Ketimbang Beli Rumah, Coba Dulu Renovasi Secara Berkala, Ketahui 3 Hal Utama Ini!

Sabtu, 24 Oktober 2020 | 13:30
Tab RUMAH

Ruang Makan, dan Ruang Keluarga

IDEAonline –Ketika kita merasa sulit untukmeninggalkan lingkungan perumahantempat kita tinggal, sementara ruangtidak lagi mencukupi, mungkin renovasiadalah pilihan bijaksana ketimbangmembeli rumah baru. Apalagi, tanahnyamasih luas.

Keputusan ini yang dipilih dr. BayuWinarno dan Sintha. Kebutuhanruang, salah satunya dipicu oleh anakpertamanya yang duduk di bangku SMP, menginginkan kamar sendiri.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Merarik, Tradisi Melarikan Anak Gadis Usai Acara Pinangan

Ditanganioleh Thomas Septa dan Agustus Tarigansebagai arsitek bangunan dan Prima Harissebagai desainer interior, pasangan inimewujudkan keinginan mereka akanrumah yang “memuat” hati merekaberdua.

Mereka juga menginginkanrumah yang simpel, tidak neko-neko (tidak macam-macam), terbuka, dan bisamemenuhi semua kebutuhan ruang. Secara garis besar ada 3 hal utama yangingin diwujudkan di rumah ini.

Dapur, Ruang Makan, dan Ruang Keluarga

Pertama adalah membuat dapur, ruang makan, dan ruang keluarga beradadalam satu area, sehingga ruang-ruangtersebut bisa saling berkomunikasi.

Tab RUMAH

Ruang Makan, dan Ruang Keluarga

Bentukseperti ini juga menjadikan rumah terlihatlebih luas. Hal ini diwujudkan dengan membongkar dinding ruang tidur yangada di belakang sehingga menjadi ruangterbuka.

Baca Juga: Tak Ingin Main Api, Nia Ramadhani Akui Tak Mau Diusir dari Rumah Jika Ambil Adegan Ini Saat Berakting, Kurang Apa Lagi Sih?

Ruang ini kemudian dijadikandapur. Ruang keluarga yang semula ada didepan ruang tidur, sekarang jadi terlihatmenyatu dengan ruang makan.

Tab RUMAH

Ruang makan berada di tengah-tengah antara dapur (kanan) dan ruang keluarga (kiri).

Konsep Connecting Dooruntuk Kamar Anak

Perubahan kedua adalah membuatruang tidur anak di lantai 2. Karena anakpertamanya menginginkan kamar sendirisementara adiknya yang masih SD belummau tidur sendiri, dibuatlah dua kamardengan lubang penghubung di dalamnyasebesar pintu tapi tanpa daun.

Tab RUMAH

Konsep Connecting Door untuk Kamar Anak

Masing-masingkamar memiliki pintu keluarsendiri.

Dengan bentuk seperti ini, masing-masinganak mendapatkan ruang privasitempat ia meletakkan barang-barangpribadinya, tapi tetap bisa berkomunikasidengan mudah.

Bila suatu saat si adiksudah siap memiliki kamar terpisah, lubang penghubung tinggal ditutup.

Baca Juga: Rela Berbagi Suami dengan Nita Thalia di Hunian Mewah, Istri Pertama Nurdin Rudhytia Justru Mendapat Perlakuan Tak Mengenakan, Suaminya Disebut Pelet Hingga Kuras Harta

Taman Depan danBelakang

Perubahan ketiga adalah membuattaman di depan dan belakang rumah. Taman di depan disertai kolam denganair yang terus mengalir, sementarataman belakang hanya dihiasi tanaman.

Baca Juga: Mau Renovasi Hunian dari 2 Lantai Jadi 3 Lantai? Tentukan Kebutuhannya Dahulu

Kedua taman ini dibuat dalam satubenang merah yang berhubungan, yang diwujudkan dalam penggunaanbahan untuk lantai.

Tab RUMAH

Seperti juga teras belakang, lantai teras depan dilapisi kayu merbau dalam bentuk papan-papan yang di-finishing pelitur warna natural. Kesannya jadi seperti berada di dermaga. Di depan teras dibuat sebuah kolam yang terbuat dari batu susun sirih dan batu candi.

Kayu merbau dipilihkarena tahan cuaca dan memiliki warnakemerahan. Dengan desain baru, rumah dikawasan BSD ini terlihat lebih luas danjuga terang.

Untuk perabot, memangShinta mengakui baru bisa mewujudkansebagian dari yang dirancangkan olehsang desainer interior. Pada beberapabagian masih digunakan perabot lama.

Tapi dengan penataan yang cermat, perabot lama dan baru ini bisa tetap “rukun” menghiasi rumah ini.

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 71

Tag

Editor : Maulina Kadiranti