IDEAonline –Tukang kayu di Indonesiasebenarnya banyak yang sangat ahli dibidangnya.
Apa saja yang dikerjakantukang kayu? Keahlian dasar apa sajayang mereka perlukan? Apa yang merekabisa kerjakan untuk kita?
Dahulu, di jaman Belanda, bahkanpara tukang itu (tukang kayu dantukang batu) bersertifi kat! Merekaharus melalui pelatihan khusus sehinggadapat mengerjakan sekian banyak haldengan benar dan baik; kalau perlu jugaindah.
Baca Juga: Jangan Letakan Minuman Bersoda dan Benda Satu Ini Jika Tak Ingin Kulkasmu Meledak!
Baca Juga: Bukan Sekedar Bualan, Ini Alasan Kenapa Kompor Tak Boleh Diletakan Sebelah Bak Cuci Piring!
Dalam hal ini terlihat adanyasemangat menjalankan sistem yangberniat melindungi masyarakat denganmenjaga para ahli bekerja baik untukmasyarakatnya.
Para tukang itu selayaknya danseharusnya bisa mengerjakan sambungankonstruksi dengan benar, aman, danbaik.
Hal ini juga selayaknya dipelajarioleh arsitek. Sekian banyak hal mendasar, seperti prinsip gaya tarik dan tekan, pengenalan dan pemahaman bahan, wajib dimengerti.
Bahan perlu dibuatdetailnya dengan benar, sehingga dapatbertahan, cantik dilihat, dan menuadengan baik; tidak melawan alam.
Muaisusut dapat berpengaruh pada keretakandinding, sehingga pertemuan dua bahanperlu diantisipasi. Bahkan ini pun dapatdipengaruhi oleh arah serat kayu.
Para tukang ini selayaknya dapatmengerti ide dan visi desain dari arsitek. Di Jepang, para tukang sudah sangatmengerti membagi modul.
Baca Juga: WFH Masih Berlanjut, Yuk Sulap Ruangan Rumah Jadi Home Office yang Nyaman
Ada istilah “looseness in precision”. Kita melihatsemua bangunan Jepang begitu rapi, sepertinya semua tak ada kecelakaandesain.
Ternyata, mereka sudahmengantisipasi semua kesalahan dengancara berpikir yang bijak. Ketika sebuahkeadaan tidak sempurna, misalnyakelipatan modul 60 cm bersisa kurangdari 50 cm, maka mereka tahu yang harusdilakukan. Dan hasilnya masih tetap takterasa seperti kecelakaan desain.
Ada banyak rumah yang didesain dandibangun oleh para tukang kayu dengansangat mengagumkan.
Tak kurang jugayang tidak hanya menyajikan sambungandengan cara biasa-biasa saja. Bahkan dibanyak tempat di Indonesia, tradisinyamensyaratkan ada “upacara” di setiap sambungan detail; diberi bunga dansekian banyak hiasan.
Tapi kita perlumembiasakan mata dan hati kita untukkembali mempertanyakan kebenarandan yang esensial dari sebuah karyaarsitektur dari detailnya.
“God is indetail,” kata Mies van der Rohe, arsitekmodernis yang mambangun tradisiBauhaus di Amerika.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 76