IDEAOnline-Persiapan dana, adalah salah satu hal yang penting sebelum melakukan renovasi.
Agar kamu ada gambaran seberasa besar kira-kira dana yang harus kamu siapkan, berikut IdeaOnline uraikan rinciannya, yang didapat dari beberapa sumber.
Setidaknya, ada 3 pos kebutuhan dana yang harus kamu siapkan untuk proses merenovasi rumah.
1. Biaya perizinan
Baca Juga: 10 Trik Mengecat Tembok untuk Sambut Bulan Puasa, Bak di Pinterest!
Mengubah bangunan melalui renovasi, apalagi renovasi berat, berarti periu Izin Mendirikan Bangunan (IMB) baru.
Kamu perlu mengurusnya ke kantor kecamatan terdekat dengan membawa gambar bangunan baru.
Besarnya biaya IMB per kota sangat bervariasi.
2. Biaya desain (arsitek)
Biaya desain ini nilainya sebesar 8% dari nilai total proyek (mengacu pada peraturan IAI, yang masuk kategori honorarium arsitek di bawah Rp200 juta).
Mengapa direkomendasikan memakai arsitek?
Ada banyak hal yang bisa kamu dapat dengan menggunakan jasa arsitek.
Dari desain, kamu tinggal terima beres, cukup menyebutkan saja kebutuhan ruang tambahannya.
Kamu juga akan dapat Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Jadi, kamu tak perlu khawatir biaya membengkak karena sudah mengetahui RAB sebelum proses renovasi dimulai.
3. Biaya pembangunan (kontraktor)
Biaya ini meliputi biaya tukang, kenek, dan bahan material.
Keuntungan menyerahkan ke kontraktor adalah selama proses renovasi, kamu masih dapat mengerjakan semua aktivitas hidup kamu seperti kerja, mengurus anak, liburan, dsb.
Tentunya beda jika kamu membangun sendiri.
Kualitas bangunan dari kontraktor dapat dipertanggungjawabkan.
Baca Juga: Kontrak Kerja saat Gunakan Arsitek atau Kontraktor, Apa Saja Isinya?
Standar Biaya Renovasi Rumah
Untuk mempermudah biaya renovasi, kamu periu mengetahui terlebih dahulu kisaran biaya pembangunan rumah.
Harga di bawah ini sudah termasuk harga tukang, kenek, dan material.
Perlu diingat, harga ini hanya perkiraan kasar.
Jika ingin harga yang mendekati presisi, kamu harus membuat RAB yang detail.
1. Rumah Biasa
Harga per m2: Rp2,8juta—Rp3,4 juta
Biasanya, material yang digunakan adalah sebagaiberikut.
- Lantai: keramik buatan Cina tanpa merek
- Dinding: pasangan batu bata/batako.
- Piesteran: semen konvensional
- Cat: setara merek Mowilex
- Plafon: multipleks
- Rangka atap: rangka kayu.
- Penutup atap: genting tradisional/ genting beton.
Harga per m2: Rp3,6 juta—Rp4 juta
Biasanya, material yang digunakan adalah sebagai berikut.
- Lantai: homogenous tile atau keramik lantai setara merek Roman
- Dinding: pasangan batu bata/bata ringan
- Plesteran: campuran antara semen konvensional dan instan
- Plafon: setara merek Dulux.
- Rangka Plafon: multipleks/gipsum
- Rangka atap: baja ringan tanpa merek
- Penutup atap: genting beton bermerek setara Kanmuri
Harga per m2: di atas Rp4,5 juta
Biasanya, material yang digunakan adalah sebagai berikut.
- Lantai: lantai granit/homogenous tile
- Dinding: bata ringan
- Plesteran: semen instan
- Cat: setara merek Dulux
- Plafon: gipsum
- Rangka atap: rangka baja ringan setara merek Bluescope Lysaght
- Penutup atap: genting setara merek Kanmunri, genting flat, bergelombang atau lembaran.
Cara Menghitung Biaya Renovasi
Menghitung biaya renovasi tak berbeda dengan menghitung biaya bangun rumah baru,
Memang ada biaya pembongkaran saat renovasi, saat membangun rumah baru ada biaya persiapan tambahan (misalnya pembersihan lahan, pengurukan tanah, dan sebagainya).
Jadi, kamu dapat menggunakan perkiraan di atas untuk menghitung biaya renovasi.
Contohnya, kamu akan menambahkan ruang seluas 30 m2, blaya yang akan kamu keluarkan untuk renovasi adalah standar biaya adalah biaya renovasi rumah per m2 x luas tambahan = Rp3,6 juta x 30m2 = Rp108 jutaan.
Angka ini harus kamu tambah dengan biaya tak terduga sebesar 10%, sebagai biaya pegangan.
Jika renovasi dilakukan dengan meningkat rumah, biayanya tentu lebih besar.
Biasanya perbedaannya bisa mencapai 10%.
Bagaimana jika kamu hanya merenovasi ringan?
Walau terbilang ringan, kamu tetap butuh perencanaan yang matang.
Ini 2 contoh pekerjaan renovasi ringan.
Membongkar Atap
Membongkar atap biasa terjadi saat seseorang membeli rumah dari pengembang.
Renovasi dilakukan karena pemilik ingin mengganti rangka atap dari kayu ke baja ringan.
Pekerjaan membongkar atap biasanya tak sendiri, pasti akan memengaruhi pekerjaan plafon.
Ini dia rincian pengeluaran biaya yang harus kamu keiuarkan.
- Pekerjaan persiapan: membuat gudang penyimpanan dan tempat hasil bongkaran.
- Pekerjaan bongkaran yang meliputi penutup atap, rengka atap, rangka plafon, dan plafon, terrnasuk mobilisasi dan demobilisasi barang hasil bongkaran.
- Pekerjaan membeli material rangka atap baru.
- Pekerjaan pemasangan atap baru dan pembelian penutup atap baru. Khusus untuk pembelian penutup atap baru terjadi karena saat bongkaran ada kemungkinan penutup atap rusak dan harus diganti yang baru.
- Pekerjaan pemasangan lisplank.
- Pemasangan rangka plafon dan plafon baru.
- Pengecatan plafon dan pengecatan atap (khusus pengecatan atap, tentatif. Biasanya hanya berlaku untuk atap genting tradisional).
- Pekerjaan pembersihan akhir.
Harga standar pekerjaan penggantian atap Rp70Oribu—Rp800 ribu/m2.
Baca Juga: Menakar Kekuatan Baja Ringan Pengganti Kayu dari 3 Kriteria Ini
Membongkar Lantai
Pekerjaan membongkar tantai juga sering terjadi karena lantai rumah yang dibeli dari pengembang banyak yang popping (terangkat).
Jika kamu ingin merenovasi lantai, int rincian pengeluaran biaya yang harus kamu keluarkan.
- Pekerjaan persiapan: membuat gudang penyimpanan dan tempat hasil bongkaran.
- Pekerjaan bongkaran lantai, termasuk mobilisasi dan demobilisasi barang hasil bongkaran, serta barang interior di dalam rumah.
- Pekerjaan membeli material penutup lantai baru. Biasanya, jika keramik dibongkar, keramik lama tak dapat digunakan.
- Pekerjaan pemasangan lantai baru.
- Pekerjaan pemasangan nat.
- Pekerjaan pembersihan.
Harga standar pekerjean pembongkaran lantai Rp160.000/m2.
Baca Juga: Keramik Popping Terangkat dari Dudukannya, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
#BerbagiIDEA