Pakai Timbangan Pintar, Perusahaan Ini Sukses Kurangi 31% Limbah Makanan dalam Setahun

Minggu, 01 November 2020 | 07:00

Kurangi limbah makanan dimulai dari dapur yaitu dengan timbangan pintar. (dok.Ikea)

IDEAOnline-Permasalahan sampah makanan sudah menjadi isu global yang patut diperhatikan dalam beberapa tahun terakhir, khususnya Indonesia.

Sebagai negara penghasil limbah makanan terbesar kedua di dunia menurut Economist Intelligence Unit tahun 2018, sudah seharusnya masyarakat Indonesia, khususnya pelaku bisnis kuliner mencari solusi untuk dapat mengatasi masalah ini.

Menanggapi hal ini, Ikea sebagai perusahaan perabot asal Swedia yang juga memiliki bisnis kuliner melalui Ikea Food, berkomitmen untuk mengurangi limbah makanan melalui inisiatif Food is Precious.

Ikea Food berhasil mengurangi limbah makanan sebesar 31% atau setara dengan 15,000 makanan. Pencapaian tersebut berhasil diraih melalui penggunaan alat timbang pintar, Waste Watcher dari tahun 2019 hingga 2020.

Baca Juga: Yuk Kurangi Sampah Makanan di Dapur, Ini Berbagai Inspirasinya

Makanan terlalu berharga jika terbuang, program food is precious dilakukan. (dok.Ikea)

Ikea percaya bahwa makanan terlalu berharga untuk dibuang.

Oleh karena itu, Ikea berupaya untuk mengurangi limbah makanan berskala industri dengan menggunakan hirarki pengelolaan sampah sebagai pedoman.

Di dalam hirarki pengelolaan limbah tersebut, Ikea fokus pada upaya pencegahan dan daur ulang.

Berikut upaya pencegahan yang dilakukan.

Cara ini dilakukan Ikea sebagai upaya mengurangi limbah makanan dari sumbernya. Hal ini dilakukan mulai dari dapur.

Baca Juga: Tekan Food Waste, Ikea Food Sukses Kurangi 26 Ton Emisi Karbon

Kreatif mengelola limbah, Ikea Food berhasil kurangi 26 Ton emisi karbon. (dok. Ikea)

Ikea menerapkan pendekatan Track, Monitor dan Reduce setiap harinya.

Optimalisasi operasional dapur dilakukan demi terhindar dari bahan makanan yang tidak terpakai dan berakhir dibuang.

Selain itu, Ikea juga menggunakan Waste Watcher, sistem timbangan pintar yang dapat mengukur dan merekam limbah pangan yang dihasilkan setiap harinya.

Setiap coworker Ikea menggunakan timbangan tersebut untuk mengidentifikasi alasan dan melaporkan setiap makanan yang tersisa.

Selanjutnya, Ikea akan menganalisa cara terbaik untuk mengurangi limbah yang dihasilkan berdasarkan laporan tersebut.

Selain upaya pencegahan ini, Ikea juga berkomitmen mendaur ulang limbah makanan, bekerja sama dengan Waste4Change dalam program Zero Waste to Landfill. \

Kerjasama ini merupakan bagian dari inisiatif Food is Precious untuk mencegah tumpukan limbah makanan yang dapat memberikan dampak buruk terhadap lingkungan.

Baca Juga: Tindakan Konkret Hemat Energi untuk Selamatkan Lingkungan dari Rumah

#berbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti