IDEAonline -Tren kembali ke alam sedang bergema di mana-mana.
Di arstektur, tren kembali ke alam dapat terlihat dengan penggunaan material ekspos yang mirip dengan material alam serta layout ruangan yang mencoba meniadakan batas antara interior dan eksterior rumah.
Apalagi bahaya polusi yang bahkan bisa terasa di rumah.
Baca Juga: 3 Peranti Ini Bisa Membantumu Ciptakan Rumah Bersih, Sehat, dan Bebas Polusi
Bahaya polusi udara pada kesehatan manusia memang sangat kompleks.
Mulai dari sumber polusi yang terhirup, dampak dan gangguan kesehatannya akan berbeda satu sama lain.
Selain menyebabkan kanker, polusi udara juga memengaruhi sistem pernapasan (paru-paru), dan sistem peredaran darah tubuh, seperti diare, malaria, dan radang paru atau pneumonia.
agar terhindar dari efek polusi udara di dalam rumah, kamu bisa menaruh tanaman hias di beberapa sudut rumahmu.
Selainmempercantik ruangan, tanaman hias juga membantu membersihkan udara di rumah.
Tanaman Lidah mertua
Tanaman ini sepertinya tak lekang dimakan zaman dan tak pernah hilang dari peredaran tren.
Sansevieria atau yang lebih dikenal dengan nama lidah mertua merupakan tanaman yang masih masuk dalam golongan tanaman sekulen ini digemari karena bandel dan minim perawatan.
Selain itu, dalam jumlah yang cukup, tanaman ini juga punya fungsi untuk menetralisir zat-zat berbahaya atau polutan yang ada di dalam ruangan, salah satunya asap rokok.
• Tanaman ini bisa hidup di bawah paparan sinar matahari langsung maupun di dalam ruangan.
• Jika tanaman diletakkan di dalam ruangan, bawa ke luar setiap minggu sehingga ia tetap terkana sinar matahari.
• Penyiraman hanya perlu dilakukan 1-2 kali seminggu. Terlalu sering menyiram justru akan membuat tanaman ini dihinggapi bakteri dan akhirnya membusuk.
• Media tanam yang cocok adalah media tanam yang porous yakni sekam bakar, pasir malang dan
pakis. Namun ia juga bisa ditanam di tanah asalkan tidak terlalu lembap.
• Gunakan pupuk slow release agar sansevieria tetap tumbuh subur
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)