Terungkap Alasan Kenapa Kita Butuh Tetangga, Apalagi Miliki Hunian yang Lumayan Besar

Jumat, 11 September 2020 | 13:00
Wartakota

ilustrasi

IDEAonline –Jika kita perhatikan berbagaipemberitaan di media cetak atauelektronik, kita akan mendapatkansebuah kenyataan yang mengejutkan.

Begitu besarnya angka kriminalitasberupa pencurian dan perampokan, bahkan disertai pembunuhan padaberbagai kompleks perumahan. Apasebenarnya yang sedang terjadi?

Ada beberapa masalah—dalampandangan penulis—yang berhubunganerat dengan masalah kriminalitas diperumahan. Salah satunya berhubungandengan pola pemukiman dan carabermasyarakat.

Kisah Maling di Kampung

Sebagai orang yang besar dilingkungan perkampungan, penulismasih ingat sebuah kejadian semasakecil dulu.

Suatu ketika, 3 orangperampok yang masuk ke rumahwarga dan mencuri sejumlah perhiasandan barang elektronik.

Sang pemilikrumah bernasib baik, salah seorangpenghuni rumah terbangun danberteriak memanggil warga.

Baca Juga: Jangan Sesekali Letakan Makanan Panas di Kulkas dan Menutup Pintu Kulkas dengan Asal, Ini Akibatnya!

Karena rumah antar-warga relatif dekat, wargamendengar panggilan tersebut dansegera keluar.

Tak sampai 15 menitseluruh maling sudah tertangkap dandiserahkan kepada pihak yang berwajib.

Kisah ini mengajarkan betapapentingnya interaksi sosial antarwarga, bentukan pemukiman, danpengaruhnya terhadap antisipasikawasan tersebut terhadap kriminalitas.

Pada perkampungan atau daerahperumahan yang sederhana, adakehidupan yang dekat dan salingmemiliki.

Baca Juga: Menikah dengan Kakek Kaya Raya untuk Ambil Hartanya, Wanita 21 Tahun Ini Harus Gigit Jari Usai Sang Suami Meninggal Dunia, Cuma di Tinggali Gubuk Kumuh

Lingkungan Individualis

Pada sebagian besar kompleksperumahan di kota besar, kita akanmendapati sebuah lingkungan yangsama sekali berbeda.

Antartetanggayang bersebelahan rumahnya banyakyang tidak saling mengenal karenasibuk dengan aktivitas masing-masing.

Kita bahkan tidak sempat menyapa, apalagi mengetahui nama anak-anaktetangga. Dalam lingkungan seperti inibiasanya masalah keamanan diserahkankepada satpam yang menjaga gerbangkompleks.

Berbeda dengan di kampung, seorang warga tidak akan peduli ketika ada orang asing masuk ke rumahtetangganya.

Baca Juga: Sempat Terganggu dengan Sosok Berbaju Merah dan Rambut Panjang, Fairuz A Rafiq Ceritakan Rumahnya Dulu Terasa Mencekam Sebelum Selametan, ‘Sekarang Tidak Lagi’

Bagaimana mau sadar jikadia tidak tahu siapa tetangganya? Itulahsebabnya, pada salah satu kompleksmenengah atas di dekat rumah penulis, angka kriminalitas begitu tinggi. Meskipun banyak satpam yang menjagakompleks, namun hampir setiap minggubisa terjadi pencurian kendaraan.

Bahkan sebuah kendaraan yang sedangdicuci pun dapat hilang karena lengahdijaga oleh pemiliknya.

Banyak solusi ditawarkan sepertipemeliharaan anjing maupunpenyewaan hansip, tapi selain kadangkurang efektif, solusi ini memerlukanbiaya atau perawatan yang tidak kecil.

Penulis lebih melihat pengamanandengan memelihara penjagaan di hatitetangga sebagai suatu metode yangjauh lebih baik, setidaknya lebih murahdengan manfaat yang luar biasa.

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 86

Tag :

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya