Waspadai Polutan di Dalam Rumah, 2 Cara Mudah untuk Mengatasinya

Sabtu, 22 Mei 2021 | 11:00
Dok. Sharp Indonesia

Ilustrasi udara bersih anti polutan dibutuhkan bagi kesehatan.

IDEAOnline-Jangan dikira, berada di dalam rumah lebih bersih daripada ketika kita berada di luar ruangan.

Penelitian membuktikan, polusi di dalam rumah bisa 2 hingga 5 kali lipat lebih tinggi daripada di luar ruangan.

Umumnya, udara yang kita hirup mengandung zat polutan dengan kadar sangat rendah sampai tinggi, dalam bentuk gas, debu, atau uap air. Padahal, manusia menghirup oksigen 18 kg per harinya.

Baca Juga: Dulu Ditinggal Nikah Bahkan Dikira Enggak Bisa Move On dari Meisya Siregar, Artis ini Berujung di Pelaminan Bahkan Miliki Rumah Mewah Bak Villa di Bali!

Baca Juga: Adakah Polusi Air di Rumah Tinggal dan Lingkunganmu? Ini Cara Mengeceknya!

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr. Agus Dwi Susanto mengatakan udara yang kotor akan berdampak bagi tubuh manusia. Salah satu penyebab udara kotor adalah polutan, dan salah satu polutan yang terkenal adalah PM 2.5 yang ukurannya sama dengan 1/30 diameter rambut sehingga mudah masuk ke paru-paru dan pembuluh darah. Baik di luar maupun dalam ruang, PM 2,5 dapat memiliki dampak yang sama terhadap kesehatan jika dihirup secara berlebihan.

Untuk itu menghirup udara yang berkualitas sudah menjadi keharusan apabila tidak ingin terkena penyakit pernapasan.

Polutan bisa juga masuk ke dalam ruangan, sehingga dapat mengganggu pernafasan utamanya bagi pengidap penyakit asma dan bronkitis.

Kompas.com
shutterstock

Merokok di dalam rumah jadi salah satu sumber polutan yang terhirup keluarga.

Beberapa zat polutan yang dapat menyebabkan polusi dalam ruangan, antara lain asap rokok, debu/abu dari binatang peliharaan, bakteri, gas formaldehida yang dihasilkan oleh barang-barang seperti karpet dan papan bangunan, serta gas dari alat masak rumah tangga.

Asap rokok tidak hanya menyebabkan kandungan karbondioksida meningkat, tetapi dapat menghasilkan gas lain seperti gas formaldehida, hidrogen sianida dan gas lain yang dapat menyebabkan kanker.

Baca Juga: 3 Keuntungan Berkebun Hidroponik dan Langkah Mudah Memulainya

Baca Juga: 3 Peranti Ini Bisa Membantumu Ciptakan Rumah Bersih, Sehat, dan Bebas Polusi

Gejala yang ditimbukan oleh zat polutan terhadap manusia bisa bermacam-macam, tergantung kandungan zat polutan dalam ruangan.

Gejala awal yang sering dijumpai antara lain sakit kepala, bersin-bersin, iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan. Pada kadar tinggi dapat menyebabkan kematian.

Mengatasi Polutan di Dalam Rumah

Dua cara mudah ini dapat Idea Lovers upayakan untuk mengatasi polutan di dalam rumah.

Pertama, hadirkan ventilasi ruang yang cukup sebagai cara alami dan gunakan cara mekanik dengan peralatan elektronik seperti air purifier.

Jika gejala-gejala awal dirasakan atau ada peningkatan gas berbahaya, buka pintu dan jendela lebar-lebar serta mencari pertolongan secepatnya.

Kompas.com
Shutterstock

Ilustrasi penempatan tanaman indoor di rumah bisa kurangi polutan.

Kedua, hadirkan tanaman.

Baca Juga: Usai Dapatkan Segepok THR, Ternyata Al, El dan Dul Juga Dirancangkan Rumah Baru oleh Sang Ayah Sambung, Pendingin Ruangannya Saja Begini Bentuknya!

Baca Juga: Manfaatkan Tanaman untuk Menyerap Polutan di Dalam Ruang, Ini Caranya!

Hasil penelitian menunjukkan kehadiran tanaman hias dalam ruangan dapat mengurangi risiko gangguan udara kotor minimal 20% dari seluruh gangguan kesehatan.

Beberapa jenis tanaman dapat menyerap polutan tertentu, sehingga dapat menekan tingkat polusi di dalam rumah/ruangan.

Tanaman mampu menyerap zat polutan dalam udara sehingga udara lebih bersih untuk pernapasan.

Selain itu, kehadiran tanaman juga dapat menghemat energi.

Oleh karenanya, lebih baik jika perencanaan penempatan tanaman dilakukan saat perencanaan dan pembuatan desain bangunan berlangsung, sehingga tercipta kerhamonisan dalam desain.

Tanaman yang ditempatkan di ruang depan, dapat berfungsi sebagai filter udara sebelum masuk ke dalam ruangan.

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #RUMAHTROPIS

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya