Rumah Tumbuh Berdesain Tropis, Siasati Dana Minim dan Kebutuhan Ruang

Selasa, 11 Mei 2021 | 20:08
DOK. MADCAHYO, MUHAMMAD CHOTOB WIBOWO

View taman yang didesain tropis dapt dinikmati dari dalam ruang berventilasi besar.

IDEAOnline-Rumah tinggal menyimpan sejuta harapan bagi seseorang dalam berkeluarga dan bertumbuh sebagai manusia.

Baca Juga: Lebaran Enggak Sempat Menyetrika? Coba Manfaatkan Es Batu, Baju Enggak Kusut Lagi!

Baca Juga: Mulai Ngetren, Membangun Rumah dengan Konsep Rumah Tumbuh, Caranya?

Di tempat inilah, penghuni bernaung dari cuaca dan gangguan luar, beraktivitas demi terwujudnya kenyamanan jasmani dan rohani, serta merangkai memori dan kenangan.

Begitu pula dengan rumah hoek yang berdiri di atas lahan seluas 280m ini.

Saat penghuni merancang dan membangun rumah ini, tersimpan harapan untuk tumbuh bersama, yang melahirkan konsep Semi-unfinished House.

Fleksibilitas Rumah Tumbuh

Dihuni oleh orang tua serta seorang anak, rumah ini diharapkan dapat menampung lebih banyak saat sang anak berkeluarga kelak.

Untuk mengakomodasi kebutuhan ini, arsitek MADcahyo membagi fungsi rumah secara vertikal.

Klien sebagai orang tua menempati area lantai dasar, sedangkan sang anak bersama keluarganya kelak akan menempati lantai 2.

Selain itu, penghuni juga berharap dapat mengubah salah satu area di rumah menjadi ruang usaha keluarga paska pensiun.

DOK. MADCAHYO, MUHAMMAD CHOTOB WIBOWO

teras rumah yang bisa diakses melalui sudut lahan yang dioptimalkan secara optimal.

Prinsip-prinsip bangunan tropis diterapkan melalui berbagai olahan desain pada rumah ini untuk memberi kenyamanan.

Baca Juga: Selalu Bermimpi Ketemu Mantan, Coba Renovasi Kamar Mulai dari Hal Kecil! Ampuh Banget..

Baca Juga: Suhu Nyaman di Rumah Tropis, Bisa Diupayakan dengan Cara Apa Saja?

Arsitek merancang sebuah garasi pada sisi rumah yang menghadap jalan utama (selatan), yang dapat difungsikan sebagai toko.

Untuk menjaga privasi penghuni rumah, toko ini memiliki akses tersendiri ke lantai di atasnya yang dirancang sebagai home office, juga akses khusus ke dalam rumah yang dapat digunakan penghuni.

Kebutuhan penghuni untuk bersosialisasi pun turut memengaruhi penataan rumah ini.

Di waktu tertentu, penghuni membutuhkan area yang cukup luas untuk mengadakan kegiatan rutin keluarga seperti arisan, pengajian, dan doa bersama.

Untuk menunjang kebutuhan ini, arsitek merancang area teras, ruang tamu, dan ruang keluarga tanpa sekat permanen sehingga dapat mengakomodasi kegiatan keluarga secara fleksibel dan nyaman.

Sebagai ruang tambahan, area carport di sisi timur pun dapat diubah fungsi sebagai perluasan area dapur kala dibutuhkan.

DOK. MADCAHYO, MUHAMMAD CHOTOB WIBOWO

Ruang keluarga yang berbatasan dnegan taman kering. Dinding berulabgnuntuk alirkan udara.

Konsep Setengah Jadi

Baca Juga: Bisa Dilakukan di Rumah, Begini Paduan Cara Sholat Idulfitri yang Dilakukan Sendiri atau Munfarid

Baca Juga: Pantas Saja Cobek Cepat Berkerak dan Jamuran, Begini Cara Membersihkannya, Cuma dengan Beras!

Menurut arsitek MADcahyo, walau kebutuhan (keinginan) akan hunian yang layak dan tidak selalu sejalan dengan dana yang ada, penghuni tetap berhak memiliki rumah yang layak.

Dalam mengatasi masalah yang dialami juga oleh hampir semua orang ini, MADcahyo merancang konsep setengah jadi sebagai solusi keterbatasan dana.

“Konsep Semi-finished House merupakan upaya sintesis antara pemenuhan kebutuhan klien yang cukup kompleks dengan budget yang ketat,” jelasnya.

Salah satu ciri yang akhirnya nampak pada rumah ini adalah penggunaan material bangunan yang tidak pada tempatnya.

DOK. MADCAHYO, MUHAMMAD CHOTOB WIBOWO

Fasad rumah tampil tanpa finishing menampakkan wujud asli material yang diekspos.

Konsep ini diwujudkan dengan penggunaan bahan bangunan fabrikasi di luar fungsi sesungguhnya.

Baca Juga: Selalu Bermimpi Ketemu Mantan, Coba Renovasi Kamar Mulai dari Hal Kecil! Ampuh Banget..

Baca Juga: Dinding Fasad Rusak karena Sinar UV dan Air? Ini Material Pelindungnya

Misalnya, luster beton abu-abu digunakan sebagai bekisting cetakan kolom ekspos dan luster bakar terakota digunakan sebagai material dinding berpori dengan peletakan terbalik.

Sebagian besar material yang digunakan sebagai bahan pembentuk struktur dan finishing, dibiarkan telanjang dan low maintenance untuk menekan biaya, tak hanya saat pembuatan bangunan saja, tapi hingga perawatannya lebih lanjut.

Arsitek juga mendaur ulang material-material sisa rumah lama yang masih dalam keadaan baik, seperti genting, kayu bekisting, dan besi perancah.

Material ini digunakan pada berbagai elemen rumah, mulai dari rangka plafon, rangka atap, railing tangga, pagar, hingga mebel.

Usaha ini berhasil meminimalisasi limbah proyek, sekaligus mengekonomiskan bangunan.

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya