Merespons Hujan Mencegah Banjir, Desain Rumah dengan Cara Ini!

Kamis, 21 Januari 2021 | 09:00
KOMPAS.COM/HENDRA CIPTA

Banjir setinggi atap rumah di Kampung Tadan, Kec. Seluas, Kab. Bengkayang, KalBar (14/1/2021).

IDEAOnline-Banjir merupakan masalah utama yang kerap dihadapi oleh banyak perumahan di perkotaan seluruh dunia.

Bahkan tak jarang rumah-rumah mewah di perkotaan juga ikut terendam banjir, karena perkotaan umumnya berada di dataran lebih rendah.

Karenanya, menedesain rumah yang aman dari banjir menjadi perhatian khusus arsitek di dunia terutama ketika membangun rumah di daerah perkotaan atau lokasi rawan banjir.

Melansir Archdaily, terdapat sejumlah cara yang perlu dilakukan untuk membangun perumahan di area lokasi yang sering terjadi banjir.

1. Tinggikan bangunan di atas level banjir.

Untuk memulai, arsitek harus membangun struktur di atas permukaan banjir untuk meminimalisasi kerusakan jika terjadi banjir.

Baca Juga: Pelihara Ikan Cupang di Aquarium? Ini Alasan kenapa Harus Diberi Garam

Baca Juga: Berkreasi dengan Besi Berkarat, Ciptakan Pagar yang Memikat

Untuk mengetahui seberapa tinggi permukaan banjir yang biasa terjadi di lokasi tersebut, cari informasi dari lembaga perkembangan cuaca pemerintah setempat.

Dengan informasi yang didapat, arsitek mengetahui seberapa tinggi bangunan tersebut dan dengan metode apa mereka harus melakukannya.

Salah satu cara pengangkatan yang umum adalah dengan membangun struktur di atas kolom atau panggung.

Dalam kasus lain, fondasi yang kokoh bisa dinaikkan lebih tinggi.

Untuk informasi yang lebih spesifik tentang apa yang harus dilakukan, arsitek harus menilai iklim dan sejarah banjir di daerah mereka dan melihat informasi yang tersedia secara daring seperti konstruksi manual di pantai pada khususnya.

2. Dibangun dengan material tahan banjir.

Baca Juga: Sudah Kaya dari Lahir, Ternyata Nagita Slavina Miliki Kediaman di Australia yang Tak Pernah Diketahui Media, Dibongkar Langsung oleh Sang Asisten

Baca Juga: Sudah Kaya dari Lahir, Ternyata Nagita Slavina Miliki Kediaman di Australia yang Tak Pernah Diketahui Media, Dibongkar Langsung oleh Sang Asisten

Material tahan banjir adalah material yang dapat bertahan bersentuhan dengan air banjir setidaknya selama 72 jam tanpa kerusakan berarti.

Air banjir dapat berupa hidrostatis (genangan air) dan hidrodinamik (air mengalir), dan dalam banyak kasus akan mengakibatkan dinding pondasi yang bergeser, struktur yang runtuh, bangunan rumah yang retak dan sebagainya.

Kerusakan yang signifikan menunjukkan kebutuhan lebih banyak pekerjaan daripada pembersihan atau perbaikan seperti pengecatan.

Untuk mencegah kerusakan ini, bangunan rumah harus terbuat dari bahan yang tahan banjir dan tahan lama juga tahan terhadap kelembaban.

Baca Juga: Pelihara Ikan Cupang di Aquarium? Ini Alasan kenapa Harus Diberi Garam

Baca Juga: Bisa Dilakukan di Rumah, Yuk Ajak Anak Belajar Sains sejak Usia Dini

Contohnya beton, bata berlapis kaca, sel tertutup dan insulasi busa, perangkat keras baja, kayu lapis dengan perlakuan tekanan dan kelas laut, ubin keramik, lem tahan air, cat epoksi poliester, dan banyak lagi.

dok. Sika

Ilustrasi pemakaian sealant untuk mencegah air masuk ke rumah penyebab banjir.

3. Gunakan pelapis sealant, dan veneer tahan air.

Ada dua jenis pelapis tahan banjir yaitu kering dan basah.

Tahan banjir kering mencegah masuknya air, sedangkan tahan banjir basah memungkinkan air banjir masuk ke dalam rumah.

Pelapissealant, dan veneer kedap air adalah hal utama yang mesti digunakan untuk mencegah air mencapai interior.

Veneer tahan air dapat terdiri dari lapisan bata yang didukung oleh membran tahan air, yang menahan dinding luar dari penetrasi air.

Di dinding interior, arsitek harus menggunakan insulasi busa sel tertutup yang dapat dicuci di area di bawah permukaan banjir.

Demikian pula, pelapis dan sealant dapat diterapkan pada pondasi, dinding, jendela, dan pintu untuk mencegah air banjir masuk ke rumah melalui retakan.

4. Pasang perpipaan, alat mekanik, kelistrikan lebih tinggi.

Menempatkan peralatan servis seperti perpipaan, alat mekanik dan alat kelistrikan lebih tinggi.

Peralatan tersebut termasuk pemanas, ventilasi, AC, peralatan pipa, perlengkapan pipa, sistem saluran, dan peralatan listrik termasuk panel servis, meteran, sakelar, dan outlet.

Jika komponen ini tergenang air banjir bahkan untuk waktu yang singkat, komponen tersebut dapat menjadi rusak parah dan perlu diganti.

Peralatan listrik khususnya berpotensi menyebabkan kebakaran jika terjadi hubungan arus pendek.

Sebaiknya komponen ini dinaikkan di atas permukaan banjir, tetapi jika perlu, komponen tersebut mungkin dirancang untuk mencegah kerusakan akibat banjir.

Hal ini dapat dilakukan baik melalui penutup kedap air, penghalang, lapisan pelindung, atau teknik lain untuk melindungi komponen yang rentan.

Baca Juga: Bisa Dilakukan di Rumah, Yuk Ajak Anak Belajar Sains sejak Usia Dini

Baca Juga: Ini Alasan Kondisi setelah Banjir Surut Paling Rawan Buat Kesehatan

Tabloid Rumah

Ilustrasi saluran air di halaman, penting dijaga kelancarannya untuk cegah banjir.

5. Pasang ventilasi pondasi atau pompa banjir.

Untuk menahan banjir, bangunan mesti dilengkapi dengan saluran air yang baik.

Hal itu memungkinkan agar air banjir yang masuk dapat surut dan keluar cepat dari rumah tersebut.

Meskipun tampak berlawanan dengan kerusakan yang dapat ditimbulkannya pada bagian dalam properti, solusi ini sebenarnya menyediakan saluran keluar untuk air banjir dan mengurangi tekanan merusak yang ditimbulkan oleh air banjir pada jendela dan dinding.

Jika interior dilengkapi dengan saluran air atau ventilasi air yang baik, maka kerusakan yang terjadi akibat banjir tidak akan parah.

Meskipun tetap diperlukan permbersihan pasca banjir.

Baca Juga: Puncak Bogor Banjir Bandang, Penyebab dan Pelanggar Tataruang Bisa Dipenjara dan Didenda Hingga 1 Milyar Rupiah

Baca Juga: Problem Pagar Berdasarkan Materialnya, Antisipasi dan Solusi

Demikian pula, pompa bah adalah jenis peralatan yang memompa air keluar dari ruang bawah tanah tempat banjir terjadi secara teratur.

Pompa bah dengan cadangan baterai sangat dianjurkan agar tetap berfungsi saat listrik padam.

6. Bangun penghalang khusus penghambat banjir.

Menempatkan penghalang permanen di sekitar bangunan rumah dapat mencegah air banjir mencapai itu.

Penghalang semacam itu harus dibangun dengan menggunakan dinding banjir yang terbuat dari beton atau pasangan bata, atau dengan menggunakan tanggul yang terbuat dari lapisan tanah yang dipadatkan.

Meskipun solusi ini mungkin tampak seperti yang paling sederhana atau paling jelas.

Namun demikian untuk membuat dinding banjir maupun tanggul membutuhkan perawatan ekstensif, dan tanggul membutuhkan sejumlah besar tanah dan bahan tanah yang dapat digunakan untuk konstruksi.

Baca Juga: Sudah Kaya dari Lahir, Ternyata Nagita Slavina Miliki Kediaman di Australia yang Tak Pernah Diketahui Media, Dibongkar Langsung oleh Sang Asisten

Baca Juga: Puncak Musim Hujan di Indonesia dan Potensi Bencana Hidrometeorologi

Foto Tan Rahadian Properti Deddy Susanto dan Dewi Anjasari, Cibubur Arsitek Lanskap Andie (X-otic

Ilustrasi rumput sebagai ground cover, desain secara miring ke arah saluran air..

7. Buat halaman dengan taman rumput.

Salah satu metode terakhir yang dapat digunakan arsitek untuk mengurangi kerusakan akibat banjir adalah membuat halaman rumbut sehingga dapat menyerap air misalnya akibat hujan dengan intensitas ringan.

Selain itu, halaman rumput itu juga harus dibangun secara miring agar air dapat jatuh ke arah luar rumah.

Jika halaman rumput miring ke arah rumah, justru air hujan akan menggenang di sekitar rumah.

Untuk tujuan ini, halaman rumput harus menggunakan tanah yang berat yang mengandung kandungan tanah liat dan pasir, sehingga aliran permukaan dapat dialirkan ke tempat yang lebih tepat seperti talang jalan. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul 7 Cara Bangun Rumah Aman dari Banjir

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas

Baca Lainnya