IDEAOnline-Ada jutaan warna di dunia.
Sebanyak warna itulah, kesuakaan akan warna, masing-masing punya selera dan ketertarikan.
Warna neon, si yang tampil "menyala" cerah ceria inipun, tentu ada yang suka.
Namun, waspadalah! alih-alih tampil menarik, kesalahan aplikasi warna neon malah bisa membuat ruangan terlihat silau dan penuh.
Warna-warna neon—seperti hot pink, kuning sitrun, dan hijau limau—ini memiliki karakter yang mencolok, dan “menggoda” mata untuk meliriknya.
Secara definisi, istilah “neon” ini berasal dari gas kimiawi di udara, yang dapat memberikan panas dan sinar pada tabung vakum.
Namun, istilah yang lebih familiar di telinga masyarakat adalah lampu neon, dengan gas neon yang terdapat di dalam tabungnya.
Karakter “menyala” inilah yang dimiliki pula oleh warna-warna mencolok tersebut, otomatis, masyarakat mengenalnya dengan warna neon.
Dalam dunia fesyen, warna neon memang pernah menjadi tren di tahun 1980-an, beriringan dengan meledaknya konsep retro di ranah interior hunian.
Padanan tabrak wama menjadi salah satu ciri khususnya.
Baca Juga: Warna-warni Bagus Diterapkan di Kamar Balita, Tips agar Tak Terkesan Berantakan
Kesan yang diberikan wama-wama menyala ini cenderung positif: segar, berani, dinamis, ceria, dan bersemangat.
Namun, sayangnya, bila penerapannya kurang tepat, dengan kadar berlebih, ruangan tersebut akan terasa tak nyaman untuk dihuni, akan terasa bulky (penuh), silau, dan membuat kepala pening.
Lantas, apa saja yang harus kamu pertimbangkan ketika ingin menerapkan warna neon ini pada hunianmu?
1. Kadar pada Ruang
Warna-warna neon merupakan kelompok warna yang memiliki karakter mencolok, menyala, dan menjadi kesan dominan pada sebuah ruang.
Oleh karena itu, ada baiknya menyesuaikan kadar pemakaian warna neon dengan besar ruangan tersebut.
Selain itu, satu hal, yang harus diperhatikan, dominasi warna yang terlalu menyala akan membuat pandangan mata tidak nyaman, dan pening.
DO'S
- Memakai warna-warna neon sebagai aksen pada ruangan, misalnya pada kursi makan, tiral, pajangan, dan bantal duduk.
- Menggunakan warna neon pada salah satu sisi dinding, disesuaikan dengan produk hunian lain di sekitarnya.
- Menerapkan warna-warna neon sebagai pelapis seluruh dinding, dan seluruh furnitur di ruangan tersebut.
Tak semua ruangan dalam rumah cocok menggunakan warna neon, mengingat fungsi antar-ruang pun berbeda-beda.
Terlebih lagi, bila fungsi ruang tersebut menekankan sebagian area istirahat ataupun bekerja.
Mata akan lelah bila melihat warna yang terlalu menyala, bukan?
DO'S
- Memakai warna neon sebagal aksen headboard tempat tidur, yang letaknya tak langsung berhadapan dengan mata.
- Mengunakan sentuhan warna neon di dapur dan ruang makan, di mana semangat dan gairah untuk menyantap hidangan perlu bergejolak di sana.
- Menghiasi ruang tidur oleh warna neon yang terlalu menyala dan dominan, sehingga mata akan sulit beristirahat dan terpejam nyenyak.
3.Padu Padan Warna
Berbeda dengan padu padan fesyen yang bisa sangat “bertabrakan” satu sama lain, demi kenyamanan mata, aplikasi warna neon di sebuah ruangan harus seimbang, tidak boleh saling beradu dan terlalu kontras.
DO'S
- Memadukan warna neon dengan warna netral, seperti hitam, putih, dan abu. Dengan begitu, aksen interior berwarna neon ini akan terekspos secara maksimal, tanpa harus “berperang” dengan warna lainnya.
- Memadukan warna neon dengan warna gradasinya, misainya, hot pink dengan pink muda dan padanan hijau limau dengan hijau tua.
- Memadukan dua warna neon yang sangat kontras berbeda, dalam jarak berdekatan, dengan kadar yang sama besar.
Di masa lampau, warna neon merupakan salah satu padanan warna pembentuk motif-motif khas gaya retro, seperti pola bunga dan geometris.
Dengan aplikasi yang tepat, motif berwarna neon ini akan memberi kesan berbeda bagi ruangan Anda.
DO'S
- Memadukan motif warna neon dengan interior serba putih.
- Kamu bisa memilih bantal motif floral neon untuk sentuhan interior chic, atau motif geometris untuk sentuhan etnik.
- Memilih motif besar dan mentereng di ruangan sempit, ruangan akan terasa penuh dan terlalu ramai.
5.Teknik Pewarnaan
Siapa bilang kamu tak bisa membuat sendiri pernak-pernik berwarna neon?
Hal yang harus kamu perhatikan adalah pemilihan teknik pewarnaan yang tepat.
Teknik-teknik seperti ombre (efek gradasi warna) dan stensil bisa menjadi pilihan, agar pernak-pernik neon kamu tak terlalu mencolok mata.
DO’S
- Membuat teknik ombre dengan gradasi warna netral menuju warna neon, bisa diaplikasikan pada dinding, bantal, kursi, dan meja. Teknik ombre dan stensil diterapkan pada material yang polos, tanpa motif berlebih, dengan warna yang senada pula.
- Menambahkan teknik stensil warna neon pada media lukis berwarna cerah karena akan tampak bertabrakan.
#BerbagiIDEA