Kipas Angin Rasa AC Pakai Air dan Batu Es, Sehatkah Air Cooler?

Rabu, 28 Juni 2023 | 13:25
ace haedware

Ilustrasi-Air Cooler, kipas angin rasa AC, pendinginan dnegan air dan batu es.

IDEAOnline-Sebagian besar orang, utamanya yang tinggal di kota, memasang air conditioning (AC) untuk mendapatkan ruangan yang adem dan nyaman, saat udara lagi panas.

Hanya saja konsekuensinya adalah tagihan listrik akan naik drastis.

Pasalnya, perangkat elektrik ini menyedot daya listrik tidak sedikit.

Memang, kini sudah ada teknologi inverter dan hemat listrik.

Tapi, daya listrik yang dibutuhkan untuk AC berkapasitas 1PK paling tidak 500 watt.

Mau murah, tentu pilihannya adalah kipas angin.

Hembusan angin yang dihasilkan bisa mengurangi rasa gerah akibat cuaca panas. Setidaknya tangan tidak perlu repot memegang kipas.

Penggunaan listriknya juga irit, antara 30 watt sampai 60 watt, tergantung spesifi kasi dan daya hembus yang dihasilkan.

Harganya relatif murah, antara Rp75.000 sampai Rp300.000.

Meski murah, seringkali perangkat ini kurang memuaskan lantaran tidak sepenuhnya membuat adem.

Jika ini persoalannya, maka solusinya adalah menggunakan tidak secanggih AC, tetapi tidak sesederhana kipas angin.

Baca Juga: Udara Ruang Buruk, Ventilating Fan Bisa Jadi Solusi, Tips Memilihnya!

Ilustrasi-Air cooler, pendinginannya menggunakan air dan batu es.

“Produk ini merupakan kipas angin rasa AC,” tutur Tuti, bagian sales Ace Hardware Pajajaran Bogor.

Lalu, bagaimana perangkat air cooler bisa menyemburkan udara yang lebih sejuk dibanding kipas angin?

Udara sejuk yang disemburkan air cooler telah melalui proses pendinginan menggunakan air dan batu es.

Campuran angin dan air es inilah membuat udara yang diembuskan menjadi lebih sejuk.

Suhu udara ruangan bisa turun 3-5 derajat Celcius.

Memang, suhu udaranya tidak sedingin jika menggunakan AC.

Namun, dibanding kipas angin biasa, menggunakan air cooler jauh lebih sejuk.

Pada beberapa perangkat air cooler, ada yang sudah dilengkapi fitur ion negatif, yang mampu membunuh bakteri yang ada di udara, sehingga selain segar, juga aman buat kesehatan.

Bentuk air cooler menyerupai AC mini portabel yang dilengkapi roda, memudahkan perangkat ini dipindah-pindah letaknya.

Baca Juga: Cegah Besarnyanya Konsumsi Listrik, Yuk Kenali Cara Kerja AC Inverter

Ilustrasi-Air cooler lebih sejuk dari kipas angin, lebih hemat dari AC.

Hemat Listrik dan Mudah Perawatan

Tak hanya lebih sejuk, perangkat air cooler ini juga menawarkan konsumsi listrik yang rendah.

Saat sedang bekerja, alat ini hanya menggunakan daya listrik antara 60 watt sampai 100 watt. Ini tentu jauh lebih kecil dibanding AC, yang bisa mencapai 300 watt untuk kapasitas ½PK.

Daya listrik yang rendah tentu akan membuat tagihan listrik lebih ringan.

Konsumsi daya listrik yang rendah menjadikan perangkat air cooler cocok bagi masyarakat kelas menengah yang memiliki daya listrik terbatas di rumah.

Perawatan air cooler juga cukup mudah, karena pemakai tidak memerlukan keahlian khusus.

Perawatan yang perlu dilakukan adalah membersihkan tanki air dan kedua filter (filter plastik dan filter kertas “sarang lebah”).

Kedua filter dibersihkan dengan cara menyemprotkan air bersih bertekanan sedang sehingga merontokkan debu dan kotoran yang menempel pada filter.

Sehat Asal ...

Meski menggunakan air untuk menyirkulasikan udara yang disemburkannya,

perangkat ini diklaim oleh produsen tidak menimbulkan paru-paru basah pada pemakainya.

Alasannya, kerja air cooler tidak menyemburkan butiran air secara langsung.

Namun, meski air cooler bisa dipakai di semua ruangan, perangkat ini lebih cocok bila ditempatkan di ruangan yang tidak terlalu tertutup.

Artinya, masih ada area terbuka di mana udara bisa bersirkulasi atau berganti.

Baca Juga: Exhaust Fan Solusi Ruang Pengap, Apa Bedanya dengan AC dan Air Purifier?

#BerbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya