Kasus Covid-19 Melonjak, Ruang Perawatan RS di 4 Daerah Ini Penuh

Kamis, 21 Januari 2021 | 16:45
Tribunnews.com

Ilustrasi-Rumah Sakit Fatmawati di Jakarta.

IDEAOnline-Angka kasus virus corona terus mengalami lonjakan drastis dalam beberapa pekan terakhir.

Sejumlah rekor baru bahkan beberapa kali tercatat dalam sepuluh hari terakhir dengan kasus harian tertinggi mencapai 14.224 pada 16 Januari 2021.

Akibat dari lonjakan kasus ini, keterisian ruang perawatan pasien Covid-19 pun bertambah dan nyaris penuh.

Berikut beberapa daerah yang melaporkan kapasitas RS yang hampir penuh, dikutip dari Laporan Analisa Harian dari Satgas Penanganan Covid-19, yang dikutip Kompas.com dari BNPB, Rabu (20/1/2021).

1.DKI Jakarta

Ruang perawatan pasien Covid-19 di RS Fatmawati, Jakarta Selatan hampir terisi 100 persen dari total 248 kamar.

"Saat ini pasien Covid-19 yang dirawat sudah mencapai 91,5 persen dari kapasitas yang ada," kata Kepala Promosi Kesehatan dan Humas RS Fatmawati Atom Kadam.

Menurutnya, ada sejumlah pasien yang telah mengantre masuk di ruang perawatan.

Jika ruang perawatan Covid-19 di RS Fatmawati penuh, pihaknya akan merujuk pasien ke rumah sakit lainnya.

Sementara itu, kondisi serupa juga dialami oleh RSPI Sulianto Saroso.

Karena banyaknya pasien yang antre, pihak RSPI Sulianto Saroso pun menambah jumlah ketersediaan ruang ICU dan non-ICU untuk pasien Covid-19.

"Jadi di RSPI Sulianti Saroso, kita sudah menambah ruangan, baik ruangan ICU maupun ruangan non-ICU," kata Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Muhammad Syahril.

Pada Rabu (20/1/2021), pihak RSPI telah menambah 17 ruangan ICU dan akan ditambah ruang non-ICU sebanyak 22 ruangan pada Kamis (21/1/2021).

Diberitakan Kompas.com (17/1/2021), ketersediaan tempat tidur Intensive Care Unit (IDU) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta hanya bersisa 64 tempat tidur.

Data tersebut terpantau dalam sistem informasi eksekutif Dinas Kesehatan Provinsi KDI Jakarta, Minggu (17/1/2021) pukul 08.06 WIB.

Baca Juga: Pasca Disuntik Vaksin-19, Beberapa Reaksi Ini Mungkin Dirasakan Tubuh

Kompas.com

Ilustrasi-RSUD Kanujoso, Balikpapan

2. Banten

Provinsi Banten kini telah berada pada kekhawatiran akan penuhnya rumah sakit rujukan Covid-19.

Pasalnya, tingkat keterisian tempat tidur di RS Rujukan di provinsi itu sebesar 87,42 persen, tertinggi secara nasisonal.

Peningkatan keterisian rumah sakit ini dimulai sejak akhir Desember 2020, saat angka kasus Covid-19 mulai mengalami lonjakan.

3. Balikpapan

Ketersediaan 11 rumah sakit rujukan Covid-19 di Balikapapan, Kalimantan Timur juga dilaporkan hampir penuh.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty menyebut, dari 453 tempat tidur isolasi, telah terisi sebanyak 426.

"Semuanya mulai penuh. Yang paling menonjol adalah RSUD Kanujoso sudah penuh semua. Karena itu, kami beri arahan ke RS tingkat pertama jika memberi rujukan maka sebaiknya ke RS lain dulu," kata Andi.

4. Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY)

Melansir Harian Kompas, 16 Januari 2021, keterisian tempat tidur rumah sakit di DIY selama Desember 2020 hingga Januari 2021 selalu di atas 70 persen.

Bahkan, beberapa hari selama Januari, keterisian tempat tidur sempat mencapai 93 persen.

Kendati demikian, data Dinkes DIY menyebutkan, tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 tak pernah terisi 100 persen sehingga setiap hari selalu ada tempat tidur tersisa.

Akan tetapi, data tersebut terkadang tak sesuai dengan kondisi di lapangan.

Pada Selasa (12/1/2021), misalnya, Dinkes DIY menyatakan masih ada 53 tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 yang kosong.

Saat wartawan dari sejumlah media massa di Yogyakarta menghubungi 27 rumah sakit rujukan Covid-19 di DIY, sebanyak 23 rumah sakit menyatakan tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di tempat mereka telah penuh.

Selain itu, ada dua rumah sakit yang menyatakan masih tersedia tempat tidur khusus untuk pasien perempuan. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul 4 Daerah Berikut Laporkan Penuhnya Ruang Perawatan Pasien Covid-19, Mana Saja?

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas

Baca Lainnya