IDEAOnline-Setahun pandemi Covid-19, banyak orang mempertanyakan apakah virus corona SARS-CoV-2 bisa menempel di pakaian, sepatu, kertas, dan rambut?
Dilansir New York Times edisi 17 April 2020, berikut pernyataan ahli penyakit menular, ilmuwan aerosol, dan ahli mikrobiologi tentang risiko bersentuhan dengan virus corona.
Haruskah segera mandi dan mengganti pakaian usai bepergian dari luar rumah?
Bagi orang yang mempraktikkan jaga jarak selama di luar rumah dan hanya sesekali keluar rumah untuk mengunjungi toko atau apotek, para ahli setuju tidak perlu berganti pakaian atau mandi saat Anda pulang.
Namun, Anda harus selalu mencuci tangan.
Meskipun benar bahwa bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi dapat mendorong tetesan virus dan partikel virus yang lebih kecil ke udara, sebagian besar akan jatuh ke tanah.
Penelitian menunjukkan bahwa partikel virus kecil dapat melayang di udara selama sekitar setengah jam, tetapi tidak berkerumun seperti serangga dan kemungkinan itu tidak menabrak pakaian Anda.
"Tetesan pernapasan (droplets) yang melayang di udara untuk sementara waktu, tidak mungkin menempel pada pakaian karena aerodinamis,” kata Linsey Marr, ilmuwan aerosol di Virginia Tech.
Kenapa droplets dan partikel virus tidak mendarat di pakaian?
Linsey Marr menjelaskan, droplets atau partikel virus bergerak mengikuti aliran udara di sekitar seseorang. Ini karena kita bergerak lambat.
“Saat kita bergerak, kita mendorong udara keluar, dan sebagian besar droplets dan partikel juga ikut terdorong. Seseorang harus menyemprotkan droplets dalam jumlah banyak melalui berbicara, meludah, batuk, atau bersin agar droplets itu mendarat di pakaian kita," kata Dr Marr.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Inggris, WHO Sebut Ini adalah Titik Kritis
Jadi, jika Anda berbelanja dan seseorang bersin lalu mengenai Anda, Anda harus mandi dan berganti pakaian saat pulang.
Jika itu tidak terjadi, bersantailah karena tubuh yang bergerak lambat mendorong udara dan partikel virus dari pakaian Anda secara alami.
Ini hasil dari fisika sederhana.
Apa virus bisa menempel di rambut atau jenggot?
Anda tidak perlu khawatir virus akan menempel di rambut atau janggut, asal Anda mempraktikkan jaga jarak.
Bahkan jika seseorang bersin di belakang kepala Anda, tetesan yang mendarat ke rambut kemungkinan besar bukan sumber infeksi.
"Anda harus memikirkan proses apa yang akan terjadi agar seseorang dapat terinfeksi," kata Dr. Andrew Janowski, instruktur penyakit menular anak di Rumah Sakit Anak Sekolah Kedokteran Universitas Washington, St. Louis.
"Saat seseorang bersin, mereka harus memiliki jumlah virus tertentu dalam bersinnya. Artinya harus ada banyak tetesan droplets yang menempel di kepala."
"Untuk bisa tertular penyakit, Anda harus menyentuh bagian rambut atau pakaian yang memiliki droplets, yang sebenarnya juga partikel virusnya sudah berkurang signifikan," kata Janowski.
Dia melanjutkan, tangan yang terpapar virus kemudian mengenai wajah inilah yang nantinya menjadi pintu virus masuk tubuh.
"Ada serangkaian hal yang harus terjadi. Ini membuat ( penularan virus) berisiko sangat rendah," jelasnya.
Dilansir WebMD, virus apapun dapat menempel di rambut manusia.
Tetapi saat virus menempel di rambut tidak akan membuat seseorang langsung sakit.
Virus corona melemah dengan cukup cepat begitu berada di luar tubuh.
Secara teknis tidak mungkin Anda tertular virus corona dari rambut karena lapisan minyak di kulit kepala juga membantu melindungi.
Lapisan minyak yang licin ini menyulitkan kuman menempel di helai rambut.
Namun jika Anda khawatir, sering-seringlah keramas.
Berapa lama virus bertahan di kain dan permukaan benda?
Dalam studi yang diterbitkan The New England Journal of Medicine pada bulan Maret, ahli menemukan bahwa virus corona SARS-CoV-2 dapat bertahan hingga tiga hari pada permukaan logam keras dan plastik.
Sementara pada kertas karton hingga 24 jam.
Tapi penelitian itu tidak mengamati kain. Sebagian besar pakar virus percaya bahwa penelitian pada karton kardus menawarkan petunjuk tentang bagaimana virus mungkin berperilaku di kain.
Serat alami penyerap pada karton tampaknya menyebabkan virus lebih cepat mengering daripada pada permukaan yang keras.
Serat pada kain kemungkinan besar akan menghasilkan efek yang serupa.
Virus Corona menempel di rambut?
Sebuah studi tahun 2005 tentang virus corona yang menyebabkan SARS, memberikan kepastian lebih lanjut.
Dalam penelitian itu, para peneliti menguji sampel virus dalam jumlah yang semakin besar di atas kertas dan pakaian katun.
Bergantung pada konsentrasi virus, butuh lima menit, tiga jam atau 24 jam untuk menjadi tidak aktif. “
Bahkan dengan muatan virus yang relatif tinggi di tetesan, hilangnya infektivitas yang cepat untuk bahan kertas dan kapas,” para peneliti menyimpulkan. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Apa Virus Corona Menempel di Pakaian, Sepatu, Kertas, dan Rambut?
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)