Sempat Jadi Tren di Jepang, Enggak Sangka Styrofoam Bisa Buat Rumah Lebih Adem Tak Hanya Itu Jadi Tahan Gempa!

Senin, 21 Juni 2021 | 11:54
Dok. IDEA

Sempat Jadi Tren di Jepang, Enggak Sangka Styrofoam Bisa Buat Rumah Lebih Adem Tak Hanya Itu Jadi Tahan Gempa!

IDEAonline -Kalau styrofoam biasanya hanya menjadi wadah makanan, lain halnya dengan warga di Jepang.

Dilansir dari Tribun Travel, styrofoam justru dijadikan sebagai bahan bangunan loh, IDEA Lovers.

Rumah berbahan styrofoam ini ternyata memiliki kelebihan dibanding rumah lainnya.

Tahan gempa

Baca Juga: Kasus Covid 19 Terus Melonjak, Siapa Sangka Ada Cara Mudah untuk Kurangi Tertular Virus Saat Keluarga Isoman, Selalu Bersihkan Dulu Permukaan Toilet!

Baca Juga: Tak Bisa Bebas Usai Lebaran 2021, Artis Ini Harus Rela Hartanya Ludes Hingga Jual Rumahnya Senilai Rp 4 Miliar, Kini Jualan Kopi di Penjara

Tak hanya murah dan cepat dibangun, rumah ini juga dipercaya tahan terhadap gempa dan memiliki sifat isolasi termal yang sangat tinggi.

Menurut oddycentral.com tahun 2019 lalu, sebuah produsen rumah Japan Dome House mengaku telah menjual rumah styrofoam selama 15 tahun terakhir di Jepang.

Terlebih lagi, Jepang dikenal dengan negara yang sering dilanda gempa bumi.

Rumah styrofoam semakin populer saat prefekur Kumamoto dilanda gempa berkekuatan 7,0 yang menewaskan 49 orang dan melukai 3.000 orang lainnya.

Akibat kejadian tersebut, lebih dari 444.000 orang dievakuasi dari rumah mereka.

Saat semua bangunan hancur dan mengalami kerusakan parah, hanya satu tempat yang tidak mendapat kerusakan akibat gempa.

Rumah Styrofoam

Tempat itu terletak di Desa Zone, sebuah kompleks perumahan yang terdiri dari 480 rumah berbentuk kubah yang dibangun oleh Japan Dome House.

Baca Juga: Bakal jadi Idola? Dryer LG Dual Inverter HeatPump, Hemat Listrik dan Bikin Baju Awet

Baca Juga: Covid-19 Makin Marak Usai Lebaran, Jangan Sepelekan Aturan Physical Distancing Jika Tak Mau Bayi Kita Bernasib Seperti Ini!

Sejak saat itu, peminat rumah styrofoam semakin bertambah oleh masyarakat Jepang.

Terbuat dari styrofoam ringan, berat keseluruhan rumah ini hanya sekitar 80 kg.

Bahan styrofoam yang digunakan Japan Dome House ini merupakan generasi terbaru yang jauh lebih kuat dibanding styrofoam pada wadah makanan.

Tak cuma tahan terhadap gempa bumi, bahannya yang tidak mudah membusuk dan berkarat menjadikannya tahan lama.

Rumah jadi adem dengan styrofoam

Baca Juga: Pantas Basi, Ternyata Selama Ini Kita Salah Menyimpan Makanan di Kulkas Saat Listrik Padam, Cepat Lakukan Ini!

Baca Juga: Covid-19 Makin Marak Usai Lebaran, Jangan Sepelekan Aturan Physical Distancing Jika Tak Mau Bayi Kita Bernasib Seperti Ini!

Styrofoam merupakan bahan plastik yang memiliki sifat khusus dengan struktur yang tersusun dari butiran yang berisi udara dan kerapatan rendah.

Terdapat ruang-ruang di antara butirannya yang tidak dapat menghantarkan panas. Ini membuat styrofoam menjadi isolasi termal yang baik.

Pembuktian paling mudah dapatdilakukan sendiri.

Ambil gelas styrofoam, isi dengan air panas 100°C. Gelas tersebut hanya akan terasa hangat dalam genggaman IDEA lovers, dengan suhu sekitar 25°C.

newsweek
newsweek

Styrofoam sebagai wadah makanan

Percobaan kecil itu sudah dapat membuktikan bahwa styrofoam memang mampu menahan panas.

Beberapa tahun terakhir para ahli rancang bangunan mulai menggunakan styrofoam sebagai dinding.

Dibanding batu bata, dinding yang dilapisi styrofoam bisa mereduksi panas jauh lebih besar, konon hingga 90%. Selain itu, styrofoam juga bisa menjadi peredam suara.

Styrofoam yang diperkuat dengan tulangan baja, dapat diolah menjadi komponen bangunan dengan bobot ringan.

Bahan styrofoam dan tulangan baja lalu dibungkus dengan presteran sehingga membentuk komponen berlapis yang disebut komponen prefabrikasi sandwich dinding.

Dengan prefabrikasi sandwich, maka pemasangan komponen utilitas seperti jaringan listrik, air minum, rangka pintu dan jendela, dapat dipersiapkan sebelum proses pemasangan.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya