4 Jenis Kayu untuk Membuat Panel Dinding Dekoratif, Mana Paling Ideal?

Selasa, 09 Maret 2021 | 17:45
Serial RUMAH

Ilustrasi jenis kayu untuk panel dinding dekoratif.

IDEAOnline-Sebuah ruangan akan tampil lebih menarik dengan elemen dekoratif.

Artinya, dinding yang dilengkapi panel dipastikan akan lebih menarik dibanding dinding polos.

Nah, ini adalah pilihan material kayu untuk membuat panel atau dinding dekoratif.

Di pasaran, kayu banyak jenis dan macamnya. Ada kualitas, tentunya ada harga.

Tetapi, jangan sampai kamu tertipu karena tak mengetahui apa bedanya kayu jenis satu dengan lainnya.

Baca Juga: Sempat Geram Ditinggal Sang Suami Demi Mulan Jameela, Kini Maia Estianty Justru Berterima Kasih, Begini Penampakan Hunian Mewahnya Sekarang!

Memang, tak perlu harus detail. kamu cukup mengerti dan paham prinsip dasarnya.

Pada panel, fungsi material kayu ini lebih banyak digunakan sebagai bidang dinding, baik itu dengan finishing transparan maupun tidak.

Selain itu, fungsi material kayu pada dinding panel adalah untuk membuat rangka panel.

Berikut beberapa jenis material kayu yang bisa dipergunakan untuk bahan pembuatan dinding panel dari yang paling mahal harganya sampai yang paling murah.

Namanya juga kayu solid, dari segi kekuatan tentunya lebih kuat dibandingkan kayu olahan. Tetapi di pasaran jumlahnya makin sedikit dikarenakan volume tanam dan penebangan pohon yang tidak seimbang.

Hal ini menyebabkan persediaan kayu solid semakin terbatas.

Pengaruhnya, harga kayu solid jauh lebih mahal dibandingkan kayu olahan.

Kayu solid memang tak disarankan untuk pembuatan dinding panel.

Kecuali kamu adalah pemuja dan penggila koleksi jenis kayu.

Baca Juga: Pengin Tahu Berapa Biaya Membuat Kitchen Set Dapur? Cek di Sini!

dok. Serial Rumah

Ilustrasi material kayu untuk panel dinding dekoratif.

Kayu lapis atau plywood adalah kayu olahan yang biasa kita kenal dengan sebutan tripleks atau multipleks.

Material ini memiliki kekuatan yang lebih kuat dibanding jenis kayu olahan lainnya seperti blockboard, HDF, MDF atau particle board.

Kayu lapis dibentuk dari beberapa lembaran kayu yang direkatkan dengan tekanan tinggi (press).

Ketebalannya bervariasi, tetapi ukuran 9 mm dan 12 mm adalah ukuran yang lebih banyak digunakan pada desain panel.

Ukuran ini dinilai lebih kuat, stabil, ringan, juga mudah dibentuk dan dianggap paling pas, tidak kebesaran dan kekecilan untuk membuat desain dinding panel.

Blockboard merupakan potongan kayu berbentuk asal kotak kecil-kecil yang dipadatkan (dipres) dengan menggunakan mesin khusus sehingga menjadi sebuah lembaran menyerupai papan.

Karena terbuat dari kayu lunak, blockboard jenis ini tidak sekuat plywood.

Ketebalannya di pasaran ada yang 12 mm, 15 mm, dan 18 mm.

Sedangkan luasannya sama dengan plywood yaitu 2,4 m x 1,2 m. Jenis blockboard yang banyak tersedia adalah teakblock (memakai lapisan veneer kayu jati pada kedua belah sisinya). Harganya pun sedikit di bawah plywood.

Demikian juga kualitasnya.

Dengan anggaran terbatas, panel pun masih bisa terpasang di dinding rumahmu.

MDF adalah solusinya. MDF terbuat dari serbuk kayu halus dan bahan kimia resin yang direkatkan dan dipadatkan dengan suhu dan tekanan yang tinggi.

Baca Juga: Menilik Apartemen Senilai Rp 3M Miik Artis Transgeder yang Dibui

Kayu yang dipakai biasanya diambil dari kayu sisa ataupun bambu.

Ini membuat MDF lebih ramah lingkungan.

Tetapi karena memakai bahan kimia resin, MDF lebih berat dari plywood, blackboard, maupun particle board.

Bentuknya berupa papan atau lembaran.

Ketebalannya di pasaran ada yang 12 mm, 15 mm, dan 18 mm.

Sedangkan luasannya 2,4 m x 1,2 m. Versi yang lebih padat dan lebih kuat dikenal dengan HDF (High Density Fibreboard).

Baca Juga: 7 Produk dan Sistem pada Kitchen Set yang Bikin Dapur Canggih

Ilustrasi jenis kayu untuk panel dinding dekoratif.

Pembuatan panel dengan menggunakan particle board tidak disarankan.

Particle board sangat rentan air, memiliki pori-pori yg lebih besar dibandingkan MDF atau HDF.

Jika bahan ini basah, kekuatan dan daya rekatnya langsung hilang.

Selain itu juga tidak kuat menahan beban berat dan bisa melengkung sendiri.

Bahan materialnya mirip MDF.

Begitu juga prosesnya, hanya bahan MDF lebih halus dan seragam, sedangkan particle board lebih kasar dan tidak beraturan.

Selain itu, particle board tidak bisa digabungkan memakai paku atau sekrup biasa.

Harus menggunakan semacan perekat atau sekrup khusus untuk menggabungkannya.

Dengan kata lain, tak praktis sama sekali.

Baca Juga: Plus Minus 3 Jenis Kayu untuk Kitchen Set: Olahan, Solid, dan Sintetis

#BerbagiIDEA

Tag

Editor : Maulina Kadiranti