkan privasi pun, tidak akanmembuat ruang terlihat sempit.
Tapikarena berpegang pada prinsip bahwatamu adalah keluarga, Ierene lebihmemilih perbedaan level sebagaipembatas antara kedua ruang ini.
Dua ruang yang membentukhuruf “L” ini memang cukup luas biladigabung. Apalagi ruang keluarga inimenyatu dengan ruang makan, dantidak banyak barang yang ada di sana.
Sebagai anak tertua, Irer—panggilanakrabnya—sering “mengumpulkan” saudara-saudaranya.
Teman-temannya puntidak jarang berkumpul di rumahnya. “Seratus orang, juga cukup, deh,” ujarnya sambil bercanda.
Tamu-tamuini, saudara atau bukan, dianggap samaoleh Irer. Karenanya mereka layak untukditerima di ruang tamu, ruang keluarga, dan ruang makan.
Privasi Cukup 1 Ruang
Untuk privasi, Irer cukup membuatnyadalam 1 ruang, yaitu kamar tidur utama. Kamar tidur ini dibuat tersembunyi, yaitudengan membentuk lorong pendeksebelum menjangkau pintu masuk.
Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, 75 Persen Kematian Pasien COVID-19 Adalah Penderita Demensia
Ini masihditambah dengan peletakan pintu yangdibuat menyamping. Dengan demikian, bilaorang lewat di depan lorong itu pun, bagiandalam kamar tidur tetap tidak terlihat.
Inilah tampak ruang keluarga danruang tamu, dilihat dari arah ruangkeluarga. Karena tinggal seorangdiri, ruang keluarganya hanya diisisatu risbang, dengan meja TV kecil diseberangnya.
Risbang ini mengarahke pintu samping yang membuka ketaman samping. Terlihat aksen warnaoranye pada bantal kursi dan karpetkecil mengimbangi warna coklatredup yang mendominasi rumah.
Meja makan diletakkan “menepi” pada salah satu dinding. Sebuahjendela di sudut menerangi ruangmakan ini.
Karena menyukai bahan-bahanalami seperti kayu, mejamakan serta kursinya di-finishingdengan warna-warna alami.
Pada cermin terlihat pantulan dapur bersih (pantry). Dapur ini dibuat menyatu dengan ruang makan.Pemisahan fungsi dilakukan dengan cara membuat “belokan”.
Tapi sekalipun berada pada posisi “L” denganruang makan, cermin besar yang ada di ruang makanmembuat dapur terekspos cukup jelas.
Baca Juga: Ciptakan Rumah Modern Nyaman dengan Pencahayaan dan Pengudaraan Alami
Satu-satunya ruang yang memiliki privasi di rumah ini adalah kamar tidurutama. Tidak tanggung-tanggung, kamar tidur ini benar-benar dibuatsedemikian rupa sehingga bagian dalamnya tidak mudah terlihat dari ruangmanapun.
Untuk mengakses pintu dibuat semacam lorong pendek. Pintunyasendiri tidak diletakkan di ujung lorong, melainkan pada dinding lorong itusendiri.
Jadi kalau pemilik rumah tidak sengaja membiarkan pintu kamar tidurterbuka, tetap saja orang tidak mudah melihat bagian dalamnya.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 86
(*)