Hindari Kerusakan Tanaman di Taman Atap dengan Lapisan Struktur Ini

Rabu, 26 Mei 2021 | 09:00
Teddy Yunantha-Tabloid RUMAH

Ilustrasi taman atap

IDEAOnline-Struktur lapisan pada roof garden diperlukan agar tanaman dapat tumbuh baik serta material atap tetap terlindungi dari kerusakan mekanik (manusia, air, angin, dan debu).

Selain itu, lapisan pada roof garden turut meminimalkan kerusakan akibat proses muai dan susut material atap.

Berikut lapisan-lapisan yang umum digunakan pada roof garden.

Baca Juga: Ada yang Menikah dengan Artis Bule, Begini Deretan Rumah Artis yang Kerap Dituding Transgender

Baca Juga: Menanam Sayur di Atap Manfaatkan Dak Beton, Ini Langkahnya!

1. Lapisan Waterproofing

Mutlak diaplikasikan karena dak/pelat atap rawan bocor.

Lapisan kedap air akan melindungi plat dari rembesan air saat hujan maupun penyiraman.

Jenis waterproofing ada 2, yaitu membran cair (liquid applied membrane) dan membran lembaran (sheet membrane).

Cairan pelapis dapat berupa bahan aspal emulsi (bitumen), cairan yang mengandung epoxy, atau cat yang mengandung karet (chlorinated rubber paint).

Ilustrasi drainage cell

2. Lapisan Pelindung

Berfungsi melindungi lapisan waterproofing dari gangguan mekanik, seperti desakan akar, kerusakan akibat bahan kimia,atau kecerobohan saat penanaman.

Baca Juga: Perlu Perhatian Khusus, Siapa Sangka Mencuci Pakaian Dalam Tak Mempan dengan Sabun, Rendam dengan Air Panas!

Baca Juga: 6 Fakta Taman Atap bisa Selamatkan Bumi, 3 Kesalahan saat Membuat

Selain penggunaan lapisan konkret, material pelindung yang lebih modern berupa lapisan insulasi ringan yang tersusun atas bahan PVC, penyerap ultraviolet, dan fiber glass dengan ketebalan 1-3 mm.

Bila telah menggunakan drainage cell berbahan polystyrene, biasanya lapisan ini tak dipakai.

3. Lapisan Drainage Cell

Pengganti penggunaan batu koral dan agregat yang berfungsi sebagai tempat cadangan air untuk keperluan tanaman, sekaligus mengarahkan kelebihan air ke saluran pembuangan.

Lapisan dengan ketebalan 0.6-5.2 cm ini lebih hemat ketimbang batu koral dan agregat yang mencapai tebal 10-15 cm.

Selain itu, drainage terbuat dari bahan polystyrene sehingga ringan, tahan lama, kedap air (mampu melindungi lapisan waterproofing), mudah dipasang dan lebih murah.

Ilustrasi geotextile woven.

4. Lapisan Geotextile

Digunakan sebagai lapisan pemisah/separator dan filter untuk menyaring partikel-partikel media tanam supaya tak masuk ke dalam lapisan drainage cell dan menyumbat lubang pembuangan air.

Ada 2 jenis geotextile di pasaran, yaitu jenis yang tersusun atas benang-benang yang ditenun secara teratur (woven geotextile) dan terbuat dari susunan filamen-filamen yang secara acak disatukan

secara mekanik, kimia, dan pemanasan (non woven geotextile).

Baca Juga: Perlu Perhatian Khusus, Siapa Sangka Mencuci Pakaian Dalam Tak Mempan dengan Sabun, Rendam dengan Air Panas!

Baca Juga: 2 Kriteria Tanaman untuk Taman Atap, 5 Jenis Pilihan termasuk Puring

5. Lapisan Media Tanam

Media tanam pada roof garden dipilih yang bersifat ringan, mampu menyimpan zat hara dari pupuk, punya kelembapan normal, dan cukup padat tapi berporositas baik.

Umumnya komposisi media tanam berupa campuran tanah (lapisan top soil) dengan pasir, sekam bakar,dan pupuk.

Pecampuran media tanam ini ditujukan agar media tak lekas mengeras dan beban beton lebih ringan. Digunakan juga pasir urug setebal ±5 cm dibawah media tanah sebagai filter alami.

Saat ini, banyak perusahaan yang menjual produk media tanam hasil olahan dari bahan selain tanah yang lebih ringan.

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti