Atasi Bocor dan Rembes? Ini Cara agar Waterproofing Melekat Terus

Rabu, 14 Oktober 2020 | 21:44
dok: Sika Indonesia/Taboid Rumah

Ilustrasi melapisi dinding retak dengan waterproofing pencegah rembesan air.

IDEAOnline-Sesuai namanya, waterproofing adalah bahan pelapis yang menolak air, atau dapat juga dikatakan kedap air.

Berkat bahan ini, kebocoran di atap rumah dapat diatasi, bahkan bisa dicegah.

Namun banyak yang mengeluh waterproofing yang sudah diaplikasikan tidak bisa mengatasi bocor pada rumahnya.

Nah, agar waterproofing dapat bekerja secara maksimal, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan.

1. Pilih waterproofing sesuai kebutuhan dan anggaran.

Saat ini banyak sekali merek waterproofing yang beredar di pasaran.

Pilih produk yang memiliki elastisitas yang baik, kuat menempel dan tahan terhadap cuaca.

2. Sebelum waterproofing dioleskan, bersihkan terlebih dahulu area yang akan dilapisi dari debu, kotoran, jamur dan sebaginya.

Waterproofing tidak dapat melekat sempurna jika terhalang oleh kotoran.

Pembersihan bisa dilakukan dengan bantuan sikat besi atau amplas.

3. Buatlah campuran seperti yang disarankan produsen, yang biasanya sudah tercantum pada kemasan.

Campuran yang terlalu encer atau terlalu kental akan memberikan hasil yang kurang baik.

Propan Ultra Proof misalnya, harus dicampur dengan 10 % air bersih (untuk lapisan pertama) dan untuk lapisan selanjutnya tidak boleh menggunakan campuran apapun.

Baca Juga: Mulai Nampak Rembesan Air di Dinding saat Hujan? Periksa Sumbernya!

damtitewaterproofing.com
damtitewaterproofing.com

Bahan waterproofing yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan dan berkualitas baik.

4. Waterproofing tidak dapat diaplikasikan dengan hanya sekali olesan.

Umumnya harus 2-3 kali sebelumnya sudah benar-benar kering.

5. Area yang akan dilapisi waterproofing mesti kering, kecuali untuk waterproofing yang berbahan dasar semen.

6. Jika ada yang area yang retak, tambal terlebih dahulu dengan menggunakan semen yang telah dicampur dengan waterproofing.

7. Sebelum memberikan lapisan kedua atau ketiga, pastikan lapisan sebelumnya sudah benar-benar kering.

8. Aplikasikan waterproofing dengan ketebalan yang cukup dan merata.

Seringkali terjadi, proses pelapisan dihentikan karena waterproofing dianggap sudah menutup sempurna.

Untuk hasil terbaik, ikuti petunjuk pada kemasan.

Biasanya, di kemasan terdapat panduan berapa banyak jumlah waterproofing yang harus diaplikasikan pada setiap m2.

Misalnya saja Propan Ulta Proof yang mesti diaplikasikan sebanya 300 gr/m2 .

9. Jangan melakukan proses pelapisan waterproofing pada musim hujan.

Air hujan dapat menyebabkan waterproofing tidak kering dengan sempurna, padahal lapisan paling akhir dari waterproofing harus dihindarkan dari air minimal 24 jam.

Air hujan juga dapat menyebabkan timbulnya gelembung-gelembung akibat penguapan yang tidak sempurna.

Baca Juga: Beda Bahan Beda Cara Pakai, Tips Pilih Produk Antirembes dan Antibocor

DOK IDEA

Ilustrasi penaganan dinding lembap dan rembes.

10. Aplikasikan waterproofing searah dengan arah datangnya air untuk mencegah gelembung dan pengelupasan pada waterproofing.

11. Pilih juga yang berbasis air (water based) agar lebih ramah terhadap kamu dan lingkungan.

Pilih juga waterproofing yang telah ditambahkan zat khusus sehingga bebas jamur dan lumut.

12. Walaupun dibuat tahan cuaca, secara berkala sebaiknya dilakukan pelapisan ulang waterproofing pada atap.

Sebaiknya, lapisan antibocor dilapis ulang setelah timbul pecah-pecah atau gelembung pada permukaannya.

Pelapisan ini umumnya dilakukan 5 - 10 tahun sekali.

Caranya, lapisan lama dikerok dengan kape, dihilangkan dari kotoran, kemudian baru dicat ulang.

Baca Juga: Bocor di Dinding, Wuwungan, dan Dak Beton Beda Penanganan, Simak Ini!

#berbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti