IDEAOnline-Pengetahuan tentang teknologi dan gaya hidu[ cepat dan praktis pada masyarakat urban memengaruhi aktivitas keseharian termasuk aktivitas saat membangun rumah.
Pikiran konservatif dan pola kerja manual saat membangun rumah banyak ditinggalkan.
Saat membangun rumah, mereka akan berpikir cermat dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti: faktor biaya, mutu, dan waktu.
Hal ini sudah mulai mereka lakukan sejak menentukan kebutuhan ruang, pemilihanmaterial, metode konstruksi, dan waktu pengerjaan.
Anggaran disesuaikan dengan materialyang akan dipilih dengan memerhatikan kekuatan, jenis, perawatan, dan umur pakai.
Pemilihan jenis material ini juga akan memengaruhi waktu pengerjaan.
Sebagai jawaban, material prefabrikasi banyak dipilih demi alasan kepraktisan, fungsi, dan kualitasnya.
Baca Juga: Pakai Teknologi Precast Bangun Rumah Hanya Butuh 75 Hari, Ini Buktinya
Material prefab (prefabrikasi) menurut Siswadi, ST, MT, Dosen Fakultas Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogjakarta adalah material yang dibuat dalam satusite(lokasi) yang berbeda dengan lokasi proyek.
Setelah material jadi,material prefab arikasi ini tinggal diangkut dari pabrik ke lokasi proyek.
Komponen bangunan yang dicetak di pabrik (prefab) ini, tinggal dirakit tanpa harus banyak waktu dan tenaga untuk memasangnya.
Kelebihan yang ditawarkan di antaranya adalah: memberi penghematan yang signifikan karena mempercepat proses pembangunan, teknologi yang lebih canggih dalam pembuatannya sehingga mewujudkan material yang lebih berkualitas (dalam kekuatan, ukuran, ketahanan, kemudahan perawatan), mengurangi bagian material yang terbuang saat pembangunan, beberapa material dapat digunakan kembali jika dilakukan renovasi.
Bahkan, setelah rumah fabrikasimu jadi, nantinya kamu memiliki kemewahan karena tidak harus tinggal di tempat yang sama selama 20-30 tahun.
Kamu bisa pindah ke tempat lain. Karena cara rumah prefabrikasi dirancang, sangat praktis dan bisa dipindahkan.
Namun, jangan buru-buru membangun rumah prefabrikasi sebelum siap dnegan 3 risiko berikut ini.
1. Pembatasan lokasi
Baca Juga: Cermat Memilih Material untuk Rumah Urban, Mana Iya dan Mana Tidak?
Banyak kota dan lingkungan dengan peraturan zonasi, tidak mengizinkan kamu untuk membangun rumah prefabrikasi.
Beberapa tempat bahkan mungkin mewaspadai rumah prefabrikasi karena dianggap berdampak negatif pada nilai jual rumah tetangga.
Kamu juga dapat mengalami kesulitan terkait batasan ukuran dan material, serta perjanjian lahan, jadi sebaiknya telusuri lokasi pembangunan dengan saksama.
2. Lebih sedikit opsi untuk kustomisasi
Baca Juga: Emak-emak Stop Buang Minyak Jelantah di Wastafel atau Bak Cuci Piring, Dampaknya Enggak Main-main!
Baca Juga: Material Alternatif untuk Rumah Urban, Kepoin Yuk Apa Saja Jenisnya!
Meski rumah yang dibangun dengan metode kontrstruksi dan material prefabrikasi lebih terjangkau karena dibuat di pabrik, namun ada sejumlah keterbatasan dari material prefabrikasi ini. Ukuran dan bentuk rumah yang dibangun dengan metode prefabrikasi tidak bisa dikostumisasi.
3. Biaya tambahan
Meskipun rumah prefabrikasi lebih murah daripada rumah konvensional, ada beberapa biaya yang perlu kamu waspadai.
Biaya tersebut termasuk pembelian lahan dan biaya pengujian tanah.
Ini akan menentukan apakah kamu memerlukan pekerjaan tambahan fondasi, seperti pemasangan balok penyangga.
Jika tanah yang ingin kamu bangun tidak dilengkapi saluran pembuangan lokal, kamu mungkin harus mencari sistem septik. kamu juga perlu memasang pipa ledeng, listrik, gas, dan kabel.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)