IDEAonline - Pada Benua Eropa dan Amerika, penggunaan toilet duduk lebih mendominasi dibanding negara-negara Asia dan Afrika.
Masyarakat barat lebih nyaman menggunakan toilet duduk dibanding yang jongkok.
Negara-negara di Asia juga beralih menggunakan toilet duduk, khususnya di negara-negara maju.
Sebagai informasi, Pemeritah Jepang berencana mengubah sistem toilet jongkok menjadi toilet duduk di toilet umum sebagai persiapan menyambut ajang olahraga Olimpiade di Tokyo pada 2020.
Disamping itu semua, siapa sangkatoilet duduk ternyata mempunyai satu kekurangan.
Tidak menutup toilet, kuman dapat terbang
Dikutip dari News.com.au, tidak menutup toilet duduk ketika menyiramnya akan membuat kuman terbang ke seluruh kamar mandi.
Hal ini telah diperingatkan oleh para ahli.
Salah satu tempat yang bisa menjadi tempat mendarat kuman-kuman tersebut adalah sikat gigi IDEA lovers, yang akan berakhir di dalam mulut IDEA lovers.
Ini disebut 'efek aerosol', realtor.com mengungkapkan.
"Anda mendapatkan semprotan yang baik dari area toilet," Charles P. Gerba, seorang profesor mikrobiologi di Universitas Arizona mengatakan hal itu.
Jenis bakteri yang paling umum ditemukan di kamar mandi adalah jenis bakteri jahat seperti E.coli, streptococcus dan salmonella, yang dapat memicu serangan keracunan makanan.
Rata-rata orang menyiram toilet sebanyak lima hingga enam kali setiap hari, yang menambahkan jumlah hingga hampir 2.000 flush (siraman) per tahun.
Jadi, setiap kali IDEA lovers menyiram, "Aerosol dibuat karena aliran air ke dalam toilet," Jason Tetro, seorang ilmuwan tamu di Universitas Guelph dan penulis The Germ Files: The Surprising Way Microbes Can Improve Health and Life (and How to Protect Yourself From the Bad Ones), menambahkan.
"Ketika ini terjadi, setiap mikroba yang disimpan di toilet tersebut dapat dikirim ke lingkungan sekitarnya."
Bisa terbang sejauh 25 cm
Leeds Teaching Hospital mengungkapkan pada penelitian sebelumnya bahwa bakteri dapat terbang 10 inci (25 cm) ke udara.
Pada tahun 2012, para peneliti dari Universitas Leeds menguji udara di atas toilet dan menemukan bahwa kuman tertentu yang disebut C.difficile (yang menyebabkan bakteri ganas dan muntah) dapat terbang hingga 10 inci (25 cm) di atas toilet setiap kali toilet disiram tanpa menutupnya.
Dicatat juga bahwa kuman-kuman juga terlihat di sekeliling toilet dan bahkan ketika tidak ada yang menggunakan toilet.
Toilet tak terpakai masih bisa sebarkan bakteri
Jadi, pada dasarnya, toilet terbuka yang tidak digunakan masih bisa menyebarkan bakteri.
Studi lain dari University of Oklahoma dengan metode yang sama menyimpulkan bahwa tutup toilet dapat berkontribusi dalam penularan penyakit menular.
Terlebih lagi, Business Insider mencatat bahwa sebuah studi tahun 1975 menemukan bahwa apa pun yang IDEA lovers masukkan ke toilet dapat bertahan lama setelah menyiram, seperti halnya toilet dapat menyebarkan mikroba berbahaya saat menempati benda dan permukaan lain di kamar mandi.
Untuk itu, penting bagi kita untuk menutup toilet sebelum menyiramnya.
Selain menutup toilet, ada cara lain untuk mengurangi risiko kuman toilet menempel pada diri dan peralatan mandi.
Profesor Gerba menyarankan untuk memindahkan sikat gigi setidaknya 3 kaki (91 cm) dari kolset.
Selain itu, perlu juga menggunakan pembersih toilet 'drop-in' untuk memastikan toilet tetap sebersih dan sesegar mungkin.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)