Bersama Nadine Chandrawinata dan Ramon Y. Tungka, Sharp Greenerator Ajak Gen Z Lakukan Aksi Nyata Pelestarian Alam

Kamis, 11 Maret 2021 | 19:47
Dok. Kompas.id

Ilustrasi-Perlu waktu jutaan tahun untuk terumbu karang bisa tumbuh cantik.

IDEAOnline-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat di sepanjang tahun 2021, dari Januari hingga 1 Maret 2021 telah terjadi sekitar 657 bencana alam.

Sebelumnya, setidaknya selama 3 tahun terakhir, kejadian bencana alam beruntun terjadi.

Melalui berbagai bencana ini, alam memberi isyarat pada manusia agar lebih peduli atas apa yang telah dan akan dilakukannya pada alam.

Sharp Indonesia melalui komunitas binaannya Sharp Greenerator ingin berkontribusi dalam melakukan kegiatan pelestarian lingkungan.

Melalui kegiatan virtual berupa Trilogi Webinar bertema “Adapt, Adopt dan Adept”, komunitas anak muda pecinta lingkungan ini, mengundang 4 yayasan nirlaba selaku fasilitator dan juga mentor dari komunitas Sharp Greenerator, yaitu Koaksi Indonesia, Transformasi Hijau, Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi), dan juga Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS Foundation).

Sharp Indonesia

Nadine Chandrawinata di Trilogi Webinar Adapt, Adopt dan Adept, untuk lestarikan alam.

Tema yang diusung di gelaran pertama (28/02/21) adalah “Adapt Gen-Z, The Nature is Calling”. Dan tema gelaran kedua (5/03/21) adalah “Adopt, Observe & Act! Gen-Z This is Your Moment”.

Masing-masing pembicara di dua kesempatan ini, memaparkan pengalaman mengenai strategi yang dilakukan oleh organisasi dalam beradaptasi di masa pandemi, dengan tujuan memberikan inspirasi bagi generasi muda.

Guna melengkapi informasi yang diberikan para praktisi berpengalaman tersebut, Sharp pun menghadirkan pembicara tamu, seperti Nadine Chandrawinata pada seri pertama, dan Ramon Yusuf Tungka pada seri kedua.

Baca Juga: Ide Kreatif Kelola Limbah Makanan dari Dapur, Tak Hanya jadi Kompos!

Baca Juga: Berkebun Sayur jadi Tren 2021, agar Sukses Tanamlah Jenis Sayuran Ini

Lokasi Tanjung Kelayang, Belitung

Ilustrasi-Menipisnya terumbu karang timbulkan potensi bencana alam seperti erosi dan abrasi.

Para pembicara tamu memberikan tips mengenai hal-hal sederhana yang dapat dilakukan untuk melakukan kegiatan pelestarian lingkungan selama masa pandemi dari rumah.

Nadine memberikan contoh dengan mendaur ulang limbah pakaian bekas menjadi tas belanja dan melakukan aktivitas bercocok tanam menjadi suatu hal yang mudah namun memiliki manfaat bagi pelestarian lingkungan di masa pandemi.

Sedangkan Ramon berpesan agar bijak dalam menggunakan air dan meningkatkan kesadaran untuk tidak membuang makanan.

Adapun gelaran ketiga yng akan diadakan pada Sabtu, 13 Maret 2021 mendatang, Sharp Greenerator akan menghadirkan keempat rekan yayasan nirlaba dan pembicara tamu Tasya Kamila, dan akan mengangkat tema “Let’s Maket it Perfect”.

Ramon Y. Tungka (kiri), di Trilogi WebinarA dapt, Adopt, dan Adept, lestarikan alam.

Diharapkan dengan kegiatan ini, nantinya, anak-anak ini mampu mengobarkan semangat dan aktif menyuarakan kepedulian untuk melakukan aksi nyata pelestarian lingkungan.

“Kami percaya pemahaman yang baik mengenai isu lingkungan di kalangan remaja akan membawa dampak positif bagi bumi di masa yang aakan datang,” ungkap Pandu Setio selaku Senior PR & Brand Communication PT Sharp Electronics Indonesia.

Sharp Greenerator secara rutin melakukan perekrutan guna melakukan regenerasi dan menjaring anggota baru.

Kegiatan ini sekaligus merupakan program pengenalan profile komunitas Sharp Greenerator yang mengundang anak-anak muda di seluruh Indonesia untuk bergabung.

“Banyak sekali manfaat yang didapat oleh para anggota, selain ilmu pengetahuan mereka pun mendapatkan jaringan yang luas dan membuka kesempatan mereka untuk serius terjun ke bidang pekerjaan yang berhubungan dengan lingkungan,” jelas Pandu.

Pendaftaran dibuka gratis, mulai akhir Maret 2021 hingga April 2021, bagi kaum muda usia 16–25 tahun yang memiliki kepedulian dan komitmen tinggi terhadap aksi pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Baca Juga: Indonesia, Negara Penghasil Limbah Makanan Peringkat Kedua Tertinggi di Dunia

#BerbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti