IDEAOnline-Setiap bahan punya aturan dan karakter tersendiri dalam pemasangannya agar optimal dan tidak menimbulkan gangguan pada atap.
Untuk semua jenis bahan, inilah beberapa contoh persyaratan yang disampaikan oleh Rita Laksmitasari, ahli konstruksi.
Bentang Maksimal
Rangka atap baja memiliki kemampuan bentang lebih panjang daripada material kayu.
Baja atau kayu dapat disatukan dengan sambungan khusus, dengan memperhatikan dimensi/ukuran batang dan perilaku gaya pada batang yang akan disambung.
Baca Juga: Mengenal Plus Minus 5 Bahan Penutup Atap, Sesuaikan Bujet!
Teknik Sambungan
Kekuatan sambungan antarelemen yang digunakan untuk rangka harus diperhatikan.
Misalnya, penyambungan yang baik untuk kayu yang memiliki keterbatasan ukuran akan sangat berpengaruh pada kekuatan atap.
Ada 2 macam metode penyambungan kayu.
Pertama adalah baut (tanpa pelat/dengan pelat T/dengan plat L).
Yang penting di sini, pilihlah diameter yang tepat agar kayu tidak pecah ketika dibaut.
Jumlah bautnya sendiri disesuaikan dengan kekuatan struktur yang akan membebani sambungan tersebut.
Baca Juga: Kenali Karakter Khusus Serangan Rayap di 4 Bagian Bangunan Ini
Kedua adalah paku.
Dimensi paku disesuaikan dengan dimensi kayu, yakni 2 kali ketebalan kayu yang disambung.
Pemasangan
Kerapian pemasangn penutup atap (presisi) harus diperhatikan.
Misalnya, jika menggunakan genting maka yang harus diperhatikan adalah jarak reng harus sesuai dengan spesifikasi dan rekomendasi dari produsen.
Pengerjaan atap yang tidak cermat amat sering terjadi pada jurai dalam di mana di sini terdapat sambungan tekuk ke bagian dalam, susunan atap yang tidak presisi, atau bidang atap yang bergelombang karena pemasangan reng yang tak rapi.
Semua ini bisa menjadi penyebab gangguan pada atap dan memengaruhi kekuatan atap.
Baca Juga: Baja Ringan Tak Hanya Digunakan untuk Atap tapi Juga Rangka Dinding
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)