IDEAonline –Wah, ada rumah di ataskolam! Itulah kesan yangterlintas ketika pertamakali melihat rumah ini.
Sebagian bangunan yangterlihat “melayang” diatas kolam memberikankesan rumah ini memangbenar-benar dibangun diatas kolam.
Barangkali Anda sudahpernah melihat banyak bentuk kolamikan.
Yang sedang trend akhir-akhir iniadalah kolam ikan berbentuk persegipanjang yang diletakkan memanjangdi depan teras, sering disebut denganistilah kolam parit (karena menyerupaiparit).
Tapi sudah pernahkah Andamelihat kolam ikan yang dibuat lebardengan air cetek, lalu di atasnya adabangunan?
Kalau belum, Anda bisalihat di kediaman pasangan Muh. DianIndra dan Nunung ini.
Senang Ikan
Nunung yang menyukai ikan mintadibuatkan rumah yang dilengkapikolam ikan.
Edward (dari Dedo StudioArchitecture), arsitek yang mendesaikan bangunan ini, membuat bentuk kolamyang diletakkan di bawah sebagianbangunan seperti ini.
Bila dilihat dari luar, terkesan ruang tamu “melayang” beradadi atas kolam. Kolamnya sendiri diisi airsangat cetek, dan diberi ikan mas koki.
Di sudut-sudut luar bagian yangmelayang ini dibuat corong yangmemancurkan air ke dalam kolam.
Jarak corong dan kolam yang cukup jauh membuat suara air jadi “nyaring” terdengar; bukan lagi bergemericik, melainkan bergelegak seperti suara airpancuran.
Ruang tamunya sendiri dibuatkecil saja, sesuai permintaan Nunung, karena ia jarang menerima tamu yangbenar-benar “asing”.
Senang Tangga
Entah kenapa, Nunung begitumenyukai tangga.
Tapi ia tidak sukarumah bertingkat, karena katanya, rumah bertingkat membuat ia tidakbisa mengetahui keberadaan anggotakeluarganya.
Jadilah tangga dibuat untukmenghubungkan perbedaan level.
Ruang tamu yang berada di atas kolamdibuat agak tinggi.
Sehingga untukmencapai ruang tamu dari carport, kita harus melalui tangga naik, dandari ruang tamu ke ruang keluarga kitaharus melewati tangga turun.
Karenatanah ini aslinya memang berkontor, bentuk seperti ini ternyata justru jadimenghemat biaya karena ia tidak perlumengurug.
Tangga juga harus dilewati ketikadari ruang makan kita ingin menuju areakamar tidur.
Jadi bila diperhatikan, daridepan menuju ke belakang, level rumahini semakin rendah.
Semua Terlihat Kecuali Kamar
Untuk pembagian ruang, Nunungyang diberi kepercayaan oleh suamiuntuk terlibat penuh dalam pembuatandesain rumah ini, punya keinginansendiri. Ia ingin ruangan yang semuanyakelihatan dari mana-mana.
Baca Juga:Hati-hati Bisa Halangi Energi Positif ke Hunian, Jangan Letakan Benda Ini di Depan Rumah
Baca Juga:5 Trik Rumah Sejuk Tanpa Ac dan Kipas Angin, Makin Sehat hingga Kurangi Biaya Listrik!
Jadi di manapun ia berada, entah di ruang tamu, diruang keluarga, atau di dapur, ia tidakakan kesulitan mengetahui keberadaananak-anaknya atau suaminya.
Tapi, khusus untuk kamar-kamartidur, Nunung justru menginginkanprivasi tinggi. Ia ingin area kamar tidurtidak dilalui oleh orang, kecuali orangitu memang ingin menuju ke sana, misalnya saja orang yang ingin tiduratau pembantu yang ingin menyapukamar.
Baca Juga:Air Purifier Perbaiki Kualitas Udara, Beda dengan Kipas Angin dan AC?
Baca Juga:5 Trik Rumah Sejuk Tanpa Ac dan Kipas Angin, Makin Sehat hingga Kurangi Biaya Listrik!
Jadi bila pintu kamar tidurdibiarkan terbuka pun, orang yangberada di ruang lain tidak akan bisamelihat isi kamar tersebut.
Untuk mendapatkan privasi ini, kamar tidur dibuat di area belakangrumah, dekat pintu menuju halamanbelakang.
Dibuat sebuah lorong, dengan dua ruang di kanan (kamartidur utama dan kamar anak laki-laki) dan dua ruang di kiri (kamar tiduranak perempuan dan kamar mandi).
Dengan adanya ruang tamu yangmenjulang lebih tinggi dari ruanglain dan sebuah lorong menujuarea belakang, rumah satu lantai inipun terlihat lebih dinamis dan tidakmembosankan.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 92