Inilah Kekurangan Tinggal di Apartemen Dibandingkan di Rumah Tapak

Rabu, 16 September 2020 | 10:00
Foto tribunnews.com

Ilustrasi apartemen.

IDEAOnline-Apartemen merupakan salah satu tempat tinggal pilihan yang saat ini banyak dipilih masyarakat Indonesia, khususnya di kota besar seperti Jakarta.

Tinggal di apartemen dianggap lebih praktis dan mencerminkan gaya hidup masyarakat zaman sekarang.

Namun, tidak berarti tinggal di apartemen benar-benar menyenangkan.

Beberapa masalah juga bisa dijumpai di hunian vertikal, belum lagi masalah kebebasan.

Adapun kekurangan tinggal di apartemen adalah sebagai berikut.

1. Peraturan ketat

Tinggal di apartemen tidak sebebas tinggal di rumah, karena ada peraturan dari pengelola yang harus dipatuhi.

Misalnya bagi kamu yang menyukai tanaman, kamu tidak dapat bebas menanam banyak tanaman karena tidak adanya lahan.

Baca Juga: Apartemen Pun Bisa Diserang Rayap, Waspadai Ini Bisa Jadi Akses Masuk

Foto Dok. Max Kasymov Design

Luasan terbatas di apartemen membatasi kebebasan.

Kamu juga harus bertimbang rasa ketika akan mendengarkan musik atau kegiatan lainnya agar tidak mengganggu penghuni lainnya.

Ukuran apartemen yang umumnya tidak terlalu besar mungkin akan terasa sesak bagi yang terbiasa tinggal di rumah berukuran luas.

2. Perlu Tenggang Rasa Lebih

Meski lebih nyaman dan praktis, tinggal di apartemen menurut Panangian Simanungkalit, pengamat properti serta pemilik Panangian School of Property, menuntut sikap yang rasional, efisien, simpel, praktis, dan mandiri.

Tenggang rasa pun harus lebih tinggi karena tetangga kita tidak hanya di samping kiri dan kanan tapi juga di atas dan di bawah.

Menerima tamu dan mengundang kerabat pun tidak bisa lagi sesukanya seperti di rumah.

Bukan hanya karena bisa mengganggu tetangga, tetapi kapasitas setiap unit apartemen sangat terbatas.

Jadi kalau mau ngumpul, kita harus melakukannya di ruang pertemuan yang disediakan di setiap apartemen.

Baca Juga: Apa Beda Bunga Flat dan Bunga Efektif pada Kredit Pemilikan Apartemen?

DESAIN: DESI GALUH, DS KITCHEN21

Ilustrasi-Apartemen dan isinya.

3. Tingkat sosialisasi rendah

Tingkat sosialisasi penghuni apartemen sangat sedikit.

Jarangnya bertemu dengan penghuni yang bersebelahan dan ruangan yang tertutup memperkecil hubungan sosial antartetangga.

Ditambah dengan tingkat kesibukan yang tinggi dari masing-masing penghuni, keakraban dan sikap tolong-menolong dalam hunian vertikal sedikit berkurang.

Baca Juga: Saat Pengembang Pailit, Apa Definisi dan Risikonya bagi Pembeli?

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya